Prinsip Dasar Berkelahi Dengan Orang Jahat Di Jalanan
Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah, mungkin itulah yang sering kita dengar dari orang bijak.
Memang benar, akan tetapi bagaimana jika suatu saat kita dihadapkan pada situasi yang memaksa harus menyelesaikannya dengan berkelahi. Bukan semata ingin menjadi jagoan, tapi sebagai cara membela diri dari bahaya kejahatan di jalanan, atau membuat jera seseorang yang arogan dan biasa memakai kekerasan dalam setiap perilakunya.
Baca juga: Tips Beladiri Praktis Saat Terpaksa Harus Berkelahi
Posting ini akan membahas tentang prinsip-prinsip dasar yang perlu kita perhatikan dan lakukan dalam bela diri praktis.
Sebagai acuan untuk menang dalam perkelahian jalanan ketika menghadapi seorang atau kumpulan preman yang hendak melakukan kejahatan pada diri kita atau bisa juga digunakan untuk menolong orang.
Tapi juga harus ingat, sebisa mungkin hindarkan diri kita dari bahaya, berteriak dan meminta tolong juga tidak ada salahnya.
Tidak Ada Aturan dan Tak Perlu Memikirkan Nasib Lawan
Tidak ada aturan bagi siapa pun yang melibatkan diri dalam perkelahian jalanan. Ini bukanlah sebuah pertandingan persahabatan di gelanggang yang dipimpin oleh wasit dan menjunjung tinggi sportifitas.
Kita sebaiknya melupakan segala aturan, karena orang yang menyerang kita juga tidak akan pusing memikirkan aturan.
Mereka tidak berpikir tentang keselamatan kita, karena itu kesampingkan barang sejenak semua aspek moralitas dan prioritaskan keselamatan pribadi di atas segalanya. Lagi pula tak ada jaminan kita hanya akan diserang oleh satu orang.
Hindari Pergumulan dan Bersiap Untuk Apapun
Bergulat gaya The Rock dalam WWF Smackdown dulu memang kelihatannya keren, tapi lebih baik jangan digunakan. Bergumul dengan lawan secara rapat akan menjadi masalah besar, sementara ia menyimpan sebilah pisau dalam saku celananya dan tamatlah kita jika ia sempat meraihnya.
Di samping itu, akan sangat membahayakan jika bergumul dengan satu orang sementara banyak lawan yang harus kita hadapi. Namanya penjahat tentu tidak ada kata sportif, mereka sudah terbiasa hidup curang.
Saat berkelahi dengan mereka, kita juga harus berpikir dengan cara mereka. Seandainya tiba-tiba ada sebatang linggis melintang di dekat kaki, ambil dan manfaatkan! Mengapa harus gengsi?
Kondisikan Diri Jangan Sampai Terintimidasi
Sadarlah bahwa tidak ada pilihan selain melawan dan jangan ada keraguan. Jangan terpengaruh dengan suaranya yang menggelegar, kata-katanya yang kotor, wajahnya yang jelek, atau tubuh penuh tato.
Kita harus ingat bahwa manusia yang merasa perlu mengintimidasi orang lain adalah manusia yang memiliki rasa takut dalam dirinya.
Kekuatan seseorang belum tentu sebesar mulutnya, juga tak bisa dinilai dari seramnya penampilan. Andaikan lawan kita memang memiliki kekuatan besar, maka ia tidak merasa perlu mengintimidasi lawannya.
Perhatikan Keadaan Sekitar
Jangan sampai kita terdesak dan terpojokkan ke tempat sepi. Jika tempat kita berpijak ramai, tidak ada salahnya minta tolong agar penjahat itu diringkus ramai-ramai.
Perhatikan juga keadaan sekitar, adakah sesuatu yang bisa kita manfaatkan demi keselamatan pribadi. Seluruh alam bisa digunakan sebagai senjata. Jangan ragu mendorong lawan agar jatuh ke jurang!
Serang Pada Titik-titik Bagian Tubuh Berbahaya
Kita tidak perlu takut karena tidak pernah mengenyam pendidikan bela diri, kita juga tidak perlu berlelah-lelah mengadu otot dengan lawan. Hematlah tenaga jika banyak lawan yang harus kita hadapi.
Lakukan serangan pada titik-titik bagian tubuh yang berbahaya saja, misalnya mata, lutut dan kemaluan. Tiga titik tersebut penting untuk kita ingat baik-baik. Satu serangan kuat ke salah satu dari tiga titik tersebut sudah dapat menjamin kemenangan.
Itulah beberapa prinsip yang harus kita pegang ketika menghadapi bahaya dari orang-orang jahat di jalanan. Semoga bermanfaat dan tetap harus diingat bahwa keselamatan kita adalah segalanya.
sumber - gambar:
http://karagkirig.blogspot.com/2012/09/cara-ampuh-menang-berkelahi-update.html
http://www.merdeka.com/jakarta/ini-identitas-anggota-marinir-yang-ribut-dengan-preman-kalijodo.html
Memang benar, akan tetapi bagaimana jika suatu saat kita dihadapkan pada situasi yang memaksa harus menyelesaikannya dengan berkelahi. Bukan semata ingin menjadi jagoan, tapi sebagai cara membela diri dari bahaya kejahatan di jalanan, atau membuat jera seseorang yang arogan dan biasa memakai kekerasan dalam setiap perilakunya.
