Fungsi Ekonomi Manajerial Dalam Pengambilan Keputusan Manajemen
Ekonomi Manajerial merupakan penerapan teori ilmu ekonomi mikro untuk berbagai keputusan manajerial.
Esensi ekonomi adalah teori kesejahteraan ekonomi pertama yang menggambarkan bagaimana harga yang diproduksi oleh struktur pasar bersaing sempurna akan mampu mengalokasikan sumber daya secara optimal.
Pasar bersaing sempurna membuat struktur konsumen yang mengoptimalkan utility-nya, dan produsen yang mengoptimalkan keuntungannya.
Asumsi standar konsumen dan produsen ialah hukum pengembalian yang kian berkurang (law of diminishing returns).
Hukum tersebut berlaku untuk proses konsumsi dan produksi. Di samping itu, asumsi ini akan tercermin pula dalam struktur biaya maupun konsumsi, yaitu dalam bentuk kenaikan biaya marjinal yang kian meningkat.
Baca juga: Teknik Optimasi dan Pendugaan Dalam Analisis Manajerial
Dalam ekonomi, konsep kuantitatif yang terpenting ialah elastisitas. Konsep ini pada dasarnya mengukur perubahan permintaan suatu barang apabila variabel yang mempengaruhi seperti pendapatan dan harga barang lain mengalami perubahan.
Bagi produsen yang memiliki kekuatan pasar (market power), informasi ini berperan penting untuk mengoptimalkan keuntungannya dengan mengubah harga. Estimasi statistika perlu dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh angka elastisitas.
Perusahaan dapat menikmati keuntungan di atas normal dalam kondisi jangka pendek. Keuntungan ini akan mendatangkan pemeran baru (new entries) untuk berpartisipasi menikmati keuntungan di atas normal tersebut.
Akan tetapi, pendatang baru ini bisa tidak terjadi bila perusahaan mampu membangun hambatan masuk yang tinggi bagi mereka sehingga produsen yang telah ada menjadi perusahaan yang akan memonopoli produk.
Dalam pengambilan keputusan, seorang pelaku ekonomi bisa saja menghadapi faktor regulasi atau kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
Biasanya, regulasi akan berpengaruh pula pada perubahan harga produk, dan akhirnya menimbulkan masalah alokasi sumber daya bagi perusahaan itu sendiri.
Regulasi perekonomian yang dilakukan pemerintah ditujukan untuk efisiensi dan distribusi pendapatan. Biasanya, regulasi untuk efisiensi mengacu pada konsep pareto optimal.
Distribusi pendapatan yang dihasilkan dari adanya regulasi seringkali juga dimanfaatkan oleh para pelobi untuk mendapatkan transfer pendapatan.
Dalam asumsi standar, faktor risiko belum muncul secara eksplisit. Dalam kondisi yang berisiko (uncertainty), pelaku ekonomi akan konsisten untuk memaksimalkan utility-nya.
Pelaku ekonomi memiliki preference yang beragam terhadap pilihan berisiko tergantung pada banyak faktor seperti tingkat pendapatan dan faktor inheren (misalnya, kelompok masyarakat tertentu mempunyai derajat risk averse yang relatif tinggi.
Risiko atau ketidakpastian muncul disebabkan oleh banyak faktor, faktor utama ialah karena adanya informasi asimetris antara dua pelaku ekonomi dalam melakukan transaksi.
Kesenjangan informasi yang terjadi dapat mengakibatkan alokasi sumber daya menjadi tidak optimal. Seringkali kasus kesenjangan informasi terjadi di pasar finansial.
Selain faktor kesenjangan informasi, ketidakpastian juga dapat muncul bila pelaku ekonomi menghadapi pengambilan keputusan yang sifatnya intertemporal. Keputusan intertemporal secara operasional biasa terjadi dalam pembuatan capital budgeting.
Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen
Teori keputusan manajemen diturunkan oleh para ahli ekonomi di awal era industri. Para ahli ekonomi pertama melihat pilihan secara lebih optimis sebagai peluang memperoleh keuntungan.
Teori keputusan muncul dari anggapan bahwa para pengambil keputusan didorong untuk memaksimalkan keuntungan atau mengambil lebih banyak manfaat yang dapat dicapai.
