6 Fakta Unik Tentang Pejantan Penguin Dalam Menjaga Anaknya
Sebagian besar di dunia hewan, para pejantan hanya menyumbang benih saja pas musin kawin, setelah itu mereka meninggalkan si betina untuk mengandung, melahirkan/bertelur, memberi makan, mengasuh, dan melindungi anak-anaknya dari bahaya hingga cukup kuat untuk bertahan hidup di alam liar.
Tetapi, lain halnya dengan pejantan Pinguin. Bisa dikatakan para pejantan penguin merupakan Ayah paling teladan di dunia hewan. Mengapa demikian? Berikut akan kami buktikan fakta-faktanya melalui uraian di bawah ini!
Baca juga: Ternyata Banyak Fakta Menarik Tentang Alis yang Belum Diketahui
1. Pejantan Penguin Bertanggung Jawab Mengerami Telur
Setelah betina dibuahi oleh pejantan, para ‘calon papa’ penguin tetap menunggu si betina hingga bertelur.
Setelah itu para pejantan akan mengambil alih telur tersebut untuk dierami dan memberi kesempatan kepada betina untuk pergi berburu ikan ke laut.
2. Menjaga Telur Tetap Hangat dan Berada di Posisi yang Tepat
Sejauh mata memandang, hanya ada salju di kutub selatan. Tidak ada daun-daunan atau ranting untuk membuat sarang yang hangat dan nyaman.
Supaya telur tetap hangat dan nyaman, pejantan penguin akan menggunakan badannya sendiri sebagai sarang bagi telurnya.
Pejantan penguin akan melindungi telur tersebut setiap saat dengan meletakkan telur di atas kakinya dan menutupi telur dengan lapisan bulu-bulu tebal yang ada diperutnya.
Pejantan penguin harus selalu berhati-hati agar telur tidak jatuh, karena bila terjatuh ke atas salju, maka telur akan langsung membeku dan calon anaknya tidak akan bisa menetas.
Si pejantan akan terus berdiri dan tak pernah meletakkan telurnya selama 2 sampai 3 bulan lamanya, hingga telur menetas.
3. Tubuh Pejantan Digunakan Sebagai Pelindung Telur dari Hawa Dingin dan Badai Salju
Habitat penguin berada di Antartika, musim dingin di tempat ini bisa berlangsung selama 6 bulan lamanya.
Saat musim dingin tiba, suhu di antartika bisa mencapai minus 60 derajat celcius. Bahkan, ketika terjadi badai salju, suhu bisa jauh lebih dingin dan hembusan anginnya dapat mencapai 200 km/jam.
Namun, anehnya para penguin justru memilih untuk bertelur saat dingin tiba. Agar mereka dapat bertahan dari kondisi yang ekstrem, selama 3 bulan tersebut para pejantan penguin akan saling merapatkan tubuh untuk berlidung dari angin yang dapat membuat mereka beku.
Dengan demikian, suhu tubuh mereka akan tetap terjaga dan mampu bertahan hidup hingga musin berakhir.
4. Cadangan Lemak dan Makan Salju Mampu Membuatnya Bertahan Hidup
Selama mengerami telurnya sekitar 2 hingga 3 bulan, para pejantan penguin hanya bertahan hidup dari makan salju dan cadangan lemak yang tersimpan di tubuhnya.
Kebanyakan dari mereka akan kehilangan setengah dari bobot tubuhnya ketika sang anak telah menetas.
5. Menyimpan Sisa Makanan di Tenggorokan Untuk Anaknya
Para pejantan penguin telah menyiapkan sisa makanan yang disimpan di dalam tenggorokannya. Makanan tersebut bukan untuk dirinya, melainkan untuk anaknya yang nanti akan menetas.
Ketika bayi penguin menetas, para ‘papa penguin’ akan menyuapi anaknya dengan sisa makanan tersebut (berbentuk cairan seperti susu).
Sedangkan si pejantan hanya akan makan salju saja ketika lapar, asalkan si anak tidak kelaparan ketika menetas nanti.
6. Menjaga Anaknya Hingga Sang Ibu Kembali
Tak lama sesudah anaknya menetas, para ‘mama penguin’ akan kembali pulang dari laut untuk ganti shift dengan pejantannya.
Para ‘mama penguin’ akan memberi makanan padat pertama untuk anak-anaknya yang mereka dapatkan dari hasil berburu di laut.
Penguin pejantan baru mulai meluncur ke laut untuk mencari makanan segar setelah si betina kembali.
Nah, itulah beberapa fakta menarik tentang pejantan penguin yang menakjubkan. Mereka mampu puasa hingga berbulan-bulan untuk menjaga telurnya dan harus bertahan dari cuaca dingin yang ekstrim di kutub selatan.
