Pengertian Administrasi Keuangan Sekolah dan Prinsip-prinsip Pengelolaannya
Pengertian dari administrasi keuangan sekolah adalah langkah pengolahan keuangan sekolah yang dimulai dari penerimaan hingga bagaimana keuangan yang digunakan dipertanggungjawabkan secara obyektif dan sistematis.
Langkah tersebut sangat penting untuk diperhatikan, sebab pembiayaan merupakan sarana vital yang akan mempengaruhi keberlangsungan proses pendidikan di suatu sekolah.
Sedangkan menurut Mulyono, MA, administrasi keuangan sekolah adalah keseluruhan proses kegiatan yang mencakup perencanaan dan pelaksanaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, serta adanya pembinaan secara berkelanjutan terhadap biaya operasional sekolah, agar aktivitas pendidikan dapat berjalan lebih efektif dan efisien sehingga membantu dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Simak juga: Pengelolaan Administrasi Keuangan Pada Kas Kecil
Jadi, administrasi keuangan sekolah adalah suatu analisis terhadap sumber-sumber pendapatan (revenue) dan penggunaan dana untuk membiayai (expenditure) pengelolaan pendidikan secara efektif dan efisien agar tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai.
Prinsip-prinsip Dalam Pengelolaan Administrasi Keuangan Sekolah
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh manajemen keuangan sekolah yang berdasarkan Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48, bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
Selain itu, prinsip efektivitas juga perlu untuk mendapat penekanan. Berikut ini akan kami ulas prinsip-prinsip tersebut satu-persatu.
1. Prinsip Transparansi
Transparan bisa diartikan sebagai keterbukaan. Dalam manajemen keuangan sekolah, prinsip transparan dapat diartikan adanya keterbukaan mengenai sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan anggaran, dan pertanggungjawabannya pun harus jelas sehingga semua pihak yang berkepentingan di sekolah dapat dengan mudah untuk mengetahuinya.
Dengan prinsip keuangan yang transparan, maka dapat meningkatkan dukungan dan kepercayaan masyarakat, orangtua siswa, dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program yang menunjang pendidikan di sekolah.
Salah satu informasi keuangan yang dapat diketahui dengan bebas oleh semua warga sekolah dan orangtua siswa misalnya Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) yang bisa ditempel pada papan pengumuman di ruang guru atau di depan ruang tata usaha sehingga siapapun yang memerlukan informasi tersebut bisa mendapatkannya dengan mudah.
2. Prinsip Akuntabilitas
Di dalam manajemen keuangan sekolah, prinsip akuntabilitas berarti penggunaan dana sekolah yang tersedia sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pembelanjaan dana dilakukan oleh pihak sekolah secara bertanggung jawab dan harus berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan serta peraturan yang berlaku. Pertanggungjawaban yang dilakukan tertuju pada masyarakat, orangtua siswa, dan pemerintah.
Terdapat 3 pilar utama dalam membangun akuntabilitas yang baik, antara lain:
3. Prinsip Efektivitas
Garner (2004) membuat definisi yang lebih mendalam tentang efektivitas, karena efektivitas sebenarnya tidak berhenti hanya sampai tujuan yang telah tercapai, namun harus bersifat kualitatif hasil yang terkait dengan pencapaian visi dari suatu lembaga. Penekanan efektivitas lebih kepada kualitatif outcomes.
Prinsip efektivitas bisa dikatakan telah dipenuhi oleh manajemen keuangan apabila kegiatan yang dilakukan dapat mengelola keuangan guna membiayai aktivitas dalam rangka pencapaian tujuan lembaga yang bersangkutan, dan hasil dari kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.
4. Prinsip Efisiensi
Efisiensi di sini berkaitan dengan kuantitas hasil dari suatu kegiatan. Seperti yang dikatakan oleh Garner (2004), efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (output), atau keseimbangan antara sumber daya dan hasil yang dicapai.
Sumber daya yang dimaksud mencakup tenaga, pikiran, waktu, dan biaya. Keseimbangan tersebut harus dilihat melalui dua sudut pandang, antara lain:
Sumber:
http://marlinara.blogspot.co.id/2014/06/administrasi-keuangan-dan-tata-laksana.html
Langkah tersebut sangat penting untuk diperhatikan, sebab pembiayaan merupakan sarana vital yang akan mempengaruhi keberlangsungan proses pendidikan di suatu sekolah.