1. Pendekatan Mekanistik
Kemampuan mesin yang jauh lebih efisien dibandingkan produksi secara konservatif telah merangsang para ahli ekonomi untuk menerapkan prinsip-prinsip ilmiah dan mekanik pada pengambilan keputusan.
Kunci pendekatan ilmiah lebih mengandalkan pada rasionalitas, bukan sekadar naluri atau cerita takhayul. Rasionalitas dalam konteks memperoleh keuntungan yang maksimal.
Oleh sebab itu, pengambilan keputusan yang ideal harus berfungsi seperti sebuah mesin, tidak terpengaruh oleh perasaan hati atau pengaruh-pengaruh luar yang tidak bersifat rasional.
2. Pembagian Kerja
Pembagian kerja ialah membagi tugas menjadi bagian-bagian pelengkap yang masing-masing melakukannya secara terpisah.
Para ahli ekonomi awal terdorong untuk menerapkan semacam bentuk pembagian tugas pada pengambilan keputusan.
3. Langkah-langkah Pengambilan Keputusan
Kedua pengaruh dari pendekatan ilmiah dan pembagian kerja menjadi resep para ahli ekonomi untuk memaksimalkan keuntungan.
Resep ini terkandung dalam model pengambilan keputusan secara rasional atau sinoptik. Meski banyak versi dan penghalusan dalam model tersebut, pengambilan keputusan secara umum terdiri dari langkah-langkah berikut:
- Identifikasi masalah.
- Memperjelas dan menyusun prioritas sasaran-sasaran.
- Menciptakan pilihan-pilihan.
- Menganalisa pilihan-pilihan.
- Memperbandingkan berbagai akibat yang diramalkan pada masing-masing pilihan dengan sasaran-sasaran.
- Menetapkan pilihan dengan konsekuensi yang paling sesuai atau mendekati dengan sasaran-sasaran.
Ekonomi Manajerial Dalam Pengambilan Keputusan
Informasi diperlukan dalam pengambilan keputusan oleh pelaku ekonomi dalam menentukan pilihan yang berisiko. Informasi yang dimiliki oleh pengambil keputusan harus dapat dipercaya, relevan, dan mutakhir.
Untuk melakukan langkah selanjutnya dalam pengambilan keputusan, para pengambil keputusan harus menganalisa lagi informasi yang diperoleh.
Analisis yang tepat diperlukan dalam mengolah informasi yang didapat agar keputusan yang dibuat dapat meminimalkan risiko dan meningkatkan keuntungan.
Ekonomi manajerial merupakan aplikasi teori ilmu ekonomi mikro untuk mengambil keputusan-keputusan manajerial.
Esensi ilmu ekonomi mikro ialah teori kesejahteraan pertama dan pasar bersaing sempurna. Para pelaku ekonomi akan berusaha untuk memaksimumkan keuntungan maupun utility-nya dengan kendala masing-masing. Pola pikir ini hampir sama dengan teknik matematika optimalisasi lagrange yang biasa dipelajari.
1. Penawaran dan Permintaan
Teori alokasi harga termasuk salah satu esensi dalam ilmu ekonomi mikro. Pasar dengan sisi penawaran dan permintaan akan membentuk harga.
Harga merupakan sinyal kelangkaan (scarcity) suatu sumber daya yang mengarahkan pelaku ekonomi untuk mengalokasikan sumber dayanya.
Terkadang pasar sendiri menghasilkan harga yang fluktuatif atau tidak mencerminkan nilai barang yang sesungguhnya. Oleh karena itu, penentuan harga membutuhkan intervensi baik oleh pemerintah maupun produsen.
2. Teori Kesejahteraan Ekonomi Pertama
Pembahasan teori kesejahteraan ekonomi pertama menekankan teknik analisis general equilibrium. Munculnya permasalahan ekonomi dikarenakan terjadi kegagalan pasar ( market failures).
Sejumlah faktor yang menjadi penyebab munculnya kegagalan pasar antara lain kekuatan pasar, informasi asimetris, dan eksternalitas atau barang-barang publik. Kegagalan pasar merupakan permasalahan pokok dalam perekonomian.
