Sekilas Pemahaman Tentang Teori Motivasi
Motivasi mengandung pengertian yaitu segala proses yang dilakukan untuk mengetahui tentang kenapa dan bagaimana perilaku seseorang dalam bertindak atau dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu.
Sedangkan beberapa pengertian lain yang juga memiliki keterkaitan dengan motivasi antara lain: keinginan (desires, wants), tujuan, (aims, goals), kebutuhan (needs), dorongan (drives), motif dan insentif.
Lebih dalam lagi, motivasi berasal dari kata “movere” atau “to move”, di mana dalam istilah ini mengungkapkan suatu pemahaman tentang motivasi yang melibatkan tiga bagian utama, yakni:
1. Energizing: Pemberi daya terhadap perilaku manusia.
2. Directing: Pemberi arah bagi perilaku manusia.
3. Sustaining: Cara dalam mempertahankan perilaku tersebut.
Baca juga: Beberapa Faktor Yang Menyebabkan Seorang Pekerja Gampang Merasa Lelah
Menurut Luthan (1973), proses motivasi dapat diuraikan menjadi seperti berikut ini:
1. Kebutuhan (Needs): “kekurangan”, terjadi jika terdapat ketidakseimbangan yang bersifat fisiologis dan psikologis.
2. Dorongan (Drives): kekurangan disertai oleh pengarahan, dorongan memiliki orientasi pada tindakan untuk mencapai suatu tujuan (Hull’s).
3. Tujuan (Goals): pencapaian suatu tujuan cenderung akan menstabilkan ketidakseimbangan sehinga menjadi suatu keseimbangan yang bersifat fisiologis dan psikologis.
Dilihat dari bentuknya, terdapat 3 macam motivasi, yaitu Motif Prestasi, Motif Sosial (sahabat), dan Motif Kekuasaan (power).
Dari ketiga motivasi tersebut, selanjutnya melahirkan teori motivasi, yang uraiannya seperti penjelasan di bawah ini:
1. Content Theory
Teori motivasi yang titik beratnya pada “apa” itu motivasi dan cenderung menekankan pada “apa yang menyebabkan seseorang atau kelompok berperilaku”.
Contoh dari content theory antara lain: Hierarchy Needs (Maslow), ERG (Aldefer), Tiga Motif Sosial (McClelland), Motivasi Berprestasi (Hermans).
2. Process Theory
Teori motivasi yang titik beratnya ada pada “bagaimana” dan dengan “tujuan apa” seseorang atau kelompok diberikan motivasi. Contoh dari teori ini antara lain: Goal Theory, dan Equity Theory.
3. Reinforcement Theory
Penekanan teori motivasi ini pada “bagaimana” cara perilaku itu dipelajari. Bagaimana hubungan sebab-akibat tindakan di masa lampau dapat mempengaruhi tindakan seseorang atau kelompok di masa mendatang dalam suatu siklus proses belajar.
Itulah sekilas tentang pemahaman teori motivasi pada posting kali ini. Bagaimana, cukup singkat bukan? Yah, namanya saja “sekilas”, jadi ya asal singkat, padat, dan (semoga) jelas.
Sumber:
Sumber: http://e-je.blogspot.com/2009/01/kajian-motivasi.html
Sedangkan beberapa pengertian lain yang juga memiliki keterkaitan dengan motivasi antara lain: keinginan (desires, wants), tujuan, (aims, goals), kebutuhan (needs), dorongan (drives), motif dan insentif.
Lebih dalam lagi, motivasi berasal dari kata “movere” atau “to move”, di mana dalam istilah ini mengungkapkan suatu pemahaman tentang motivasi yang melibatkan tiga bagian utama, yakni:
1. Energizing: Pemberi daya terhadap perilaku manusia.
2. Directing: Pemberi arah bagi perilaku manusia.
3. Sustaining: Cara dalam mempertahankan perilaku tersebut.
Baca juga: Beberapa Faktor Yang Menyebabkan Seorang Pekerja Gampang Merasa Lelah
Menurut Luthan (1973), proses motivasi dapat diuraikan menjadi seperti berikut ini:
1. Kebutuhan (Needs): “kekurangan”, terjadi jika terdapat ketidakseimbangan yang bersifat fisiologis dan psikologis.
2. Dorongan (Drives): kekurangan disertai oleh pengarahan, dorongan memiliki orientasi pada tindakan untuk mencapai suatu tujuan (Hull’s).
3. Tujuan (Goals): pencapaian suatu tujuan cenderung akan menstabilkan ketidakseimbangan sehinga menjadi suatu keseimbangan yang bersifat fisiologis dan psikologis.
Dilihat dari bentuknya, terdapat 3 macam motivasi, yaitu Motif Prestasi, Motif Sosial (sahabat), dan Motif Kekuasaan (power).
Dari ketiga motivasi tersebut, selanjutnya melahirkan teori motivasi, yang uraiannya seperti penjelasan di bawah ini:
1. Content Theory
Teori motivasi yang titik beratnya pada “apa” itu motivasi dan cenderung menekankan pada “apa yang menyebabkan seseorang atau kelompok berperilaku”.
Contoh dari content theory antara lain: Hierarchy Needs (Maslow), ERG (Aldefer), Tiga Motif Sosial (McClelland), Motivasi Berprestasi (Hermans).
2. Process Theory
Teori motivasi yang titik beratnya ada pada “bagaimana” dan dengan “tujuan apa” seseorang atau kelompok diberikan motivasi. Contoh dari teori ini antara lain: Goal Theory, dan Equity Theory.
3. Reinforcement Theory
Penekanan teori motivasi ini pada “bagaimana” cara perilaku itu dipelajari. Bagaimana hubungan sebab-akibat tindakan di masa lampau dapat mempengaruhi tindakan seseorang atau kelompok di masa mendatang dalam suatu siklus proses belajar.
Itulah sekilas tentang pemahaman teori motivasi pada posting kali ini. Bagaimana, cukup singkat bukan? Yah, namanya saja “sekilas”, jadi ya asal singkat, padat, dan (semoga) jelas.
Sumber:
Sumber: http://e-je.blogspot.com/2009/01/kajian-motivasi.html
0 Response to "Sekilas Pemahaman Tentang Teori Motivasi"
Posting Komentar