Analisis Investasi Bisnis Hotel dan Apartemen
Ketika hendak melakukan investasi, para pebisnis (terutama di bidang properti) diwajibkan melakukan analisis bisnis mereka terlebih dulu, apakah menguntungkan atau justru merugikan.
Berikut ini kami akan berbagi mengenai perbandingan investasi antara hotel, kondotel, dan apartemen. Silahkan Anda simak penjelasannya di bawah ini!
Analisa Investasi Bisnis Hotel
Pada dasarnya, hotel masih termasuk dalam kategori bisnis properti dan sangat cocok bagi Anda yang fokus pada aset di mana nilai properti yang baik dan terawat dari waktu ke waktu akan selalu mengalami kenaikan.
Baca juga: Tips Memilih Apartemen Murah Di Jakarta
Investasi dalam bisnis hotel merupakan jenis investasi jangka panjang, sebab ROI (Return of Investment) berkisar pada angka 5 hingga 10 tahun bahkan lebih.
Sebagai gambaran bila Anda berinvestasi pada hotel sekitar 100 miliar, rata-rata hotel hanya mampu menghasilkan pendapatan bersih sekitar 10 miliar per tahun, tergantung klasifikasi dan jenis hotel.
Namun, hal yang perlu diingat ialah nilai properti hotel tersebut akan terus mengalami kenaikan. Jadi, disamping Anda mendapatkan pendapatan dari hotel, nilai aset hotel dari waktu ke waktu juga merupakan keuntungan bagi pemiliknya.
Sebagai tambahan informasi, bank sangat fleksibel dengan investasi properti hotel mengingat jaminannya jelas, dan liquiditasnya jauh lebih baik dibandingkan properti jenis lain.
Analisa Investasi Bisnis Apartemen
Ada beberapa poin penting dalam investasi bisnis apartemen yang bisa menjadi pertimbangan Anda, antara lain:
1. Demand (permintaan) yang tinggi terutama di sekitar area pusat bisnis, kawasan pemukiman ekspatriat, maupun lingkungan kampus.
2. Apartemen atau kondominium cenderung disewa dengan tujuan mendekatkan penyewa dengan lokasi kegiatannya, baik urusan bisnis maupun pekerjaan. Jadi, jangka waktu sewa biasanya sekitar 2 atau tiga tahun.
3. Rendahnya risiko kekosongan (tanpa penyewa), apalagi bila lokasi tersebut sudah dirasa nyaman sebagai tempat tinggal, penyewa akan terus menempati apartemen tersebut. Di sisi lain, masyarakat nampaknya mulai terbiasa dengan budaya tinggal di hunian vertikal.
4. Risiko kekosongan unit yang rendah otomatis akan melancarkan income yang didapat dari sewa unit apartemen. Hal ini akan meningkatkan capital rate apartemen di atas rumah sewa maupun ruko.
Sumber:
http://ahaproperty.blogspot.co.id/2013/09/analisa-perbandingan-investasi-apartemen-hotel-kondotel.html
Berikut ini kami akan berbagi mengenai perbandingan investasi antara hotel, kondotel, dan apartemen. Silahkan Anda simak penjelasannya di bawah ini!
Analisa Investasi Bisnis Hotel
Pada dasarnya, hotel masih termasuk dalam kategori bisnis properti dan sangat cocok bagi Anda yang fokus pada aset di mana nilai properti yang baik dan terawat dari waktu ke waktu akan selalu mengalami kenaikan.
Baca juga: Tips Memilih Apartemen Murah Di Jakarta
Investasi dalam bisnis hotel merupakan jenis investasi jangka panjang, sebab ROI (Return of Investment) berkisar pada angka 5 hingga 10 tahun bahkan lebih.
Sebagai gambaran bila Anda berinvestasi pada hotel sekitar 100 miliar, rata-rata hotel hanya mampu menghasilkan pendapatan bersih sekitar 10 miliar per tahun, tergantung klasifikasi dan jenis hotel.
Namun, hal yang perlu diingat ialah nilai properti hotel tersebut akan terus mengalami kenaikan. Jadi, disamping Anda mendapatkan pendapatan dari hotel, nilai aset hotel dari waktu ke waktu juga merupakan keuntungan bagi pemiliknya.
Sebagai tambahan informasi, bank sangat fleksibel dengan investasi properti hotel mengingat jaminannya jelas, dan liquiditasnya jauh lebih baik dibandingkan properti jenis lain.
Analisa Investasi Bisnis Apartemen
Ada beberapa poin penting dalam investasi bisnis apartemen yang bisa menjadi pertimbangan Anda, antara lain:
1. Demand (permintaan) yang tinggi terutama di sekitar area pusat bisnis, kawasan pemukiman ekspatriat, maupun lingkungan kampus.
2. Apartemen atau kondominium cenderung disewa dengan tujuan mendekatkan penyewa dengan lokasi kegiatannya, baik urusan bisnis maupun pekerjaan. Jadi, jangka waktu sewa biasanya sekitar 2 atau tiga tahun.
3. Rendahnya risiko kekosongan (tanpa penyewa), apalagi bila lokasi tersebut sudah dirasa nyaman sebagai tempat tinggal, penyewa akan terus menempati apartemen tersebut. Di sisi lain, masyarakat nampaknya mulai terbiasa dengan budaya tinggal di hunian vertikal.
4. Risiko kekosongan unit yang rendah otomatis akan melancarkan income yang didapat dari sewa unit apartemen. Hal ini akan meningkatkan capital rate apartemen di atas rumah sewa maupun ruko.
Sumber:
http://ahaproperty.blogspot.co.id/2013/09/analisa-perbandingan-investasi-apartemen-hotel-kondotel.html
0 Response to "Analisis Investasi Bisnis Hotel dan Apartemen"
Posting Komentar