3. Pasar Bersaing Sempurna: Struktur Pasar Laboratorium
Pasar bersaing sempurna merupakan konsep pasar khayalan yang sangat ideal. Model ini membentuk skenario yang menghasilkan alokasi sumberdaya yang terjadi secara optimal dan merupakan model standar dari ilmu ekonomi.
Model ekonomi merupakan sebuah penyederhanaan dari seluruh fenomena ekonomi yang terjadi secara umum.
Model pasar bersaing sempurna diperlukan untuk dapat menangkap fenomena perekonomian secara lebih muda dan konsisten.
Berbagai fenomena ekonomi yang terjadi dapat dijelaskan dengan mengidentifikasi pelanggaran asumsi-asumsi pasar bersaing sempurna.
4. Konsumen
Konsumen merupakan pelaku optimalisasi konsumsi yang membentuk permintaan individu, permintaan pasar, dan menampilkannya dalam model yang bisa diestimasi (statictical model).
5. Produsen: Cobb-Douglas
Proses produksi standar dengan asumsi law of diminishing returns, dan karakteristik-karakteristik optimality-nya ditampilkan secara eksplisit dengan fungsi produksi Cobb-Douglas. Dengan model ini, pelanggaran-pelanggaran asumsi standar tertentu mulai diperkenalkan.
6. Penyegaran Statistika
Nilai estetika merupakan statistik krusial dalam banyak keputusan produsen atau regulator. Estimasi perlu dilakukan untuk mendapatkan nilai elastisitas.
Statistika merupakan ilmu yang mempelajari cara menarik data, menganalisis, meringkas, dan menampilkan data tersebut menjadi lebih informatif.
Standarisasi dari proses tersebut menjadikan statistika sebagai bahasa baku dalam penelitian. Pola pikir statistik sulit terbentuk, baik dalam realita, observasi, maupun penelitian, sehingga peluang terjadinya salah kaprah akan menjadi lebih kecil.
7. Elastisitas
Dalam ilmu ekonomi, konsep elastisitas mengukur respons perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya. Elastisitas harga mengukur dampak permintaan suatu barang apabila terjadi perubahan pada harga barang tersebut.
Perubahan pendapatan dan harga barang lain juga turut menentukan perubahan terhadap permintaan suatu produk.
Nilai elastisitas termasuk faktor penting dalam menentukan harga suatu produk. Produsen yang memiliki market power memakai nilai elastisitas harga untuk mengoptimalka keuntungannya. Estimasi nilai elastisitas dapat dihitung dengan menggunakan teknik regresi.
8. Struktur Biaya dan Law of Diminishing Returns
Fungsi biaya mengandung informasi yang sama dengan yang ada dalam fungsi produksi, selanjutnya faktor competitive market demand dimasukkan, dan menampilkan perilaku produsen dalam mengambil keputusan dengan kendala struktur ongkos standard an competitive market demand.
9. Analisis Keuntungan
Setiap produsen menginginkan keuntungan yang optimal. Ketika produsen mengalami kerugian, haruslah dalam nilai minimal.
Dalam kondisi standar, yaitu dengan asumsi adanya law of diminishing returns dalam proses produksi, perusahaan dapat memperoleh keuntungan di atas normal.
Namun, kehadiran pesaing baru akan mengurangi keuntungan di atas normal. Pada akhirnya semua produsen hanya akan menikmati keuntungan normal.
Meskipun mengalami kerugian, perusahaan akan tetap memilih beroperasi asalkan masih mampu menutupi biaya variabel.
10. Diskriminasi Harga dalam Proses Pricing
Pricing membahas cara penjual menentukan harga produknya agar lebih optimal. Oleh karena itu, penjual memerlukan informasi elastisitas konsumen dalam melakukan pricing.
Elastisitas konsumen bersifat variatif tergantung pada masing-masing individu, kelompok individu, waktu konsumsi, dan akumulasi konsumsi.
11. Struktur Pasar
Harga merupakan faktor utama dalam mengalokasikan sumberdaya pelaku ekonomi. Harga dibentuk oleh pasar. Terdapat beberapa struktur pasar yang perlu produsen ketahui, antara lain pasar bersaing sempurna, monopoli, oligopoly, dan kompetisi monopolistik.
