Hubungan Psikologi Industri dan Organisasi dengan Ilmu Sosial Lainnya
Perkembangan ilmu-ilmu sosial senantiasa memberikan pengaruh terhadap ilmu sosial lainnya. Contohnya, analisa perilaku konsumen yang merupakan kajian ilmu pemasaran tapi juga bagian dari kajian psikologi industri dan organisasi, serta materi kepemimpinan yang menjadi bidang kajian sosiologi, tapi juga bagian dari psikologi sosial, dan sebagainya.
Selain itu, kontribusi diberikan oleh psikologi industri dan organisasi pada perilaku keorganisasian dan manajemen sumber daya manusia.
Hubungan dengan Perilaku Keorganisasian (Organizational Behavior)
Psikologi industri dan organisasi memiliki hubungan sangat dekat dengan perilaku keorganisasian. Bidang-bidang kajian yang sama juga terdapat di dalamnya.
Baca juga: Perkembangan Ilmu Psikologi Industri dan Organisasi di Indonesia
Perilaku tenaga kerja akan dipelajari untuk dapat mengenali kepribadiannya, kecakapan, keterampilannya, maupun sikap lainnya dengan tujuan-tujuan khusus, untuk seleksi penempatan, pelatihan dan pengembangan.
Selain itu juga dipelajari dalam interaksinya dengan lingkungan fisiknya seperti peralatan, mesin-mesin, dan ruang kerjanya.
Interaksinya dengan lingkungan sosial juga dipelajari di sini, interaksi tersebut mencakup antar anggota kelompok, antar pemimpin dan bawahan, serta antar dirinya dengan organisasi.
Sedangkan pada Perilaku Keorganisasian, fokusnya lebih kepada interaksi individu dengan lingkungan sosialnya.
Namun, banyak pula yang berpendapat bahwa psikologi industri dan organisasi hampir sama dengan perilaku keorganisasian.
Hubungan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Di Indonesia, ternyata masih banyak orang yang sulit membedakan psikologi industri dan organisasi dengan manajemen sumber daya manusia (MSDM).
Meski objek studinya sama, yaitu manusia sebagai tenaga kerja, tetapi ada perbedaan utama dalam MSDM yang terletak pada kondisi di mana manusia sebagai tenaga kerja dipelajari dalam hubungannya dengan manajemen.
Manusia sebagai tenaga kerja harus dapat dimanajemeni dengan efektif merupakan kajian dasar dari MSDM.
Memang, banyak topik-topik yang sama juga dibahas oleh psikologi industri dan organisasi juga MSDM. Topik tersebut antara lain seperti seleksi tenaga kerja, motivasi kerja, pelatihan, dan kepemimpinan.
MSDM membahas seleksi dalam proses rekrutmen tenaga kerja secara keseluruhan agar berlangsung efisien dan efektif.
Biasanya, manajer sumber daya manusia dibantu oleh psikolog dalam proses tersebut untuk memastikan bahwa dari seleksi tersebut diperoleh tenaga kerja yang mempunyai kecakapan, keterampilan, sikap dan kepribadian yang diperlukan dalam lowongan pekerjaan.
Pada psikologi industri dan organisasi, penemukenalan manusia sebagai tenaga kerja lebih menjadi pusat perhatian pada cara yang abash guna menghasilkan tenaga kerja dengan ciri-ciri yang dipersyaratkan pada suatu pekerjaan.
Psikologi industri dan organisasi cenderung mempelajari perilaku tenaga kerja untuk menemukenali kepribadiannya dalam rangka:
- Proses seleksi dan penempatan.
- Proses pelatihan dan pengembangan.
- Interaksi tenaga kerja dengan lingkungan fisik dan sosial.
Tidak heran bila banyak perusahaan yang mencari seorang manajer sumber daya manusia (Manajer HRD), dengan kriteria lulusan sarjana psikologi.
Sebab, dalam menjalankan tugas-tugas seorang manajer HRD banyak diperlukan pengetahuan psikologis, khususnya di bidang psikologi industri dan organisasi.
Biasanya, Psikolog bidang industri dan organisasi memang banyak dibutuhkan untuk menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Pada psikologi industri dan organisasi juga terdapat bidang pekerjaan yang berkaitan dengan kesehatan, motivasi, prestasi kerja, keselamatan, seleksi dan pelatihan kerja.
Psikolog juga akan dilibatkan dalam penyusunan rancangan berbagai peralatan tes maupun tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerjaan.
Hampir kebanyakan Psikolog bidang industri dan organisasi dilibatkan dalam pelaksanaan organisasi baik sebagai karyawan dalam organisasi tersebut, maupun sebagai konsultan.
