5 Kesalahan Mengelola Keuangan Yang Sering Terjadi Pada Pensiunan
Pengetahuan yang kurang dalam mengatur keuangan kadang dialami oleh banyak pegawai yang sudah masuk masa pensiun.
Hal ini mengakibatkan mereka gampang terjebak berbagai kesalahan sepele yang bisa membuat ketenangan masa pensiun mereka jadi berantakan.
Seorang karyawan yang telah pensiun memerlukan pengelolaan keuangan yang baik agar hidup ia dan keluarga tetap terpenuhi kebutuhannya meski tanpa dukungan gaji bulanan.
Satu hal yang perlu dipahami benar ialah setiap kesalahan yang dilakukan dalam investasi maupun usahanya dapat mengakibatkan berbagai masalah serius dalam perekonomian keluarga.
Baca juga: 3 Tips Memilih Asuransi Pendidikan Anak Sesuai Kebutuhan
Hal lain yang juga sering terjadi pada pegawai yang telah pensiun adalah mereka kurang memiliki petunjuk yang jelas mengenai beragam aturan dan berbagai kebijakan terkait dengan pengelolaan rekening pensiun mereka.
Kesulitan pun akan dihadapi untuk bisa memperoleh kembali uang mereka yang telah masuk dalam dana investasi yang gagal, sehingga mengakibatkan seringnya kehilangan bagian terbesar dari pendapatan yang seharusnya mereka dapatkan.
Berikut ini kami akan berbagi beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan keuangan setelah masa pensiun, semoga dengan mengetahui kesalahan-kesalahan di bawah ini, keuangan Anda bisa lebih terkelola dengan baik.
1. Kurangnya Pemahaman tentang Investasi
Mayoritas pensiunan sering berinvestasi di pasar saham supaya tetap memiliki pemasukan setelah masa pensiun tiba. Biasanya investasi akan dilakukan dengan cara reksa dana atau dana pensiun perusahaan.
Hal ini bisa dikatakan keputusan yang bijak untuk memperoleh penghasilan dari berinvestasi di saham selama mereka bekerja.
Namun, Anda tetap harus memonitoring dan melakukan evaluasi apakah investasi yang Anda lakukan tersebut bisa menghasilkan keuntungan yang dapat menutup kebutuhan bulanan keluarga Anda atau tidak.
2. Tidak Mengukur Kemampuan Finansial Mereka
Memang, tidak ada yang salah bila orangtua ingin memberi dukungan pada keuangan anaknya, namun pastikan hal itu tidak mengancam keamanan keuangan Anda.
Tidak sedikit pensiunan yang membelikan rumah untuk anak pertama mereka, bahkan sebenarnya uang pensiun mereka pun tidak bisa dikatakan cukup dalam membiayai kebutuhan mereka.
Sehingga banyak dari mereka yang kemudian mengambil pinjaman di bank yang sebenarnya malah membuat kondisi keuangan mereka menjadi kian buruk.
3. Mudah Percaya pada Nasihat Keuangan dari Orang Lain
Kebanyakan pensiunan lebih mengandalkan nasihat dari teman dan keluarga ketika mereka mengelola asuransi, saham, properti dan produk investasi lainnya. Jarang sekali ada yang rela membuang uangnya dengan menyewa seorang penasihat keuangan.
Tidak ada salahnya Anda mencoba untuk menggunakan jasa penasihat keuangan agar keuangan dan investasi yang tengah Anda lakukan dapat terkelola dengan baik.
4. Kurang Memperhatikan Faktor Umur
Kemajuan teknologi dalam dunia kesehatan memungkinkan harapan hidup seseorang dapat meningkat hari demi hari. Di masa sekarang, usia tua merupakan periode terpanjang dalam rentang kehidupan seseorang.
Namun, kesalahan yang sering terjadi ialah mayoritas pensiunan tidak mempunyai cukup tabungan untuk dapat diandalkan dalam melewati masa pensiun mereka. Idealnya, perencanaan keuangan harus sudah mulai dilakukan sejak awal karir seseorang.
Sehingga nantinya Anda bisa memiliki peluang untuk berinvestasi dan tetap berpenghasilan meskipun telah memasuki masa pensiun.
5. Jaminan Sosial yang Diambil Terlalu Dini
Sebaiknya jangan tergesa-gesa dalam mengambil manfaat dari jaminan sosial. Seperti yang terjadi di Amerika Serikat, kebanyakan dari mereka mulai mengajukan klaim manfaat ini terlalu cepat ketika mereka memasuki masa pensiun.
Padahal, jika klaim terhadap jaminan sosial tersebut bisa ditunda, maka akan memberikan mereka keuntungan yang cukup besar dalam setiap bulannya.
Para pensiun akan mendapatkan tambahan sebesar 8% di setiap bulan untuk setiap tahun yang tertunda.