12. Regulasi Pasar
Regulasi pasar sering dilakukan oleh pemerintah. Harga merupakan cerminan dari dampak regulasi. Salah satu tujuan pemerintah melakukan regulasi ialah untuk transfer pendapatan dari kelompok ekonomi yang satu ke yang lain. Selain itu, regulasi juga ditujukan untuk merelokasikan sumberdaya sehingga menjadi lebih optimal.
13. Expected Utility dan Analisis Judi
Teori expected utility secara umum menjelaskan tentang pelaku ekonomi yang menghadapi pilihan-pilihan berisiko di antara pilihan berisiko lainnya.
14. Adanya Cheating Dalam Aplikasi Game Theory
Dalam pasar bersaing sempurna, institusi pasar dilakukan dengan jumlah pemain yang banyak. Akan tetapi, dalam kenyataannya jumlah pemain dalam pasar biasanya lebih sedikit seperti yang terjadi dalam pasar oligopoly.
Hal tersebut membuat pemain-pemain pasar terutama para penjual akan berperilaku strategis. Game theory seperti ini yang kemudian mendominas aplikasi kebijakan-kebijakan ekonomi.
15. Alokasi Intertemporal Dalam Capital Budgeting
Biasanya dalam mengambil keputusan saat berada dalam kondisi berisiko dan bersifat intertemporal, pelaku ekonomi akan menggunakan teori net present value (NPV) dan membandingkannya dengan dua teori pengambilan keputusan lainnya yakni memaksimumkan utility, dan expected utility.
Setelah melalu proses analisa ekonomi dan pertimbangan-pertimbangan untung/rugi, pelaku ekonomi dapat menarik sebuah kesimpulan yang kemudian dapat dijadikan sebagai suatu keputusan.
Sumber:
http://kenalmanajemen.blogspot.co.id/2012/08/kegunaan-ekonomi-manajerial.html
Drummond Helga, Pengambilan Keputusan Yang Efektif, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1993.
Esensi ekonomi adalah teori kesejahteraan ekonomi pertama yang menggambarkan bagaimana harga yang diproduksi oleh struktur pasar bersaing sempurna akan mampu mengalokasikan sumber daya secara optimal.
Pasar bersaing sempurna membuat struktur konsumen yang mengoptimalkan utility-nya, dan produsen yang mengoptimalkan keuntungannya.
Asumsi standar konsumen dan produsen ialah hukum pengembalian yang kian berkurang (law of diminishing returns).
Hukum tersebut berlaku untuk proses konsumsi dan produksi. Di samping itu, asumsi ini akan tercermin pula dalam struktur biaya maupun konsumsi, yaitu dalam bentuk kenaikan biaya marjinal yang kian meningkat.
Baca juga: Teknik Optimasi dan Pendugaan Dalam Analisis Manajerial
Dalam ekonomi, konsep kuantitatif yang terpenting ialah elastisitas. Konsep ini pada dasarnya mengukur perubahan permintaan suatu barang apabila variabel yang mempengaruhi seperti pendapatan dan harga barang lain mengalami perubahan.
Bagi produsen yang memiliki kekuatan pasar (market power), informasi ini berperan penting untuk mengoptimalkan keuntungannya dengan mengubah harga. Estimasi statistika perlu dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh angka elastisitas.
Perusahaan dapat menikmati keuntungan di atas normal dalam kondisi jangka pendek. Keuntungan ini akan mendatangkan pemeran baru (new entries) untuk berpartisipasi menikmati keuntungan di atas normal tersebut.
Akan tetapi, pendatang baru ini bisa tidak terjadi bila perusahaan mampu membangun hambatan masuk yang tinggi bagi mereka sehingga produsen yang telah ada menjadi perusahaan yang akan memonopoli produk.
Dalam pengambilan keputusan, seorang pelaku ekonomi bisa saja menghadapi faktor regulasi atau kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
Biasanya, regulasi akan berpengaruh pula pada perubahan harga produk, dan akhirnya menimbulkan masalah alokasi sumber daya bagi perusahaan itu sendiri.
