Perencanaan Keuangan Keluarga Setelah Tak Lagi Jadi Karyawan
Seseorang yang awalnya bekerja sebagai karyawan harus membuat perubahan dalam perencanaan keuangan keluarganya ketika ia tak lagi bekerja dan memutuskan untuk membuka usaha sendiri.
Namun, kebanyakan orang hanyut dalam euphoria ketika menjadi pengusaha dan melupakan hal fundamental yang harus dipersiapkan dengan baik sebelum memulai usaha mereka. Hal fundamental tersebut ialah perencanaan keuangan keluarga.
Beberapa langkah dalam sebuah perencanaan keuangan sederhana yang harus dijalankan sebelum membuka suatu usaha ialah sebagai berikut:
Baca juga: Pentingnya Merencanakan Keuangan Lebaran Tahun Depan Mulai dari Sekarang
1. Anda harus punya dana darurat (emergency fund) yang besarannya antara 6 sampai 12 bulan kebutuhan bulanan Anda dan tersimpan dalam rekening tabungan secara terpisah. Anda boleh memakainya hanya pada suatu kondisi yang benar-benar mendesak.
2. Anda dan pasangan harus sudah memiliki asuransi jiwa, sedangkan untuk seluruh anggota keluarga harus memiliki asuransi kesehatan (khususnya rawat inap).
3. Kemudian barulah Anda mempersiapkan pundi-pundi investasi seperti dana pensiun, dana pendidikan, dana perluasan usaha, dana naik haji, atau membeli aset-aset properti.
Mempersiapkan Investasi Dana Pendidikan dan Dana Pensiun
Program investasi untuk dana pendidikan anak bisa secara langsung melalui produk investasi seperti Reksa Dana, atau menggunakan Asuransi sebagai produk investasi pendidikan anak.
Hal tersebut sah saja, tapi tetap harus diingat bahwa setiap produk investasi pasti mempunyai keunggulan dan kelemahan, misalnya kelemahan dari asuransi pendidikan adalah dengan nominal yang sama tapi hasil investasi yang didapatkan kurang maksimal bila dibandingkan dengan investasi Reksa Dana.
Hal yang perlu diperhatikan ialah menghitung kebutuhan dana pendidikan tersebut. Ke mana Anda ingin menyekolahkan anak.
Hitung besarnya biaya pendidikan di masa sekarang, kemudian hitung biaya pendidikan tersebut di masa depan dengan menggunakan tingkat inflasi tahunan.
Dengan demikian Anda akan lebih mudah dalam membedakan berapa besar biaya pendidikan sehingga dapat mencadangkan besaran dana pendidikan yang mesti dipersiapkan.
Sementara itu, terdapat beberapa cara pula yang harus dilakukan untuk mempersiapkan dana pensiun. Tentukan dulu target usia pensiun yang hendak Anda capai, idealnya adalah di atas 15 tahun dari usia Anda sekarang.
Sebaiknya, target pensiun Anda jangan sampai kurang dari jangka waktu itu, apalagi terlalu mepet. Usaha yang akan dijalankan nantinya harus dapat diandalkan sebagai penyokong tabungan dana pensiun Anda.
Rencanakan pada akhir tahun kelima, usaha Anda sudah mampu berjalan dengan sendirinya atau dijalankan oleh orang-orang kepercayaan Anda.
Maka dari itu, orang-orang kepercayaan yang nantinya akan melanjutkan usaha Anda harus mulai dicari sejak sekarang.
Sebab, sebuah bisnis yang baik harus bisa diandalkan secara sistem dapat berjalan dengan sendirinya di kemudian hari.
Sehingga niscaya Anda bisa pensiun dengan nyaman dan berkecukupan dana dari usaha yang telah terbangun dengan baik.
Sumber:
http://nuri-prudential.blogspot.co.id/2012/07/tips-mengelola-uang-setelah-tak-lagi.html
Namun, kebanyakan orang hanyut dalam euphoria ketika menjadi pengusaha dan melupakan hal fundamental yang harus dipersiapkan dengan baik sebelum memulai usaha mereka. Hal fundamental tersebut ialah perencanaan keuangan keluarga.
Beberapa langkah dalam sebuah perencanaan keuangan sederhana yang harus dijalankan sebelum membuka suatu usaha ialah sebagai berikut:
Baca juga: Pentingnya Merencanakan Keuangan Lebaran Tahun Depan Mulai dari Sekarang
1. Anda harus punya dana darurat (emergency fund) yang besarannya antara 6 sampai 12 bulan kebutuhan bulanan Anda dan tersimpan dalam rekening tabungan secara terpisah. Anda boleh memakainya hanya pada suatu kondisi yang benar-benar mendesak.
2. Anda dan pasangan harus sudah memiliki asuransi jiwa, sedangkan untuk seluruh anggota keluarga harus memiliki asuransi kesehatan (khususnya rawat inap).
3. Kemudian barulah Anda mempersiapkan pundi-pundi investasi seperti dana pensiun, dana pendidikan, dana perluasan usaha, dana naik haji, atau membeli aset-aset properti.
Mempersiapkan Investasi Dana Pendidikan dan Dana Pensiun
Program investasi untuk dana pendidikan anak bisa secara langsung melalui produk investasi seperti Reksa Dana, atau menggunakan Asuransi sebagai produk investasi pendidikan anak.
Hal tersebut sah saja, tapi tetap harus diingat bahwa setiap produk investasi pasti mempunyai keunggulan dan kelemahan, misalnya kelemahan dari asuransi pendidikan adalah dengan nominal yang sama tapi hasil investasi yang didapatkan kurang maksimal bila dibandingkan dengan investasi Reksa Dana.
Hal yang perlu diperhatikan ialah menghitung kebutuhan dana pendidikan tersebut. Ke mana Anda ingin menyekolahkan anak.
Hitung besarnya biaya pendidikan di masa sekarang, kemudian hitung biaya pendidikan tersebut di masa depan dengan menggunakan tingkat inflasi tahunan.
Dengan demikian Anda akan lebih mudah dalam membedakan berapa besar biaya pendidikan sehingga dapat mencadangkan besaran dana pendidikan yang mesti dipersiapkan.
Sementara itu, terdapat beberapa cara pula yang harus dilakukan untuk mempersiapkan dana pensiun. Tentukan dulu target usia pensiun yang hendak Anda capai, idealnya adalah di atas 15 tahun dari usia Anda sekarang.
Sebaiknya, target pensiun Anda jangan sampai kurang dari jangka waktu itu, apalagi terlalu mepet. Usaha yang akan dijalankan nantinya harus dapat diandalkan sebagai penyokong tabungan dana pensiun Anda.
Rencanakan pada akhir tahun kelima, usaha Anda sudah mampu berjalan dengan sendirinya atau dijalankan oleh orang-orang kepercayaan Anda.
Maka dari itu, orang-orang kepercayaan yang nantinya akan melanjutkan usaha Anda harus mulai dicari sejak sekarang.
Sebab, sebuah bisnis yang baik harus bisa diandalkan secara sistem dapat berjalan dengan sendirinya di kemudian hari.
Sehingga niscaya Anda bisa pensiun dengan nyaman dan berkecukupan dana dari usaha yang telah terbangun dengan baik.
Sumber:
http://nuri-prudential.blogspot.co.id/2012/07/tips-mengelola-uang-setelah-tak-lagi.html
0 Response to "Perencanaan Keuangan Keluarga Setelah Tak Lagi Jadi Karyawan"
Posting Komentar