Sumber:
http://bisnis.liputan6.com/read/724882/kesalahan-mengelola-duit-yang-sering-dilakukan-para-pensiunan
Hal ini mengakibatkan mereka gampang terjebak berbagai kesalahan sepele yang bisa membuat ketenangan masa pensiun mereka jadi berantakan.
Seorang karyawan yang telah pensiun memerlukan pengelolaan keuangan yang baik agar hidup ia dan keluarga tetap terpenuhi kebutuhannya meski tanpa dukungan gaji bulanan.
Satu hal yang perlu dipahami benar ialah setiap kesalahan yang dilakukan dalam investasi maupun usahanya dapat mengakibatkan berbagai masalah serius dalam perekonomian keluarga.
Baca juga: 3 Tips Memilih Asuransi Pendidikan Anak Sesuai Kebutuhan
Hal lain yang juga sering terjadi pada pegawai yang telah pensiun adalah mereka kurang memiliki petunjuk yang jelas mengenai beragam aturan dan berbagai kebijakan terkait dengan pengelolaan rekening pensiun mereka.
Kesulitan pun akan dihadapi untuk bisa memperoleh kembali uang mereka yang telah masuk dalam dana investasi yang gagal, sehingga mengakibatkan seringnya kehilangan bagian terbesar dari pendapatan yang seharusnya mereka dapatkan.
Berikut ini kami akan berbagi beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan keuangan setelah masa pensiun, semoga dengan mengetahui kesalahan-kesalahan di bawah ini, keuangan Anda bisa lebih terkelola dengan baik.
1. Kurangnya Pemahaman tentang Investasi
Mayoritas pensiunan sering berinvestasi di pasar saham supaya tetap memiliki pemasukan setelah masa pensiun tiba. Biasanya investasi akan dilakukan dengan cara reksa dana atau dana pensiun perusahaan.
Hal ini bisa dikatakan keputusan yang bijak untuk memperoleh penghasilan dari berinvestasi di saham selama mereka bekerja.
Namun, Anda tetap harus memonitoring dan melakukan evaluasi apakah investasi yang Anda lakukan tersebut bisa menghasilkan keuntungan yang dapat menutup kebutuhan bulanan keluarga Anda atau tidak.
2. Tidak Mengukur Kemampuan Finansial Mereka
Memang, tidak ada yang salah bila orangtua ingin memberi dukungan pada keuangan anaknya, namun pastikan hal itu tidak mengancam keamanan keuangan Anda.
Tidak sedikit pensiunan yang membelikan rumah untuk anak pertama mereka, bahkan sebenarnya uang pensiun mereka pun tidak bisa dikatakan cukup dalam membiayai kebutuhan mereka.
Sehingga banyak dari mereka yang kemudian mengambil pinjaman di bank yang sebenarnya malah membuat kondisi keuangan mereka menjadi kian buruk.
3. Mudah Percaya pada Nasihat Keuangan dari Orang Lain
Kebanyakan pensiunan lebih mengandalkan nasihat dari teman dan keluarga ketika mereka mengelola asuransi, saham, properti dan produk investasi lainnya. Jarang sekali ada yang rela membuang uangnya dengan menyewa seorang penasihat keuangan.
Tidak ada salahnya Anda mencoba untuk menggunakan jasa penasihat keuangan agar keuangan dan investasi yang tengah Anda lakukan dapat terkelola dengan baik.
4. Kurang Memperhatikan Faktor Umur
Kemajuan teknologi dalam dunia kesehatan memungkinkan harapan hidup seseorang dapat meningkat hari demi hari. Di masa sekarang, usia tua merupakan periode terpanjang dalam rentang kehidupan seseorang.
Namun, kesalahan yang sering terjadi ialah mayoritas pensiunan tidak mempunyai cukup tabungan untuk dapat diandalkan dalam melewati masa pensiun mereka. Idealnya, perencanaan keuangan harus sudah mulai dilakukan sejak awal karir seseorang.
Sehingga nantinya Anda bisa memiliki peluang untuk berinvestasi dan tetap berpenghasilan meskipun telah memasuki masa pensiun.
5. Jaminan Sosial yang Diambil Terlalu Dini
Sebaiknya jangan tergesa-gesa dalam mengambil manfaat dari jaminan sosial. Seperti yang terjadi di Amerika Serikat, kebanyakan dari mereka mulai mengajukan klaim manfaat ini terlalu cepat ketika mereka memasuki masa pensiun.
Padahal, jika klaim terhadap jaminan sosial tersebut bisa ditunda, maka akan memberikan mereka keuntungan yang cukup besar dalam setiap bulannya.
Para pensiun akan mendapatkan tambahan sebesar 8% di setiap bulan untuk setiap tahun yang tertunda.
Sumber:
http://bisnis.liputan6.com/read/724882/kesalahan-mengelola-duit-yang-sering-dilakukan-para-pensiunan