Regulasi perekonomian yang dilakukan pemerintah ditujukan untuk efisiensi dan distribusi pendapatan. Biasanya, regulasi untuk efisiensi mengacu pada konsep pareto optimal.
Distribusi pendapatan yang dihasilkan dari adanya regulasi seringkali juga dimanfaatkan oleh para pelobi untuk mendapatkan transfer pendapatan.
Dalam asumsi standar, faktor risiko belum muncul secara eksplisit. Dalam kondisi yang berisiko (uncertainty), pelaku ekonomi akan konsisten untuk memaksimalkan utility-nya.
Pelaku ekonomi memiliki preference yang beragam terhadap pilihan berisiko tergantung pada banyak faktor seperti tingkat pendapatan dan faktor inheren (misalnya, kelompok masyarakat tertentu mempunyai derajat risk averse yang relatif tinggi.
Risiko atau ketidakpastian muncul disebabkan oleh banyak faktor, faktor utama ialah karena adanya informasi asimetris antara dua pelaku ekonomi dalam melakukan transaksi.
Kesenjangan informasi yang terjadi dapat mengakibatkan alokasi sumber daya menjadi tidak optimal. Seringkali kasus kesenjangan informasi terjadi di pasar finansial.
Selain faktor kesenjangan informasi, ketidakpastian juga dapat muncul bila pelaku ekonomi menghadapi pengambilan keputusan yang sifatnya intertemporal. Keputusan intertemporal secara operasional biasa terjadi dalam pembuatan capital budgeting.
Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen
Teori keputusan manajemen diturunkan oleh para ahli ekonomi di awal era industri. Para ahli ekonomi pertama melihat pilihan secara lebih optimis sebagai peluang memperoleh keuntungan.
Teori keputusan muncul dari anggapan bahwa para pengambil keputusan didorong untuk memaksimalkan keuntungan atau mengambil lebih banyak manfaat yang dapat dicapai.
1. Pendekatan Mekanistik
Kemampuan mesin yang jauh lebih efisien dibandingkan produksi secara konservatif telah merangsang para ahli ekonomi untuk menerapkan prinsip-prinsip ilmiah dan mekanik pada pengambilan keputusan.
Kunci pendekatan ilmiah lebih mengandalkan pada rasionalitas, bukan sekadar naluri atau cerita takhayul. Rasionalitas dalam konteks memperoleh keuntungan yang maksimal.
Oleh sebab itu, pengambilan keputusan yang ideal harus berfungsi seperti sebuah mesin, tidak terpengaruh oleh perasaan hati atau pengaruh-pengaruh luar yang tidak bersifat rasional.
2. Pembagian Kerja
Pembagian kerja ialah membagi tugas menjadi bagian-bagian pelengkap yang masing-masing melakukannya secara terpisah.
Para ahli ekonomi awal terdorong untuk menerapkan semacam bentuk pembagian tugas pada pengambilan keputusan.
3. Langkah-langkah Pengambilan Keputusan
Kedua pengaruh dari pendekatan ilmiah dan pembagian kerja menjadi resep para ahli ekonomi untuk memaksimalkan keuntungan.
Resep ini terkandung dalam model pengambilan keputusan secara rasional atau sinoptik. Meski banyak versi dan penghalusan dalam model tersebut, pengambilan keputusan secara umum terdiri dari langkah-langkah berikut:
- Identifikasi masalah.
- Memperjelas dan menyusun prioritas sasaran-sasaran.
- Menciptakan pilihan-pilihan.
- Menganalisa pilihan-pilihan.
- Memperbandingkan berbagai akibat yang diramalkan pada masing-masing pilihan dengan sasaran-sasaran.
- Menetapkan pilihan dengan konsekuensi yang paling sesuai atau mendekati dengan sasaran-sasaran.
Ekonomi Manajerial Dalam Pengambilan Keputusan
Informasi diperlukan dalam pengambilan keputusan oleh pelaku ekonomi dalam menentukan pilihan yang berisiko. Informasi yang dimiliki oleh pengambil keputusan harus dapat dipercaya, relevan, dan mutakhir.