Jadi, psikologi industri dan organisasi bisa dikatakan sebagai bidang keilmuan yang juga meminjam konsep, ide, teknik, dan teori dari berbagai disiplin ilmu sosial maupun eksak.
Aktivitas dan Setting dari Psikolog Bidang Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi meliputi beragam pekerjaan dengan setting yang bervariasi. Setting tersebut dapat berbentuk sebagai praktisi (dalam organisasi) maupun penelitian.
Membantu organisasi agar berfungsi lebih efektif, adalah salah satu objek Psikologi Industri dan Organisasi.
Untuk itu, diperlukan penemuan-penemuan lewat riset yang menjadi dasar dalam praktisi di bidang ini.
Psikologi Industri dan Organisasi juga memiliki objek maupun tujuan untuk mengerti sikap dan perilaku dalam bekerja.
Penelitian atau riset yang dilakukan dalam hal ini harus diadakan guna mengetahui dan mempelajari alasan, motivasi, serta tujuan karyawan melakukan suatu hal tertentu dalam pelaksanaan pekerjaannya.
Kemungkinan ‘overlap’ tetap dapat terjadi dalam praktisi dan peneliti. Tidak sedikit praktisi yang terlibat sebagai peneliti, begitu pun sebaliknya.
Banyak Psikolog bidang Industri dan organisasi merupakan pengajar pada lembaga pendidikan. Selain melakukan penelitian dan pengajaran, mereka kerap menjadi konsultan di sebuah perusahaan, bahkan juga mempunyai biro konsultasi sendiri.
Daftar aktivitas yang menggambarkan peranan psikolog dalam bidang industri dan organisasi sebagai seorang praktisi, antara lain:
- Menganalisis pekerjaan.
- Menganalisis masalah organisasi untuk menentukan solusinya.
- Melakukan survey guna mengetahui perasaan dan opini tenaga kerja.
- Merancang sistem reward terhadap prestasi tenaga kerja.
- Merancang sistem seleksi tenaga kerja.
- Merencanakan dan menyusun program pelatihan.
- Mengembangkan sistem dan melakukan tes psikologi.
- Melakukan evaluasi dari suatu aktivitas semisal program pelatihan.
- Menerapkan perubahan yang diperlukan dalam organisasi, misalnya sistem pemberian reward bagi pekerja yang berprestasi.
Sumber:
http://www.onpsikologi.com/2015/09/hakikat-psikologi-industri-dan-organisasi.html
Selain itu, kontribusi diberikan oleh psikologi industri dan organisasi pada perilaku keorganisasian dan manajemen sumber daya manusia.
Hubungan dengan Perilaku Keorganisasian (Organizational Behavior)
Psikologi industri dan organisasi memiliki hubungan sangat dekat dengan perilaku keorganisasian. Bidang-bidang kajian yang sama juga terdapat di dalamnya.
Baca juga: Perkembangan Ilmu Psikologi Industri dan Organisasi di Indonesia
Perilaku tenaga kerja akan dipelajari untuk dapat mengenali kepribadiannya, kecakapan, keterampilannya, maupun sikap lainnya dengan tujuan-tujuan khusus, untuk seleksi penempatan, pelatihan dan pengembangan.
Selain itu juga dipelajari dalam interaksinya dengan lingkungan fisiknya seperti peralatan, mesin-mesin, dan ruang kerjanya.
Interaksinya dengan lingkungan sosial juga dipelajari di sini, interaksi tersebut mencakup antar anggota kelompok, antar pemimpin dan bawahan, serta antar dirinya dengan organisasi.
Sedangkan pada Perilaku Keorganisasian, fokusnya lebih kepada interaksi individu dengan lingkungan sosialnya.
Namun, banyak pula yang berpendapat bahwa psikologi industri dan organisasi hampir sama dengan perilaku keorganisasian.
Hubungan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Di Indonesia, ternyata masih banyak orang yang sulit membedakan psikologi industri dan organisasi dengan manajemen sumber daya manusia (MSDM).
Meski objek studinya sama, yaitu manusia sebagai tenaga kerja, tetapi ada perbedaan utama dalam MSDM yang terletak pada kondisi di mana manusia sebagai tenaga kerja dipelajari dalam hubungannya dengan manajemen.
Manusia sebagai tenaga kerja harus dapat dimanajemeni dengan efektif merupakan kajian dasar dari MSDM.
Memang, banyak topik-topik yang sama juga dibahas oleh psikologi industri dan organisasi juga MSDM. Topik tersebut antara lain seperti seleksi tenaga kerja, motivasi kerja, pelatihan, dan kepemimpinan.
