7 Kesalahan Keuangan yang Sering Dilakukan Wanita
Setiap wanita pasti menginginkan kondisi finansial yang aman bagi dirinya maupun keluarga tercinta sampai tua nanti.
Banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh para wanita yang sebenarnya memiliki tujuan baik namun malah menjadi kesalahan terbesar yang dilakukannya dalam hal finansial.
Apa saja kesalahan finansial yang sering dilakukan wanita tersebut? Suze Orman merupakan penulis buku wanita yang berjudul Suze Orman’s Action Plan: New Rules for New Times.
Berikut ini kami akan berbagi 7 macam kesalahan finansial yang sering dilakukan oleh wanita menurut Suze Orman yang dikutip dari laman LifeScript.
Baca juga: Hindari 6 Kesalahan Keuangan Berikut Untuk Orangtua Baru
1. Kurang Berani Menolak
Ketidakberanian wanita untuk menolak merupakan akar dari segala masalah yang dapat berakibat buruk pada kondisi finansialnya.
Teman yang mengajak jalan-jalan, teman yang menawarkan dagangan, teman yang meminjam uang, dan masih banyak lagi.
Ada kalanya Anda harus berani menolak semua ajakan tersebut bila tidak ingin uang Anda semakin menipis. Bukankah akan lebih baik bila uang lebih yang Anda miliki digunakan untuk investasi yang lebih besar?
2. Hanya Fokus Menabung untuk Biaya Sekolah Anak
Biaya pendidikan anak memang penting, tapi Anda juga harus memikirkan biaya hidup Anda setelah pensiun nanti.
Tentu Anda pun tidak mau kan kalau nantinya setelah pensiun malah menjadi beban hidup anak Anda. Jadi, bila harus memilih maka pikirkan keduanya, biaya pendidikan anak dan biaya hidup Anda setelah pensiun.
3. Warisan Untuk Anak yang Belum Cukup Umur
Biasanya, perusahaan asuransi jiwa tidak akan membayarkan asuransi jiwa apabila anak Anda belum mencapai umur 18 tahun.
Ketika terjadi sesuatu pada diri Anda (meninggal dunia), uang polis asuransi yang Anda tinggalkan untuk anak akan masuk ke rekening tertutup di bank dan hanya dapat diambil jika anak telah berusia 18 tahun.
Jadi, Anda harus spesifik dalam memberikan uang asuransi kepada rekening terpercaya, dan tentukan bagaimana proses pencairan uang asuransi dapat dilakukan.
Anda dapat berkonsultasi terlebih dulu pada pihak asuransi untuk memperoleh penjelasan yang lebih mendetail.
4. Membeli Produk Asuransi yang Salah
Wanita seringkali mengambil produk asuransi jiwa keseluruhan atau dengan variabel tertentu. Ada produk asuransi yang menawarkan benefit pasca kematian maupun tabungan berjangka.
Anda dapat memilih cara yang lebih baik. Misalnya bila Anda ingin meneruskan uang kepada anak Anda, maka ciptakan dana investasi. Pilihlah polis asuransi yang bersifat polis asuransi berjangka.
5. Memberikan Kendali Finansial Secara Penuh Pada Suami
Wanita juga memiliki hak untuk melibatkan diri dalam pengelolaan keuangan keluarga. Anda harus pandai melihat situasi, karena kita tidak pernah tahu kapan musibah akan datang menghampiri.
6. Pasrah Pada Pembagian Harta Saat Cerai
Setiap keluarga tentu tidak ingin rumah tangganya berantakan dan berakhir dengan perceraian. Tapi bila hal itu terjadi, pastikan bahwa Anda memperoleh hak Anda dengan jelas, jangan sampai Anda hidup terlantar pasca perceraian.
7. Menjadi Tenaga Sukarela
Zaman semakin berkembang, sekarang ini wanita banyak yang menjadi pekerja keras untuk menghidupi keluarganya, tapi Anda juga perlu waktu dan dana untuk menghidupi diri sendiri.
Membantu keluarga (orangtua/adik/kakak) secara sukarela memang baik dan patut diacungi jempol, tapi jangan pula terlalu berlebihan. Bisa-bisa Anda sendiri yang kelelahan dan berakibat pada performa karir maupun keuangan Anda.
