Peribahasa Terpopuler Yang Sering Dipakai Sehari-hari
Pengertian peribahasa tentunya pernah kita pelajari di sekolah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang susunannya tetap, dan mengkiaskan maksud tertentu. Contoh peribahasa antara lain bidal, ungkapan, perumpamaan, dan lain-lain.
Peribahasa seringkali digunakan ketika seseorang merasa sungkan untuk mengutarakan sesuatu secara gamblang.
Berikut ini kami akan berbagi informasi tentang peribahasa terpopuler yang sering digunakan di masyarakat Indonesia dalam menganalogikan fenomena kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Mengenal Peyorasi Ameliorasi Asosiasi dan Sinestesia Dalam Ejaan Bahasa Indonesia
Tong Kosong Nyaring Bunyinya
Layaknya sebuah tong tanpa air, bila dipukul akan kencang suaranya. Lain halnya dengan tong yang berisi air, bila dipukul maka suaranya tidak begitu nyaring.
Hal itu diperumpamakan seperti seseorang yang banyak bicara namun sebenarnya dia miskin ilmu. Peribahasa ini dijadikan sindiran bagi seseorang dan sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Ada Udang Di Balik Batu
Peribahasa ini sebenarnya bisa bermakna negatif, diumpamakan seseorang yang melakukan sesuatu tapi punya niat terselubung.
Seringkali ketika ada orang menolong belum tentu ia tulus membantu, tapi seperti ada niat buruk di dalamnya ataupun mengharap seseuatu imbalan. Peribahasa ini juga mengajarkan kita untuk membantu seseorang dengan tulus.
Besar Pasak Daripada Tiang
Makna dari “besar pasak daripada tiang” ialah orang yang tidak mampu mengendalikan keuangan, dengan kata lain pengeluaran lebih banyak ketimbang pemasukan. Peribahasan tersebut erat kaitannya dengan kondisi finansial seseorang.
Jauh Di Mata Dekat Di Hati
Peribahasa ini dapat diartikan meski seseorang terpisah oleh jarak dengan orang lain tapi tetap merasa dekat karena orang tersebut selalu ada dalam pikiran dan hati yang saling terpaut.
Ungkapan ini sering diucapkan oleh pasangan yang sedang menjalani hubungan jarak jauh. Begitu terkenalnya peribahasa ini, banyak musisi yang mencipta lagu dengan memasukkannya ke dalam lirik.
Sepandai-pandai Tupai Melompat Sekali Waktu Jatuh Juga
Peribahasa ini merupakan sebuah ungkapan bahwa manusia tidak terlepas dari melakukan kesalahan, siapapun ia, kaya ataupun miskin, pintar ataupun bodoh, pasti pernah melakukan kesalahan.
Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga
Peribahasa ini dapat diartikan seseorang yang melakukan satu kesalahan kecil namun berdampak sangat luas dan merugikan banyak orang.
Ungkapan tersebut dapat mengingatkan kita untuk lebih hati-hati, lebih teliti, dan lebih detail dalam melakukan sesuatu sehingga tidak ada satu kesalahan kecil yang akan merusak dan merugikan banyak orang di sekitar kita.
Berat Sama Dipikul Ringan Sama Dijinjing
Peribahasa ini biasanya sering diungkapkan dalam suatu kegiatan yang dilakukan bersama-sama atau terkait dengan kerjasama tim. Semua orang yang terlibat memiliki tanggung jawab yang sama dan tidak dibeda-bedakan.
Bagai Pungguk Merindukan Bulan
Peribahasa ini dapat diartikan orang yang mengharapkan sesuatu namun tidak mungkin bisa terjadi. Biasanya sering digunakan dalam kisah asmara, seperti seseorang yang cintanya hanya bertepuk sebelah tangan.
Bagaikan Burung Dalam Sangkar
Bila kita bayangkan seekor burung yang hidup dalam sangkar, tidak dapat terbang bebas, dan hanya terperangkap dalam sebuah sangkar.
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang hidupnya dengan terkekang dan tidak mempunyai kebebasan.
Berakit-rakit Ke Hulu Berenang-renang Ke Tepian
Peribahasa “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian” biasanya dilanjutkan dengan bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.
Peribahasa ini memiliki arti bahwa untuk mencapai suatu kesuksesan seseorang harus mau bekerja keras dan berkorban.
Untuk meraih kesuksesan, mustahil seseorang bisa meraihnya secara instan. Butuh proses belajar, bekerja, dan berjuang.
Nah, itulah beberapa peribahasa yang penggunaannya masih sering kita dengar dan ucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga informasi di atas bermanfaat.
