4 Skenario Perencanaan Dalam Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan tanya-jawab yang dilakukan kepada seseorang guna mencapai suatu tujuan.

Proses wawancara diawali dengan menata struktur wawancara terlebih dahulu supaya tujuan utama dapat tercapai.

Berdasarkan tujuan wawancara yang telah ditentukan, selanjutnya pewawancara akan mencatat beberapa pertanyaan.

Baca juga: Langkah-langkah dan Tahapan Dalam Melakukan Wawancara

Wawancara bisa dilakukan dengan terencana maupun tidak terencana, namun secara garis besar ada 4 skeneraio perencanaan dalam wawancara, berikut akan kami jabarkan penjelasannya!


1. Wawancara Tidak Terencana

Wawancara tidak terencana biasanya terjadi karena wawancara berlangsung singkat, terdapat perbedaan yang signifikan antara responden dan informasi yang diberikan, responden sulit ditemui, responden mempunyai ingatan yang buruk, maupun sedikitnya waktu untuk persiapan.

Wawancara tidak terencana memiliki jadwal yang paling fleksibel sehingga memberi kebebasan tidak terbatas untuk menggali jawaban dan beradaptasi dengan responden maupun situasi yang berbeda.

Akan tetapi, dibutuhkan keterampilan yang cukup tinggi bagi pewawancara dalam menghadapi wawancara tidak terencana, selain itu untuk meniru dari satu wawancara ke wawancara yang lain adalah hal yang sangat sulit. Kesulitan lainnya ialah akan sulit bagi pewawancara untuk mengontrol batas waktu.


2. Wawancara Cukup Terencana

Wawancara Cukup Terencana biasanya berisi semua pertanyaan besar dengan kemungkinan pertanyaan menyelidik di bawah masing-masing pertanyaan. Inti pertanyaan terletak pada kalimat dan frase yang ada dalam panduan.

Seperti halnya Wawancara Tidak Terencana, wawancara cukup terencana juga memungkinkan pewawancara memiliki kebebasan untuk menggali jawaban dan beradaptasi dengan responden yang berbeda, namun hal yang menjadi pembeda dalam Wawancara Cukup Terencana biasanya terdapat perlakuan tingkatan struktur dan penggunaan alat bantu seperti perekam, sehingga lebih mudah untuk melakukan replikasi wawancara.

Seorang pewawancara tidak harus membuat pertanyaan di tempat saat berlangsungnya wawancara, namun pertanyaan tersebut bisa juga telah dipikirkan sebelumnya dan dikerjakan dengan cermat.

Buatlah pertanyaan yang jelas dan sesuai dengan topik wawancara agar wawancara dapat berjalan dengan baik.


3. Wawancara Sangat Terencana

Wawancara Sangat Terencana biasanya menggunakan semua pertanyaan yang sudah disiapkan sama persis seperti yang tertulis ketika wawancara berlangsung.

Dapat dipastikan tidak ada perubahan kata, pertanyaan menyelidik, atau penyimpangan dari jadwal dalam Wawancara Sangat Terencana.

Responden akan dapat memberikan jawaban dengan singkat dan spesifik karena pertanyaan selesai secara mengalir.

Sangat mudah untuk meniru Wawancara Sangat Terencana, panjang waktu juga bisa ditentukan dengan tepat.

Wawancara Sangat Terencana akan mencegah kedua belah pihak untuk keluar ke pembahasan yang tidak relevan atau menghabiskan waktu terlalu banyak pada satu atau topik tertentu.

Pertanyaan yang menyelidik harus direncanakan dengan tepat karena fleksibilitas dan adaptasi bukanlah menjadi pilihan.

Berikut ini merupakan contoh pertanyaan dalam Wawancara Sangat Terencana yang biasa digunakan oleh peneliti dan pengambil survei:

a. Dengan adanya resesi ekonomi, masalah apa yang menurut Anda paling mengkhawatirkan?
- Mengapa Anda khawatir dengan masalah tersebut?
- Bagaimana pendapat Anda mengenai tindakan yang harus dilakukan Pemerintah?

b. Apakah Anda yakin masalah tersebut bisa membaik atau mungkin lebih buruk dalam 6 bulan ke depan?
- Mengapa Anda berpikir demikian?

c. Menurut Anda, solusi seperti apa yang tepat diberikan oleh pemerintah?
- Bagaimana sikap Anda dengan solusi yang dilakukan oleh pemerintah selama ini?


4. Wawancara Sangat Terencana dan Standarisasi

Wawancara sangat terencana dan terstandarisasi merupakan wawancara yang sungguh terencana dan terstruktur.

Semua pertanyaan maupun pilihan jawaban dinyatakan dalam kata-kata yang identik kepada responden untuk kemudian memilih jawaban yang sudah disediakan.

Tak ada penyimpangan dari jadwal waktu yang dapat dilakukan oleh salah satu pihak. Wawancara seperti ini sangat mudah untuk dilakukan, direka, disimpulkan, maupun direplikasi.

Bahkan, seorang pewawancara pemula pun akan dapat melakukannya. Hanya saja, sifat informasi yang didapat dari wawancara bersifat terbatas dan hanya dapat menyelidik dari pilihan jawaban yang tersedia.

Bias dari pewawancara bisa saja terjadi, dan dapat lebih buruk dari bias yang kebetulan ditemukan seperti dalam wawancara tidak terencana ataupun wawancara cukup terencana.

Wawancara sangat terencana dan terstandarisasi biasa dilakukan oleh peneliti dan pengambil survei dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang sama ketika wawancara diulang oleh beberapa pihak wawancara.

Salah satu contoh wawancara sangat terstandarisasi dapat digambarkan melalui daftar pertanyaan dan pilihan jawaban berikut ini:

- Menurut Anda, solusi apa yang paling tepat untuk mengatasi krisis energi yang terjadi saat ini?
a. Bahan bakar tanaman.
b. Tenaga angin.
c. Tenaga nuklir.
d. Tenaga Matahari.

- Siapa yang menurut Anda dapat mewujudkan solusi tersebut?
a. Pemerintah.
b. Perusahaan pertambangan, dan energi swasta.
c. Yayasan pribadi.
d. Gabungan semua pihak.


Demikianlah artikel yang bisa kami sajikan untuk Anda mengenai 4 skenario perencanaan dalam wawancara, semoga bermanfaat.

Sumber:
http://www.onpsikologi.com/2015/10/tahap-tahapan-dan-langkah-dalam-melakukan-wawancara.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "4 Skenario Perencanaan Dalam Wawancara"

Posting Komentar