Sumber:
http://www.kaskus.co.id/thread/5589cbac507410ef588b4568/?ref=homelanding&med=hot_thread
Tetapi, lain halnya dengan pejantan Pinguin. Bisa dikatakan para pejantan penguin merupakan Ayah paling teladan di dunia hewan. Mengapa demikian? Berikut akan kami buktikan fakta-faktanya melalui uraian di bawah ini!
Baca juga: Ternyata Banyak Fakta Menarik Tentang Alis yang Belum Diketahui
1. Pejantan Penguin Bertanggung Jawab Mengerami Telur
Setelah betina dibuahi oleh pejantan, para ‘calon papa’ penguin tetap menunggu si betina hingga bertelur.
Setelah itu para pejantan akan mengambil alih telur tersebut untuk dierami dan memberi kesempatan kepada betina untuk pergi berburu ikan ke laut.
2. Menjaga Telur Tetap Hangat dan Berada di Posisi yang Tepat
Sejauh mata memandang, hanya ada salju di kutub selatan. Tidak ada daun-daunan atau ranting untuk membuat sarang yang hangat dan nyaman.
Supaya telur tetap hangat dan nyaman, pejantan penguin akan menggunakan badannya sendiri sebagai sarang bagi telurnya.
Pejantan penguin akan melindungi telur tersebut setiap saat dengan meletakkan telur di atas kakinya dan menutupi telur dengan lapisan bulu-bulu tebal yang ada diperutnya.
Pejantan penguin harus selalu berhati-hati agar telur tidak jatuh, karena bila terjatuh ke atas salju, maka telur akan langsung membeku dan calon anaknya tidak akan bisa menetas.
Si pejantan akan terus berdiri dan tak pernah meletakkan telurnya selama 2 sampai 3 bulan lamanya, hingga telur menetas.
3. Tubuh Pejantan Digunakan Sebagai Pelindung Telur dari Hawa Dingin dan Badai Salju
Habitat penguin berada di Antartika, musim dingin di tempat ini bisa berlangsung selama 6 bulan lamanya.
Saat musim dingin tiba, suhu di antartika bisa mencapai minus 60 derajat celcius. Bahkan, ketika terjadi badai salju, suhu bisa jauh lebih dingin dan hembusan anginnya dapat mencapai 200 km/jam.
Namun, anehnya para penguin justru memilih untuk bertelur saat dingin tiba. Agar mereka dapat bertahan dari kondisi yang ekstrem, selama 3 bulan tersebut para pejantan penguin akan saling merapatkan tubuh untuk berlidung dari angin yang dapat membuat mereka beku.
Dengan demikian, suhu tubuh mereka akan tetap terjaga dan mampu bertahan hidup hingga musin berakhir.
4. Cadangan Lemak dan Makan Salju Mampu Membuatnya Bertahan Hidup
Selama mengerami telurnya sekitar 2 hingga 3 bulan, para pejantan penguin hanya bertahan hidup dari makan salju dan cadangan lemak yang tersimpan di tubuhnya.
Kebanyakan dari mereka akan kehilangan setengah dari bobot tubuhnya ketika sang anak telah menetas.
5. Menyimpan Sisa Makanan di Tenggorokan Untuk Anaknya
Para pejantan penguin telah menyiapkan sisa makanan yang disimpan di dalam tenggorokannya. Makanan tersebut bukan untuk dirinya, melainkan untuk anaknya yang nanti akan menetas.
Ketika bayi penguin menetas, para ‘papa penguin’ akan menyuapi anaknya dengan sisa makanan tersebut (berbentuk cairan seperti susu).
Sedangkan si pejantan hanya akan makan salju saja ketika lapar, asalkan si anak tidak kelaparan ketika menetas nanti.
6. Menjaga Anaknya Hingga Sang Ibu Kembali
Tak lama sesudah anaknya menetas, para ‘mama penguin’ akan kembali pulang dari laut untuk ganti shift dengan pejantannya.
Para ‘mama penguin’ akan memberi makanan padat pertama untuk anak-anaknya yang mereka dapatkan dari hasil berburu di laut.
Penguin pejantan baru mulai meluncur ke laut untuk mencari makanan segar setelah si betina kembali.
Nah, itulah beberapa fakta menarik tentang pejantan penguin yang menakjubkan. Mereka mampu puasa hingga berbulan-bulan untuk menjaga telurnya dan harus bertahan dari cuaca dingin yang ekstrim di kutub selatan.
Sumber:
http://www.kaskus.co.id/thread/5589cbac507410ef588b4568/?ref=homelanding&med=hot_thread
0 Response to "6 Fakta Unik Tentang Pejantan Penguin Dalam Menjaga Anaknya"
Posting Komentar