Sumber:
http://nuri-prudential.blogspot.co.id/2012/07/10-kesalahan-finansial-yang-sering.html
Banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh para wanita yang sebenarnya memiliki tujuan baik namun malah menjadi kesalahan terbesar yang dilakukannya dalam hal finansial.
Apa saja kesalahan finansial yang sering dilakukan wanita tersebut? Suze Orman merupakan penulis buku wanita yang berjudul Suze Orman’s Action Plan: New Rules for New Times.
Berikut ini kami akan berbagi 7 macam kesalahan finansial yang sering dilakukan oleh wanita menurut Suze Orman yang dikutip dari laman LifeScript.
Baca juga: Hindari 6 Kesalahan Keuangan Berikut Untuk Orangtua Baru
1. Kurang Berani Menolak
Ketidakberanian wanita untuk menolak merupakan akar dari segala masalah yang dapat berakibat buruk pada kondisi finansialnya.
Teman yang mengajak jalan-jalan, teman yang menawarkan dagangan, teman yang meminjam uang, dan masih banyak lagi.
Ada kalanya Anda harus berani menolak semua ajakan tersebut bila tidak ingin uang Anda semakin menipis. Bukankah akan lebih baik bila uang lebih yang Anda miliki digunakan untuk investasi yang lebih besar?
2. Hanya Fokus Menabung untuk Biaya Sekolah Anak
Biaya pendidikan anak memang penting, tapi Anda juga harus memikirkan biaya hidup Anda setelah pensiun nanti.
Tentu Anda pun tidak mau kan kalau nantinya setelah pensiun malah menjadi beban hidup anak Anda. Jadi, bila harus memilih maka pikirkan keduanya, biaya pendidikan anak dan biaya hidup Anda setelah pensiun.
3. Warisan Untuk Anak yang Belum Cukup Umur
Biasanya, perusahaan asuransi jiwa tidak akan membayarkan asuransi jiwa apabila anak Anda belum mencapai umur 18 tahun.
Ketika terjadi sesuatu pada diri Anda (meninggal dunia), uang polis asuransi yang Anda tinggalkan untuk anak akan masuk ke rekening tertutup di bank dan hanya dapat diambil jika anak telah berusia 18 tahun.
Jadi, Anda harus spesifik dalam memberikan uang asuransi kepada rekening terpercaya, dan tentukan bagaimana proses pencairan uang asuransi dapat dilakukan.
Anda dapat berkonsultasi terlebih dulu pada pihak asuransi untuk memperoleh penjelasan yang lebih mendetail.
4. Membeli Produk Asuransi yang Salah
Wanita seringkali mengambil produk asuransi jiwa keseluruhan atau dengan variabel tertentu. Ada produk asuransi yang menawarkan benefit pasca kematian maupun tabungan berjangka.
Anda dapat memilih cara yang lebih baik. Misalnya bila Anda ingin meneruskan uang kepada anak Anda, maka ciptakan dana investasi. Pilihlah polis asuransi yang bersifat polis asuransi berjangka.
5. Memberikan Kendali Finansial Secara Penuh Pada Suami
Wanita juga memiliki hak untuk melibatkan diri dalam pengelolaan keuangan keluarga. Anda harus pandai melihat situasi, karena kita tidak pernah tahu kapan musibah akan datang menghampiri.
6. Pasrah Pada Pembagian Harta Saat Cerai
Setiap keluarga tentu tidak ingin rumah tangganya berantakan dan berakhir dengan perceraian. Tapi bila hal itu terjadi, pastikan bahwa Anda memperoleh hak Anda dengan jelas, jangan sampai Anda hidup terlantar pasca perceraian.
7. Menjadi Tenaga Sukarela
Zaman semakin berkembang, sekarang ini wanita banyak yang menjadi pekerja keras untuk menghidupi keluarganya, tapi Anda juga perlu waktu dan dana untuk menghidupi diri sendiri.
Membantu keluarga (orangtua/adik/kakak) secara sukarela memang baik dan patut diacungi jempol, tapi jangan pula terlalu berlebihan. Bisa-bisa Anda sendiri yang kelelahan dan berakibat pada performa karir maupun keuangan Anda.
Sumber:
http://nuri-prudential.blogspot.co.id/2012/07/10-kesalahan-finansial-yang-sering.html
0 Response to "7 Kesalahan Keuangan yang Sering Dilakukan Wanita"
Posting Komentar