Sedangkan menurut Mulyono, MA, administrasi keuangan sekolah adalah keseluruhan proses kegiatan yang mencakup perencanaan dan pelaksanaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, serta adanya pembinaan secara berkelanjutan terhadap biaya operasional sekolah, agar aktivitas pendidikan dapat berjalan lebih efektif dan efisien sehingga membantu dalam pencapaian tujuan pendidikan.
Simak juga: Pengelolaan Administrasi Keuangan Pada Kas Kecil
Jadi, administrasi keuangan sekolah adalah suatu analisis terhadap sumber-sumber pendapatan (revenue) dan penggunaan dana untuk membiayai (expenditure) pengelolaan pendidikan secara efektif dan efisien agar tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai.
Prinsip-prinsip Dalam Pengelolaan Administrasi Keuangan Sekolah
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh manajemen keuangan sekolah yang berdasarkan Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48, bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
Selain itu, prinsip efektivitas juga perlu untuk mendapat penekanan. Berikut ini akan kami ulas prinsip-prinsip tersebut satu-persatu.
1. Prinsip Transparansi
Transparan bisa diartikan sebagai keterbukaan. Dalam manajemen keuangan sekolah, prinsip transparan dapat diartikan adanya keterbukaan mengenai sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan anggaran, dan pertanggungjawabannya pun harus jelas sehingga semua pihak yang berkepentingan di sekolah dapat dengan mudah untuk mengetahuinya.
Dengan prinsip keuangan yang transparan, maka dapat meningkatkan dukungan dan kepercayaan masyarakat, orangtua siswa, dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program yang menunjang pendidikan di sekolah.
Salah satu informasi keuangan yang dapat diketahui dengan bebas oleh semua warga sekolah dan orangtua siswa misalnya Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) yang bisa ditempel pada papan pengumuman di ruang guru atau di depan ruang tata usaha sehingga siapapun yang memerlukan informasi tersebut bisa mendapatkannya dengan mudah.
2. Prinsip Akuntabilitas
Di dalam manajemen keuangan sekolah, prinsip akuntabilitas berarti penggunaan dana sekolah yang tersedia sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pembelanjaan dana dilakukan oleh pihak sekolah secara bertanggung jawab dan harus berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan serta peraturan yang berlaku. Pertanggungjawaban yang dilakukan tertuju pada masyarakat, orangtua siswa, dan pemerintah.
Terdapat 3 pilar utama dalam membangun akuntabilitas yang baik, antara lain:
- Adanya transparansi para penyelenggara pendidikan, terbuka dalam menerima masukan dan mengikutsertakan berbagai komponen dalam pengelolaan sekolah.
- Adanya standar kinerja yang jelas di setiap institusi pendidikan yang bisa menjadi tolak ukur dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan wewenang dengan penuh rasa tanggung jawab.
- Adanya partisipasi dari semua pihak untuk saling menciptakan suasana yang kondusif agar pelayanan sekolah kepada masyarakat sesuai dengan prosedur, mudah, cepat, dan murah.
3. Prinsip Efektivitas
Garner (2004) membuat definisi yang lebih mendalam tentang efektivitas, karena efektivitas sebenarnya tidak berhenti hanya sampai tujuan yang telah tercapai, namun harus bersifat kualitatif hasil yang terkait dengan pencapaian visi dari suatu lembaga. Penekanan efektivitas lebih kepada kualitatif outcomes.
Prinsip efektivitas bisa dikatakan telah dipenuhi oleh manajemen keuangan apabila kegiatan yang dilakukan dapat mengelola keuangan guna membiayai aktivitas dalam rangka pencapaian tujuan lembaga yang bersangkutan, dan hasil dari kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.
4. Prinsip Efisiensi
Efisiensi di sini berkaitan dengan kuantitas hasil dari suatu kegiatan. Seperti yang dikatakan oleh Garner (2004), efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (output), atau keseimbangan antara sumber daya dan hasil yang dicapai.
Sumber daya yang dimaksud mencakup tenaga, pikiran, waktu, dan biaya. Keseimbangan tersebut harus dilihat melalui dua sudut pandang, antara lain:
- Dilihat dari Segi Penggunaan Waktu, Tenaga, dan Biaya. Kegiatan bisa disebut efisien bila penggunaan waktu, tenaga, dan biaya yang seminim mungkin mampu mencapai hasil yang diinginkan.
- Dilihat dari Segi Hasil. Suatu kegiatan bisa disebut efisien apabila penggunaan waktu, tenaga, dan biaya tertentu mampu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik secara kuantitas maupun kualitas.
Sumber:
http://marlinara.blogspot.co.id/2014/06/administrasi-keuangan-dan-tata-laksana.html