Untuk melakukan langkah selanjutnya dalam pengambilan keputusan, para pengambil keputusan harus menganalisa lagi informasi yang diperoleh.
Analisis yang tepat diperlukan dalam mengolah informasi yang didapat agar keputusan yang dibuat dapat meminimalkan risiko dan meningkatkan keuntungan.
Ekonomi manajerial merupakan aplikasi teori ilmu ekonomi mikro untuk mengambil keputusan-keputusan manajerial.
Esensi ilmu ekonomi mikro ialah teori kesejahteraan pertama dan pasar bersaing sempurna. Para pelaku ekonomi akan berusaha untuk memaksimumkan keuntungan maupun utility-nya dengan kendala masing-masing. Pola pikir ini hampir sama dengan teknik matematika optimalisasi lagrange yang biasa dipelajari.
1. Penawaran dan Permintaan
Teori alokasi harga termasuk salah satu esensi dalam ilmu ekonomi mikro. Pasar dengan sisi penawaran dan permintaan akan membentuk harga.
Harga merupakan sinyal kelangkaan (scarcity) suatu sumber daya yang mengarahkan pelaku ekonomi untuk mengalokasikan sumber dayanya.
Terkadang pasar sendiri menghasilkan harga yang fluktuatif atau tidak mencerminkan nilai barang yang sesungguhnya. Oleh karena itu, penentuan harga membutuhkan intervensi baik oleh pemerintah maupun produsen.
2. Teori Kesejahteraan Ekonomi Pertama
Pembahasan teori kesejahteraan ekonomi pertama menekankan teknik analisis general equilibrium. Munculnya permasalahan ekonomi dikarenakan terjadi kegagalan pasar ( market failures).
Sejumlah faktor yang menjadi penyebab munculnya kegagalan pasar antara lain kekuatan pasar, informasi asimetris, dan eksternalitas atau barang-barang publik. Kegagalan pasar merupakan permasalahan pokok dalam perekonomian.
3. Pasar Bersaing Sempurna: Struktur Pasar Laboratorium
Pasar bersaing sempurna merupakan konsep pasar khayalan yang sangat ideal. Model ini membentuk skenario yang menghasilkan alokasi sumberdaya yang terjadi secara optimal dan merupakan model standar dari ilmu ekonomi.
Model ekonomi merupakan sebuah penyederhanaan dari seluruh fenomena ekonomi yang terjadi secara umum.
Model pasar bersaing sempurna diperlukan untuk dapat menangkap fenomena perekonomian secara lebih muda dan konsisten.
Berbagai fenomena ekonomi yang terjadi dapat dijelaskan dengan mengidentifikasi pelanggaran asumsi-asumsi pasar bersaing sempurna.
4. Konsumen
Konsumen merupakan pelaku optimalisasi konsumsi yang membentuk permintaan individu, permintaan pasar, dan menampilkannya dalam model yang bisa diestimasi (statictical model).
5. Produsen: Cobb-Douglas
Proses produksi standar dengan asumsi law of diminishing returns, dan karakteristik-karakteristik optimality-nya ditampilkan secara eksplisit dengan fungsi produksi Cobb-Douglas. Dengan model ini, pelanggaran-pelanggaran asumsi standar tertentu mulai diperkenalkan.
6. Penyegaran Statistika
Nilai estetika merupakan statistik krusial dalam banyak keputusan produsen atau regulator. Estimasi perlu dilakukan untuk mendapatkan nilai elastisitas.
Statistika merupakan ilmu yang mempelajari cara menarik data, menganalisis, meringkas, dan menampilkan data tersebut menjadi lebih informatif.
Standarisasi dari proses tersebut menjadikan statistika sebagai bahasa baku dalam penelitian. Pola pikir statistik sulit terbentuk, baik dalam realita, observasi, maupun penelitian, sehingga peluang terjadinya salah kaprah akan menjadi lebih kecil.
7. Elastisitas
Dalam ilmu ekonomi, konsep elastisitas mengukur respons perubahan suatu variabel terhadap variabel lainnya. Elastisitas harga mengukur dampak permintaan suatu barang apabila terjadi perubahan pada harga barang tersebut.