Baca juga: Tips Beladiri Praktis Saat Terpaksa Harus Berkelahi
Posting ini akan membahas tentang prinsip-prinsip dasar yang perlu kita perhatikan dan lakukan dalam bela diri praktis.
Sebagai acuan untuk menang dalam perkelahian jalanan ketika menghadapi seorang atau kumpulan preman yang hendak melakukan kejahatan pada diri kita atau bisa juga digunakan untuk menolong orang.
Tapi juga harus ingat, sebisa mungkin hindarkan diri kita dari bahaya, berteriak dan meminta tolong juga tidak ada salahnya.
Tidak Ada Aturan dan Tak Perlu Memikirkan Nasib Lawan
Tidak ada aturan bagi siapa pun yang melibatkan diri dalam perkelahian jalanan. Ini bukanlah sebuah pertandingan persahabatan di gelanggang yang dipimpin oleh wasit dan menjunjung tinggi sportifitas.
Kita sebaiknya melupakan segala aturan, karena orang yang menyerang kita juga tidak akan pusing memikirkan aturan.
Mereka tidak berpikir tentang keselamatan kita, karena itu kesampingkan barang sejenak semua aspek moralitas dan prioritaskan keselamatan pribadi di atas segalanya. Lagi pula tak ada jaminan kita hanya akan diserang oleh satu orang.
Hindari Pergumulan dan Bersiap Untuk Apapun
Bergulat gaya The Rock dalam WWF Smackdown dulu memang kelihatannya keren, tapi lebih baik jangan digunakan. Bergumul dengan lawan secara rapat akan menjadi masalah besar, sementara ia menyimpan sebilah pisau dalam saku celananya dan tamatlah kita jika ia sempat meraihnya.
Di samping itu, akan sangat membahayakan jika bergumul dengan satu orang sementara banyak lawan yang harus kita hadapi. Namanya penjahat tentu tidak ada kata sportif, mereka sudah terbiasa hidup curang.
Saat berkelahi dengan mereka, kita juga harus berpikir dengan cara mereka. Seandainya tiba-tiba ada sebatang linggis melintang di dekat kaki, ambil dan manfaatkan! Mengapa harus gengsi?
Kondisikan Diri Jangan Sampai Terintimidasi
Sadarlah bahwa tidak ada pilihan selain melawan dan jangan ada keraguan. Jangan terpengaruh dengan suaranya yang menggelegar, kata-katanya yang kotor, wajahnya yang jelek, atau tubuh penuh tato.
Kita harus ingat bahwa manusia yang merasa perlu mengintimidasi orang lain adalah manusia yang memiliki rasa takut dalam dirinya.
Kekuatan seseorang belum tentu sebesar mulutnya, juga tak bisa dinilai dari seramnya penampilan. Andaikan lawan kita memang memiliki kekuatan besar, maka ia tidak merasa perlu mengintimidasi lawannya.
Perhatikan Keadaan Sekitar
Jangan sampai kita terdesak dan terpojokkan ke tempat sepi. Jika tempat kita berpijak ramai, tidak ada salahnya minta tolong agar penjahat itu diringkus ramai-ramai.
Perhatikan juga keadaan sekitar, adakah sesuatu yang bisa kita manfaatkan demi keselamatan pribadi. Seluruh alam bisa digunakan sebagai senjata. Jangan ragu mendorong lawan agar jatuh ke jurang!
Serang Pada Titik-titik Bagian Tubuh Berbahaya
Kita tidak perlu takut karena tidak pernah mengenyam pendidikan bela diri, kita juga tidak perlu berlelah-lelah mengadu otot dengan lawan. Hematlah tenaga jika banyak lawan yang harus kita hadapi.
Lakukan serangan pada titik-titik bagian tubuh yang berbahaya saja, misalnya mata, lutut dan kemaluan. Tiga titik tersebut penting untuk kita ingat baik-baik. Satu serangan kuat ke salah satu dari tiga titik tersebut sudah dapat menjamin kemenangan.
Itulah beberapa prinsip yang harus kita pegang ketika menghadapi bahaya dari orang-orang jahat di jalanan. Semoga bermanfaat dan tetap harus diingat bahwa keselamatan kita adalah segalanya.
sumber - gambar:
http://karagkirig.blogspot.com/2012/09/cara-ampuh-menang-berkelahi-update.html
http://www.merdeka.com/jakarta/ini-identitas-anggota-marinir-yang-ribut-dengan-preman-kalijodo.html
|
|
0 Response to "Prinsip Dasar Berkelahi Dengan Orang Jahat Di Jalanan"
Posting Komentar