MSDM membahas seleksi dalam proses rekrutmen tenaga kerja secara keseluruhan agar berlangsung efisien dan efektif.
Biasanya, manajer sumber daya manusia dibantu oleh psikolog dalam proses tersebut untuk memastikan bahwa dari seleksi tersebut diperoleh tenaga kerja yang mempunyai kecakapan, keterampilan, sikap dan kepribadian yang diperlukan dalam lowongan pekerjaan.
Pada psikologi industri dan organisasi, penemukenalan manusia sebagai tenaga kerja lebih menjadi pusat perhatian pada cara yang abash guna menghasilkan tenaga kerja dengan ciri-ciri yang dipersyaratkan pada suatu pekerjaan.
Psikologi industri dan organisasi cenderung mempelajari perilaku tenaga kerja untuk menemukenali kepribadiannya dalam rangka:
- Proses seleksi dan penempatan.
- Proses pelatihan dan pengembangan.
- Interaksi tenaga kerja dengan lingkungan fisik dan sosial.
Tidak heran bila banyak perusahaan yang mencari seorang manajer sumber daya manusia (Manajer HRD), dengan kriteria lulusan sarjana psikologi.
Sebab, dalam menjalankan tugas-tugas seorang manajer HRD banyak diperlukan pengetahuan psikologis, khususnya di bidang psikologi industri dan organisasi.
Biasanya, Psikolog bidang industri dan organisasi memang banyak dibutuhkan untuk menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Pada psikologi industri dan organisasi juga terdapat bidang pekerjaan yang berkaitan dengan kesehatan, motivasi, prestasi kerja, keselamatan, seleksi dan pelatihan kerja.
Psikolog juga akan dilibatkan dalam penyusunan rancangan berbagai peralatan tes maupun tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerjaan.
Hampir kebanyakan Psikolog bidang industri dan organisasi dilibatkan dalam pelaksanaan organisasi baik sebagai karyawan dalam organisasi tersebut, maupun sebagai konsultan.
Jadi, psikologi industri dan organisasi bisa dikatakan sebagai bidang keilmuan yang juga meminjam konsep, ide, teknik, dan teori dari berbagai disiplin ilmu sosial maupun eksak.
Aktivitas dan Setting dari Psikolog Bidang Industri dan Organisasi
Psikologi Industri dan Organisasi meliputi beragam pekerjaan dengan setting yang bervariasi. Setting tersebut dapat berbentuk sebagai praktisi (dalam organisasi) maupun penelitian.
Membantu organisasi agar berfungsi lebih efektif, adalah salah satu objek Psikologi Industri dan Organisasi.
Untuk itu, diperlukan penemuan-penemuan lewat riset yang menjadi dasar dalam praktisi di bidang ini.
Psikologi Industri dan Organisasi juga memiliki objek maupun tujuan untuk mengerti sikap dan perilaku dalam bekerja.
Penelitian atau riset yang dilakukan dalam hal ini harus diadakan guna mengetahui dan mempelajari alasan, motivasi, serta tujuan karyawan melakukan suatu hal tertentu dalam pelaksanaan pekerjaannya.
Kemungkinan ‘overlap’ tetap dapat terjadi dalam praktisi dan peneliti. Tidak sedikit praktisi yang terlibat sebagai peneliti, begitu pun sebaliknya.
Banyak Psikolog bidang Industri dan organisasi merupakan pengajar pada lembaga pendidikan. Selain melakukan penelitian dan pengajaran, mereka kerap menjadi konsultan di sebuah perusahaan, bahkan juga mempunyai biro konsultasi sendiri.
Daftar aktivitas yang menggambarkan peranan psikolog dalam bidang industri dan organisasi sebagai seorang praktisi, antara lain:
- Menganalisis pekerjaan.
- Menganalisis masalah organisasi untuk menentukan solusinya.
- Melakukan survey guna mengetahui perasaan dan opini tenaga kerja.
- Merancang sistem reward terhadap prestasi tenaga kerja.
- Merancang sistem seleksi tenaga kerja.
- Merencanakan dan menyusun program pelatihan.
- Mengembangkan sistem dan melakukan tes psikologi.
- Melakukan evaluasi dari suatu aktivitas semisal program pelatihan.
- Menerapkan perubahan yang diperlukan dalam organisasi, misalnya sistem pemberian reward bagi pekerja yang berprestasi.
Sumber:
http://www.onpsikologi.com/2015/09/hakikat-psikologi-industri-dan-organisasi.html
Opini anda cukup membuka wawasan saya. Terimakasih atas sharingnya
BalasHapus