Peran Penting Kewirausahaan Bagi Masyarakat
Mulai abad ke 20, kewirausahaan memperoleh tanggapan yang sangat besar.
Pembicaraan dalam dunia bisnis maupun pembangunan ekonomi selalu membicarakan pula tentang kewirausahaan.
Beragam definisi tentang kewirausahaan sudah banyak dikemukakan. Namun, pada intinya seorang wirausaha diharuskan memiliki mindset, action dan process nya sendiri.
Baca juga: Berwirausaha Tidaklah Semudah yang Dibayangkan
Mindset atau pemikiran seorang wirausaha ditujukan agar bisa mengidentifikasi berbagai peluang untuk dijadikan suatu bisnis atau usaha yang dapat menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang.
Peluang-peluang yang paling memungkinkan untuk memperoleh keunggulan kompetitif, itulah peluang yang dipilih.
Daya pikirnya haruslah berisi gagasan-gagasan untuk menghasilkan yang paling baik dan bersifat inovatif sehingga memberikan manfaat kepada pembeli (pelanggan) dan juga untuk masyarakat.
Manfaat ini terutama juga harus bisa dirasakan oleh para pemegang kepentingan (stake holders). Semakin tinggi nilai (manfaat) yang dihasilkan maka semakin tinggi pula imbalan finansial yang bisa diharapkan.
Action atau tindakan seorang wirausaha cenderung mengutamakan tindakan “Getting Things Done”.
Untuk mewujudkan usahanya, setelah gagasan maupun peluang yang dianggap paling baik telah diidentifikasi, seorang wirausahawan akan secepatnya menyusun perangkat organisasi dan memobilisasi input-input dan sumber-sumber yang diperlukan.
Tindakannya diarahkan oleh mindset atau naluri kewirausahaan, mengacu kepada efektifitas, baru setelah itu efisiensi.
Kewirausahaan dapat juga dimaknai sebagai proses yang berkelanjutan dan bersifat dinamis. Proses-proses tersebut mencakup:
- Pembentukan perusahaan yang dimulai dari fase inkubasi, start up, pengembangan, pertumbuhan dan perluasan pasar.
- Pengembangan gagasan yang berkelanjutan.
- Peningkatan efektifitas dan efisiensi, terutama pemberdayaan SDM.
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kewirausahaan merupakan cara berpikir (mindset), tindakan dan proses, yang mengarah kepada pengidentifikasian peluang, mengorganisir dan merealisasikan peluang menjadi bisnis yang memiliki keunggulan kompetitif melalui suatu proses yang dinamis dan berkelanjutan.
Dalam membangun sebuah usaha yang mandiri serta punya peluang besar, diperlukan tenaga ahli yang bisa membuat usaha tersebut maju dan berkembang.
Wirausahawan inilah yang merancang tentang bagaimana memulai usaha yang baik, serta bagaimana usaha itu memiliki nilai jual yang tinggi.
Menurut para pakar, abad ke 21 ini adalah abad kewirausahaan. Perhatian terhadap peran kewirausahaan menjadi semakin besar, karena kewirausahaan diharapkan bisa menjadi suatu penghasilan baru, pencipta kesempatan kerja baru, inovasi baru, dan munculnya pembayar-pembayar pajak baru yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Konsekuensi selanjutnya membuat kewirausahaan semakin berkembang menjadi ilmu pengetahuan yang mandiri serta diajarkan dari mulai jenjang pendidikan menengah hingga pendidikan tinggi dan juga dalam pendidikan non-formal.
Dalam pembangunan negara-negara sedang berkembang dimana pengembangan kewirausahaan masih dalam tahap permulaan justru malah menjadi perintang untuk pertumbuhan, menganggap bahwa pembangunan cuma memerlukan pembentukan modal baik dari dalam maupun luar negeri untuk pembentukan wirausaha-wirausaha baru.
Menurut Peter Drucker, suatu negara memerlukan sedikitnya 2% dari jumlah penduduk untuk menjadi wirausaha yang inovatif. Jika saja di Indonesia bisa mencapai angka tersebut, maka bisa dibayangkan ada sekitar 4 juta orang Indonesia yang menjadi wirausahawan.
Dan jika diasumsikan 1 orang wirausaha bisa menciptakan lapangan kerja baru untuk 5 orang tenaga kerja, berarti ada sekitar 20 juta orang yang terbebas dari pengangguran. Tentu dengan berkurangnya angka pengangguran tersebut dapat meningkatkan taraf kesejahteraan di masyarakat.
Kewirausahaan dalam kemajuan suatu negara memiliki peran sangat penting. Meskipun kewirausahaan merupakan fenomena lama, dan telah dibahas sejak permulaan pengembangan ilmu ekonomi oleh Adam Smith, tetapi di masa sekarang pemahaman kewirausahaan menitikberatkan kepada fungsinya didalam pembentukan sebuah usaha dan bisnis.
Peran penting wirausaha harus dibarengi juga dengan memberikan hak dan kewajiban yang sesuai, jangan dari segi tugas dan kewajiban dituntut dengan sangat berat, tapi dari segi hak dan kewajiban dilupakan begitu saja. Semakin besar usaha atau perusahaan yang dijalankan, maka akan semakin besar pula hak dan tanggung jawab dan peran seorang wirausahawan, baik di lingkungan bisnisnya maupun di lingkungan masyarakat dan bangsa.
Sumber:
http://e-je.blogspot.com/2009/07/arti-penting-kewirausahaan.html
http://www.bimbie.com/kewirausahaan.htm
Gambar: manukhiber.blogspot.com
Pembicaraan dalam dunia bisnis maupun pembangunan ekonomi selalu membicarakan pula tentang kewirausahaan.
