Peluang perempuan di bisnis MLM
Pada saat krisis global seperti sekarang, kaum lelaki jangan hanya merasa super dalam mencari nafkah. Jangan lagi merasa nomor satu dalam ekonomi. Maklumlah, hantu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), tidak pernah di prediksi datangnya. Demi efisiensi, demi kelangsungan perusahaan, pasar lagi lesu dan sebagainya, menjadi alasan populer melakukan PHK.
Realistas tersebut, tentu harus disikapi dengan bijak. Setidaknya, untuk urusan soal duit, tidak lagi mutlak urusan kaum lelaki, tetapi merupakan tanggung jawab bersama, tanpa harus merebut porsi kaum pria sebagai kepala keluarga dan meninggalkan kodrat perempuan selaku ibu rumah tangga.
Tetapi memang, persoalannya tidak sesederhana itu untuk memberdayakan ibu rumah tangga dalam soal ekonomi. Kodratnya selaku perempuan, baik melahirkan, mengasuh, membesarkan, mengurus rumah tangga dan melayani suaminya, terkadang menjadi dilematis. Pilihan karir dan keluarga, membuat gerak perempuan berkarir di luar rumah menjadi terbatas.
Network marketing / MLM sebagai sebuah bisnis, tampaknya memberikan solusi terhadap dilema tersebut. Maklumlah, konsep bisnisnya yang memberikan berbagai kemudahan, khususnya dalam hal waktu yang fleksibel, memang layak digeluti oleh ibu rumah tangga. Apalagi modalnya yang relatif kecil, tanpa syarat embel-embel akademis, menjadikan bisnis jaringan ini begitu terbuka kepada siapa saja, termasuk kaum perempuan.
Bahkan tak hanya itu. Network marketing dalam implementasinya jauh dari aroma diskriminatif. Semua pihak, tanpa memandang latar belakangnya, punya hak dan kewajiban yang sama untuk mendapai kesuksesan, asalkan memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan. Lihat saja para perempuan yang bergelut dibisnis ini. Ada ibu rumah tangga, sarjana, profesi, istri pengusaha, mantan TKW dan lain sebagainya. Hidup mereka penuh haru biru, menjadi kebanggaan keluarga, baik secara finansial maupun dari penghargaan-penghargaan yang telah mereka peroleh.
Bahkan bukan hanya itu, bisnis inipun dijadikan bisnis bersama suami istri. Contohnya pasangan networker Tianshi, Ferawaty Hartono dan Louis Tendean. Dalam usia relatif muda, pasangan ini kini memiliki rumah mewah, dua mobil mewah yang nilainya mencapai Rp 2,7 milliar. Nyatalah, bahwa Bisnis jaringan alias network marketing memberikan jawaban bagi para perempuan yang ingin menambah income keluarga, tanpa meninggalkan kodratnya selaku perempuan.
Sumber: BisnisPlus
Realistas tersebut, tentu harus disikapi dengan bijak. Setidaknya, untuk urusan soal duit, tidak lagi mutlak urusan kaum lelaki, tetapi merupakan tanggung jawab bersama, tanpa harus merebut porsi kaum pria sebagai kepala keluarga dan meninggalkan kodrat perempuan selaku ibu rumah tangga.
Tetapi memang, persoalannya tidak sesederhana itu untuk memberdayakan ibu rumah tangga dalam soal ekonomi. Kodratnya selaku perempuan, baik melahirkan, mengasuh, membesarkan, mengurus rumah tangga dan melayani suaminya, terkadang menjadi dilematis. Pilihan karir dan keluarga, membuat gerak perempuan berkarir di luar rumah menjadi terbatas.
Network marketing / MLM sebagai sebuah bisnis, tampaknya memberikan solusi terhadap dilema tersebut. Maklumlah, konsep bisnisnya yang memberikan berbagai kemudahan, khususnya dalam hal waktu yang fleksibel, memang layak digeluti oleh ibu rumah tangga. Apalagi modalnya yang relatif kecil, tanpa syarat embel-embel akademis, menjadikan bisnis jaringan ini begitu terbuka kepada siapa saja, termasuk kaum perempuan.
Bahkan tak hanya itu. Network marketing dalam implementasinya jauh dari aroma diskriminatif. Semua pihak, tanpa memandang latar belakangnya, punya hak dan kewajiban yang sama untuk mendapai kesuksesan, asalkan memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan. Lihat saja para perempuan yang bergelut dibisnis ini. Ada ibu rumah tangga, sarjana, profesi, istri pengusaha, mantan TKW dan lain sebagainya. Hidup mereka penuh haru biru, menjadi kebanggaan keluarga, baik secara finansial maupun dari penghargaan-penghargaan yang telah mereka peroleh.
Bahkan bukan hanya itu, bisnis inipun dijadikan bisnis bersama suami istri. Contohnya pasangan networker Tianshi, Ferawaty Hartono dan Louis Tendean. Dalam usia relatif muda, pasangan ini kini memiliki rumah mewah, dua mobil mewah yang nilainya mencapai Rp 2,7 milliar. Nyatalah, bahwa Bisnis jaringan alias network marketing memberikan jawaban bagi para perempuan yang ingin menambah income keluarga, tanpa meninggalkan kodratnya selaku perempuan.
Sumber: BisnisPlus
0 Response to "Peluang perempuan di bisnis MLM"
Posting Komentar