Perubahan pendapatan dan harga barang lain juga turut menentukan perubahan terhadap permintaan suatu produk.
Nilai elastisitas termasuk faktor penting dalam menentukan harga suatu produk. Produsen yang memiliki market power memakai nilai elastisitas harga untuk mengoptimalka keuntungannya. Estimasi nilai elastisitas dapat dihitung dengan menggunakan teknik regresi.
8. Struktur Biaya dan Law of Diminishing Returns
Fungsi biaya mengandung informasi yang sama dengan yang ada dalam fungsi produksi, selanjutnya faktor competitive market demand dimasukkan, dan menampilkan perilaku produsen dalam mengambil keputusan dengan kendala struktur ongkos standard an competitive market demand.
9. Analisis Keuntungan
Setiap produsen menginginkan keuntungan yang optimal. Ketika produsen mengalami kerugian, haruslah dalam nilai minimal.
Dalam kondisi standar, yaitu dengan asumsi adanya law of diminishing returns dalam proses produksi, perusahaan dapat memperoleh keuntungan di atas normal.
Namun, kehadiran pesaing baru akan mengurangi keuntungan di atas normal. Pada akhirnya semua produsen hanya akan menikmati keuntungan normal.
Meskipun mengalami kerugian, perusahaan akan tetap memilih beroperasi asalkan masih mampu menutupi biaya variabel.
10. Diskriminasi Harga dalam Proses Pricing
Pricing membahas cara penjual menentukan harga produknya agar lebih optimal. Oleh karena itu, penjual memerlukan informasi elastisitas konsumen dalam melakukan pricing.
Elastisitas konsumen bersifat variatif tergantung pada masing-masing individu, kelompok individu, waktu konsumsi, dan akumulasi konsumsi.
11. Struktur Pasar
Harga merupakan faktor utama dalam mengalokasikan sumberdaya pelaku ekonomi. Harga dibentuk oleh pasar. Terdapat beberapa struktur pasar yang perlu produsen ketahui, antara lain pasar bersaing sempurna, monopoli, oligopoly, dan kompetisi monopolistik.
12. Regulasi Pasar
Regulasi pasar sering dilakukan oleh pemerintah. Harga merupakan cerminan dari dampak regulasi. Salah satu tujuan pemerintah melakukan regulasi ialah untuk transfer pendapatan dari kelompok ekonomi yang satu ke yang lain. Selain itu, regulasi juga ditujukan untuk merelokasikan sumberdaya sehingga menjadi lebih optimal.
13. Expected Utility dan Analisis Judi
Teori expected utility secara umum menjelaskan tentang pelaku ekonomi yang menghadapi pilihan-pilihan berisiko di antara pilihan berisiko lainnya.
14. Adanya Cheating Dalam Aplikasi Game Theory
Dalam pasar bersaing sempurna, institusi pasar dilakukan dengan jumlah pemain yang banyak. Akan tetapi, dalam kenyataannya jumlah pemain dalam pasar biasanya lebih sedikit seperti yang terjadi dalam pasar oligopoly.
Hal tersebut membuat pemain-pemain pasar terutama para penjual akan berperilaku strategis. Game theory seperti ini yang kemudian mendominas aplikasi kebijakan-kebijakan ekonomi.
15. Alokasi Intertemporal Dalam Capital Budgeting
Biasanya dalam mengambil keputusan saat berada dalam kondisi berisiko dan bersifat intertemporal, pelaku ekonomi akan menggunakan teori net present value (NPV) dan membandingkannya dengan dua teori pengambilan keputusan lainnya yakni memaksimumkan utility, dan expected utility.
Setelah melalu proses analisa ekonomi dan pertimbangan-pertimbangan untung/rugi, pelaku ekonomi dapat menarik sebuah kesimpulan yang kemudian dapat dijadikan sebagai suatu keputusan.
Sumber:
http://kenalmanajemen.blogspot.co.id/2012/08/kegunaan-ekonomi-manajerial.html
Drummond Helga, Pengambilan Keputusan Yang Efektif, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1993.
0 Response to "Fungsi Ekonomi Manajerial Dalam Pengambilan Keputusan Manajemen"
Posting Komentar