Beragam definisi tentang kewirausahaan sudah banyak dikemukakan. Namun, pada intinya seorang wirausaha diharuskan memiliki mindset, action dan process nya sendiri.
Baca juga: Berwirausaha Tidaklah Semudah yang Dibayangkan
Mindset atau pemikiran seorang wirausaha ditujukan agar bisa mengidentifikasi berbagai peluang untuk dijadikan suatu bisnis atau usaha yang dapat menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang.
Peluang-peluang yang paling memungkinkan untuk memperoleh keunggulan kompetitif, itulah peluang yang dipilih.
Daya pikirnya haruslah berisi gagasan-gagasan untuk menghasilkan yang paling baik dan bersifat inovatif sehingga memberikan manfaat kepada pembeli (pelanggan) dan juga untuk masyarakat.
Manfaat ini terutama juga harus bisa dirasakan oleh para pemegang kepentingan (stake holders). Semakin tinggi nilai (manfaat) yang dihasilkan maka semakin tinggi pula imbalan finansial yang bisa diharapkan.
Action atau tindakan seorang wirausaha cenderung mengutamakan tindakan “Getting Things Done”.
Untuk mewujudkan usahanya, setelah gagasan maupun peluang yang dianggap paling baik telah diidentifikasi, seorang wirausahawan akan secepatnya menyusun perangkat organisasi dan memobilisasi input-input dan sumber-sumber yang diperlukan.
Tindakannya diarahkan oleh mindset atau naluri kewirausahaan, mengacu kepada efektifitas, baru setelah itu efisiensi.
Kewirausahaan dapat juga dimaknai sebagai proses yang berkelanjutan dan bersifat dinamis. Proses-proses tersebut mencakup:
- Pembentukan perusahaan yang dimulai dari fase inkubasi, start up, pengembangan, pertumbuhan dan perluasan pasar.
- Pengembangan gagasan yang berkelanjutan.
- Peningkatan efektifitas dan efisiensi, terutama pemberdayaan SDM.
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kewirausahaan merupakan cara berpikir (mindset), tindakan dan proses, yang mengarah kepada pengidentifikasian peluang, mengorganisir dan merealisasikan peluang menjadi bisnis yang memiliki keunggulan kompetitif melalui suatu proses yang dinamis dan berkelanjutan.
Dalam membangun sebuah usaha yang mandiri serta punya peluang besar, diperlukan tenaga ahli yang bisa membuat usaha tersebut maju dan berkembang.
Wirausahawan inilah yang merancang tentang bagaimana memulai usaha yang baik, serta bagaimana usaha itu memiliki nilai jual yang tinggi.
Menurut para pakar, abad ke 21 ini adalah abad kewirausahaan. Perhatian terhadap peran kewirausahaan menjadi semakin besar, karena kewirausahaan diharapkan bisa menjadi suatu penghasilan baru, pencipta kesempatan kerja baru, inovasi baru, dan munculnya pembayar-pembayar pajak baru yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Konsekuensi selanjutnya membuat kewirausahaan semakin berkembang menjadi ilmu pengetahuan yang mandiri serta diajarkan dari mulai jenjang pendidikan menengah hingga pendidikan tinggi dan juga dalam pendidikan non-formal.
Dalam pembangunan negara-negara sedang berkembang dimana pengembangan kewirausahaan masih dalam tahap permulaan justru malah menjadi perintang untuk pertumbuhan, menganggap bahwa pembangunan cuma memerlukan pembentukan modal baik dari dalam maupun luar negeri untuk pembentukan wirausaha-wirausaha baru.
Menurut Peter Drucker, suatu negara memerlukan sedikitnya 2% dari jumlah penduduk untuk menjadi wirausaha yang inovatif. Jika saja di Indonesia bisa mencapai angka tersebut, maka bisa dibayangkan ada sekitar 4 juta orang Indonesia yang menjadi wirausahawan.
Dan jika diasumsikan 1 orang wirausaha bisa menciptakan lapangan kerja baru untuk 5 orang tenaga kerja, berarti ada sekitar 20 juta orang yang terbebas dari pengangguran. Tentu dengan berkurangnya angka pengangguran tersebut dapat meningkatkan taraf kesejahteraan di masyarakat.
Kewirausahaan dalam kemajuan suatu negara memiliki peran sangat penting. Meskipun kewirausahaan merupakan fenomena lama, dan telah dibahas sejak permulaan pengembangan ilmu ekonomi oleh Adam Smith, tetapi di masa sekarang pemahaman kewirausahaan menitikberatkan kepada fungsinya didalam pembentukan sebuah usaha dan bisnis.
Peran penting wirausaha harus dibarengi juga dengan memberikan hak dan kewajiban yang sesuai, jangan dari segi tugas dan kewajiban dituntut dengan sangat berat, tapi dari segi hak dan kewajiban dilupakan begitu saja. Semakin besar usaha atau perusahaan yang dijalankan, maka akan semakin besar pula hak dan tanggung jawab dan peran seorang wirausahawan, baik di lingkungan bisnisnya maupun di lingkungan masyarakat dan bangsa.
Sumber:
http://e-je.blogspot.com/2009/07/arti-penting-kewirausahaan.html
http://www.bimbie.com/kewirausahaan.htm
Gambar: manukhiber.blogspot.com
0 Response to "Peran Penting Kewirausahaan Bagi Masyarakat"
Posting Komentar