Sumber:
http://www.koran-sindo.com/read/1008615/163/10-peribahasa-terpopuler-indonesia-1433385980
Peribahasa seringkali digunakan ketika seseorang merasa sungkan untuk mengutarakan sesuatu secara gamblang.
Berikut ini kami akan berbagi informasi tentang peribahasa terpopuler yang sering digunakan di masyarakat Indonesia dalam menganalogikan fenomena kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Mengenal Peyorasi Ameliorasi Asosiasi dan Sinestesia Dalam Ejaan Bahasa Indonesia
Tong Kosong Nyaring Bunyinya
Layaknya sebuah tong tanpa air, bila dipukul akan kencang suaranya. Lain halnya dengan tong yang berisi air, bila dipukul maka suaranya tidak begitu nyaring.
Hal itu diperumpamakan seperti seseorang yang banyak bicara namun sebenarnya dia miskin ilmu. Peribahasa ini dijadikan sindiran bagi seseorang dan sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Ada Udang Di Balik Batu
Peribahasa ini sebenarnya bisa bermakna negatif, diumpamakan seseorang yang melakukan sesuatu tapi punya niat terselubung.
Seringkali ketika ada orang menolong belum tentu ia tulus membantu, tapi seperti ada niat buruk di dalamnya ataupun mengharap seseuatu imbalan. Peribahasa ini juga mengajarkan kita untuk membantu seseorang dengan tulus.
Besar Pasak Daripada Tiang
Makna dari “besar pasak daripada tiang” ialah orang yang tidak mampu mengendalikan keuangan, dengan kata lain pengeluaran lebih banyak ketimbang pemasukan. Peribahasan tersebut erat kaitannya dengan kondisi finansial seseorang.
Jauh Di Mata Dekat Di Hati
Peribahasa ini dapat diartikan meski seseorang terpisah oleh jarak dengan orang lain tapi tetap merasa dekat karena orang tersebut selalu ada dalam pikiran dan hati yang saling terpaut.
Ungkapan ini sering diucapkan oleh pasangan yang sedang menjalani hubungan jarak jauh. Begitu terkenalnya peribahasa ini, banyak musisi yang mencipta lagu dengan memasukkannya ke dalam lirik.
Sepandai-pandai Tupai Melompat Sekali Waktu Jatuh Juga
Peribahasa ini merupakan sebuah ungkapan bahwa manusia tidak terlepas dari melakukan kesalahan, siapapun ia, kaya ataupun miskin, pintar ataupun bodoh, pasti pernah melakukan kesalahan.
Karena Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga
Peribahasa ini dapat diartikan seseorang yang melakukan satu kesalahan kecil namun berdampak sangat luas dan merugikan banyak orang.
Ungkapan tersebut dapat mengingatkan kita untuk lebih hati-hati, lebih teliti, dan lebih detail dalam melakukan sesuatu sehingga tidak ada satu kesalahan kecil yang akan merusak dan merugikan banyak orang di sekitar kita.
Berat Sama Dipikul Ringan Sama Dijinjing
Peribahasa ini biasanya sering diungkapkan dalam suatu kegiatan yang dilakukan bersama-sama atau terkait dengan kerjasama tim. Semua orang yang terlibat memiliki tanggung jawab yang sama dan tidak dibeda-bedakan.
Bagai Pungguk Merindukan Bulan
Peribahasa ini dapat diartikan orang yang mengharapkan sesuatu namun tidak mungkin bisa terjadi. Biasanya sering digunakan dalam kisah asmara, seperti seseorang yang cintanya hanya bertepuk sebelah tangan.
Bagaikan Burung Dalam Sangkar
Bila kita bayangkan seekor burung yang hidup dalam sangkar, tidak dapat terbang bebas, dan hanya terperangkap dalam sebuah sangkar.
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang hidupnya dengan terkekang dan tidak mempunyai kebebasan.
Berakit-rakit Ke Hulu Berenang-renang Ke Tepian
Peribahasa “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian” biasanya dilanjutkan dengan bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.
Peribahasa ini memiliki arti bahwa untuk mencapai suatu kesuksesan seseorang harus mau bekerja keras dan berkorban.
Untuk meraih kesuksesan, mustahil seseorang bisa meraihnya secara instan. Butuh proses belajar, bekerja, dan berjuang.
Nah, itulah beberapa peribahasa yang penggunaannya masih sering kita dengar dan ucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga informasi di atas bermanfaat.
Sumber:
http://www.koran-sindo.com/read/1008615/163/10-peribahasa-terpopuler-indonesia-1433385980
0 Response to "Peribahasa Terpopuler Yang Sering Dipakai Sehari-hari"
Posting Komentar