Tips Beladiri Praktis Saat Terpaksa Harus Berkelahi
Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah, mungkin itulah yang sering kita dengar dari orang bijak.
Memang benar, akan tetapi bagaimana jika suatu saat kita dihadapkan pada situasi yang memaksa harus menyelesaikannya dengan berkelahi.
Bukan semata ingin menjadi jagoan, tapi sebagai cara membela diri dari bahaya kejahatan di jalanan, atau membuat jera seseorang yang arogan dan biasa memakai kekerasan dalam setiap perilakunya.
Posting kali ini sebagai informasi mengenai tips-tips beladiri praktis ketika kita terpaksa harus berkelahi dengan preman.
Baca juga: Prinsip Dasar Berkelahi Dengan Orang Jahat Di Jalanan
Mungkin terkesan agak sedikit kejam, tapi seperti inilah keadaan di jalanan yang sebenarnya. “Wellcome to the jungle…”
Kendalikan Emosi Diri dan Pancing Emosi Lawan
Manusia yang mengamuk tidak akan bertambah kuat, sebaiknya jangan terlalu percaya pada mitos Dragon Ball. Orang yang dalam kondisi emosi tidak dapat berpikir jernih, serangannya pun akan semakin kacau. Jika terjadi perkelahian satu lawan satu, ada baiknya kita lakukan provokasi terhadap lawan. Setelah emosinya terpancing, gerakan orang tersebut menjadi tak terkendali dan serampangan.
Fokuskan Pandangan Pada Bahu Lawan
Pandangan harus bisa melihat seluruh tubuh lawan dengan bahu sebagai titik fokusnya (meskipun tetap jangan terfokus 100% pada bahu). Saat lawan akan menyerang, biasanya bahu akan bergerak duluan sehingga bermanfaat untuk menebak serangan lawan. Kita tidak akan bisa mengawasi kaki jika terfokus hanya pada tangan, begitupun sebaliknya. Seluruh gerakan lawan harus dapat terlihat. Teknik ini bisa kita latih, bahkan jika lawan berjumlah lebih dari satu orang.
Serangan Bagian Atas
Sebaiknya jangan terlalu perhatikan wajahnya, karena semua preman sudah pasti berwajah jelek dan bengis, hal ini biasanya akan mengendurkan keberanian kita. Tapi jika lawan mendekatkan wajahnya, inilah kesempatan kita untuk mencolok matanya. Perhatikan jika lawan kita mengenakan anting-anting, apalagi yang ukurannya besar. Justru lawan seperti ini mudah kita hadapi. Cukup dengan menarik anting itu sampai putus, maka dijamin ia akan kesakitan dan bersimbah darah. Tidak akan fatal sampai melenyapkan nyawanya, tapi kemungkinan besar ia akan terlalu sakit untuk meneruskan pertarungan. Pukulan yang bersarang pada telinga dan tulang rawan hidung juga sangat efektif membuat lawan sempoyongan, ini mungkin kesempatan yang baik untuk kita melancarkan serangan-serangan berikutnya atau ada baiknya kita manfaatkan untuk lari dan menyelamatkan diri.
Serangan Bagian Bawah
Bagian lutut dan kemaluan, gunakan tendangan hanya untuk menyerang dua titik ini saja. Dijamin lawan kita akan terduduk lemas dan kesulitan untuk berdiri jika terkena serangan pada dua titik tersebut. Jangan gunakan tendangan terlalu tinggi karena lawan akan mudah menangkisnya. Begitu juga jika lawan menyerang dengan tendangan tinggi, tangkislah dengan tangan sambil menendang bagian kemaluan atau kakinya yang sedang berpijak di atas tanah, pasti ia akan terjerembab. Jangan takut pada lawan yang suka menendang. Jika ia mengumbar tendangan, dekati sedikit dan benturkan tulang keringnya dengan otot lengan atau siku Anda. Kemungkinan besar, dialah yang akan mengerang kesakitan.
Pertimbangkan Jarak Kita dengan Lawan
Tidak bijaksana untuk memaksakan pukulan dan tendangan jika jarak kita dengan lawan cukup rapat. Kerapatan jarak juga bermanfaat untuk mengendurkan tenaga dari serangan lawan karena pendeknya ayunan tinju dan tendangan. Pada jarak ini merupakan kesempatan kita untuk menyerang dengan siku dan lutut. Agak jauh sedikit boleh kita gunakan pukulan, sedang jarak yang lebih jauh lagi mengharuskan kita menggunakan teknik tendangan. Sesuaikan serangan dengan jarak kita dengan lawan.
Demikian tips beladiri praktis yang bisa kita lakukan saat terpaksa harus berkelahi dengan preman atau pelaku kejahatan. Ingatlah untuk tidak berharap akan terjadi kondisi ideal. Kitalah yang harus dapat menyesuaikan diri dengan situasi, bukan situasi yang menyesuaikan diri dengan kita. Lakukan apa yang kita anggap perlu untuk menyelamatkan diri. Berlari atau meminta pertolongan lebih baik untuk menghindarkan diri dari perkelahian.
sumber - gambar
Memang benar, akan tetapi bagaimana jika suatu saat kita dihadapkan pada situasi yang memaksa harus menyelesaikannya dengan berkelahi.
Bukan semata ingin menjadi jagoan, tapi sebagai cara membela diri dari bahaya kejahatan di jalanan, atau membuat jera seseorang yang arogan dan biasa memakai kekerasan dalam setiap perilakunya.
Posting kali ini sebagai informasi mengenai tips-tips beladiri praktis ketika kita terpaksa harus berkelahi dengan preman.
Baca juga: Prinsip Dasar Berkelahi Dengan Orang Jahat Di Jalanan
Mungkin terkesan agak sedikit kejam, tapi seperti inilah keadaan di jalanan yang sebenarnya. “Wellcome to the jungle…”
Kendalikan Emosi Diri dan Pancing Emosi Lawan
Manusia yang mengamuk tidak akan bertambah kuat, sebaiknya jangan terlalu percaya pada mitos Dragon Ball. Orang yang dalam kondisi emosi tidak dapat berpikir jernih, serangannya pun akan semakin kacau. Jika terjadi perkelahian satu lawan satu, ada baiknya kita lakukan provokasi terhadap lawan. Setelah emosinya terpancing, gerakan orang tersebut menjadi tak terkendali dan serampangan.
Fokuskan Pandangan Pada Bahu Lawan
Pandangan harus bisa melihat seluruh tubuh lawan dengan bahu sebagai titik fokusnya (meskipun tetap jangan terfokus 100% pada bahu). Saat lawan akan menyerang, biasanya bahu akan bergerak duluan sehingga bermanfaat untuk menebak serangan lawan. Kita tidak akan bisa mengawasi kaki jika terfokus hanya pada tangan, begitupun sebaliknya. Seluruh gerakan lawan harus dapat terlihat. Teknik ini bisa kita latih, bahkan jika lawan berjumlah lebih dari satu orang.
Serangan Bagian Atas
Sebaiknya jangan terlalu perhatikan wajahnya, karena semua preman sudah pasti berwajah jelek dan bengis, hal ini biasanya akan mengendurkan keberanian kita. Tapi jika lawan mendekatkan wajahnya, inilah kesempatan kita untuk mencolok matanya. Perhatikan jika lawan kita mengenakan anting-anting, apalagi yang ukurannya besar. Justru lawan seperti ini mudah kita hadapi. Cukup dengan menarik anting itu sampai putus, maka dijamin ia akan kesakitan dan bersimbah darah. Tidak akan fatal sampai melenyapkan nyawanya, tapi kemungkinan besar ia akan terlalu sakit untuk meneruskan pertarungan. Pukulan yang bersarang pada telinga dan tulang rawan hidung juga sangat efektif membuat lawan sempoyongan, ini mungkin kesempatan yang baik untuk kita melancarkan serangan-serangan berikutnya atau ada baiknya kita manfaatkan untuk lari dan menyelamatkan diri.
Serangan Bagian Bawah
Bagian lutut dan kemaluan, gunakan tendangan hanya untuk menyerang dua titik ini saja. Dijamin lawan kita akan terduduk lemas dan kesulitan untuk berdiri jika terkena serangan pada dua titik tersebut. Jangan gunakan tendangan terlalu tinggi karena lawan akan mudah menangkisnya. Begitu juga jika lawan menyerang dengan tendangan tinggi, tangkislah dengan tangan sambil menendang bagian kemaluan atau kakinya yang sedang berpijak di atas tanah, pasti ia akan terjerembab. Jangan takut pada lawan yang suka menendang. Jika ia mengumbar tendangan, dekati sedikit dan benturkan tulang keringnya dengan otot lengan atau siku Anda. Kemungkinan besar, dialah yang akan mengerang kesakitan.
Pertimbangkan Jarak Kita dengan Lawan
Tidak bijaksana untuk memaksakan pukulan dan tendangan jika jarak kita dengan lawan cukup rapat. Kerapatan jarak juga bermanfaat untuk mengendurkan tenaga dari serangan lawan karena pendeknya ayunan tinju dan tendangan. Pada jarak ini merupakan kesempatan kita untuk menyerang dengan siku dan lutut. Agak jauh sedikit boleh kita gunakan pukulan, sedang jarak yang lebih jauh lagi mengharuskan kita menggunakan teknik tendangan. Sesuaikan serangan dengan jarak kita dengan lawan.
Demikian tips beladiri praktis yang bisa kita lakukan saat terpaksa harus berkelahi dengan preman atau pelaku kejahatan. Ingatlah untuk tidak berharap akan terjadi kondisi ideal. Kitalah yang harus dapat menyesuaikan diri dengan situasi, bukan situasi yang menyesuaikan diri dengan kita. Lakukan apa yang kita anggap perlu untuk menyelamatkan diri. Berlari atau meminta pertolongan lebih baik untuk menghindarkan diri dari perkelahian.
sumber - gambar
0 Response to "Tips Beladiri Praktis Saat Terpaksa Harus Berkelahi"
Posting Komentar