Berbagai Pengertian Entrepreneur Menurut Para Ahli
Potensi menjadi seorang wirausahawan dimiliki oleh setiap orang. Walaupun begitu, tidak semua orang yang bisa cepat masuk dalam dunia kewirausahaan.
Siapapun yang hendak menggeluti dunia wirausaha harus menyadari potensi maupun kelemahan yang ia miliki, untuk dapat menemukan peluang dan memperoleh keuntungan dengan kreativitas dan inovasi yang digunakan.
Para pebisnis mempercayai jika mereka berusaha lebih keras, uang yang banyak dapat mereka hasilkan, sehingga mereka akan lebih bahagia ketimbang bekerja pada perusahaan besar.
Baca juga: 6 Cara Ini Bisa Buat Anda Kaya Tanpa Kerja Keras
Kemajemukan adalah karakteristik dasar para entrepreneur. Oleh sebab itu, dalam memahami pengertian entrepreneur yang utuh, maka diperlukan pendapat dari berbagai ahli tentang pengertian kewirausahaan dan karakteristik-karakteristik yang harus dimiliki oleh wirausahawan.
Kata “entrepreneur” berasal dari bahasa Perancis, jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris berarti “go-between” atau “between taker”.
Berikut ini merupakan beberapa pengertian “entrepreneur menurut para ahli, silahkan simak ulasannya di bawah ini!
17th Century
Pada abad ke-17, entrepreneur diartikan sebagai orang yang berani menempuh suatu risiko untuk memperoleh keuntungan (atau kerugian) dengan suatu harga tertentu yang tetap. Namun, interaksi yang dilakukan pada saat itu cenderung kepada pemerintah.
Richard Cantillon (1725)
Menurut Richard Cantillon, Entrepreneur ialah orang yang berani mengambil suatu risiko dengan kemungkinan memperoleh beberapa hasil yang berlainan jika yang bersangkutan melakukan suatu investasi.
Beaudau (1797)
Entrepreneur adalah orang yang berani mengambil risiko dengan melakukan suatu perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, dan mengkaitkan dirinya sebagai pemilik.
Joshep Schumpeter (1934)
Entrepreneur berarti orang yang inovatif dan mengembangkan sebuah teknologi yang pada masa itu belum banyak diterima secara umum.
Schumpeter berpendapat, fungsi pengusaha bukanlah menciptakan atau menemukan kombinasi-kombinasi baru (kecuali bila kebetulan), namun lebih kepada pelaksana dari kombinasi-kombinasi kreatif.
Biasanya, pengusaha tersebut mempunyai sikap khusus dalam dirinya seperti sikap pedagang, sikap pemilik industri ataupun bentuk-bentuk usaha lainnya yang sejenis.
David McClleland (1961)
Entrepreneur adalah orang yang banyak mengambil risiko yang sebelumnya telah diperhitungkan (bukan spekulatif).
Peter Drucker (1964)
Entrepreneur diartikan orang yang memaksimalkan peluang yang ada atau yang didapat.
Albert Saphero (1975)
Pengertian entrepreneur menurut Albert Saphero ialah orang yang mengambil inisiatif, dan mengorganisasikan dalam suatu kegiatan sosial ekonomi, serta berani menerima suatu risiko yang mungkin terjadi.
Karl Vesper (1980)
Menurut Karl Vesper, Entrepreneur memiliki perbedaan dari yang lain, yaitu dari caranya memandang secara ekonomi, psikologi, usaha yang dijalankan dan dari cara mengambil keputusan.
Robert Hisrich (1985)
Entrepreneur merupakan suatu proses penciptaan dari suatu yang berbeda terkait waktu dan usaha untuk menciptakannya, aspek psikologi, biaya, risiko sosial, serta penerimaan hasil dari keuangan dan kepuasan pribadi.
Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:5)
Dan Steinhoff dan John F. Burgess berpendapat bahwa entrepreneur adalah orang yang mengorganisir, mengelola, dan berani mengambil risiko dalam menciptakan peluang dan usaha baru.
Mereka memandang kewirausahaan sebagai orang yang mengelola dan menjalankan perusahaan kecil.
Scarborough dan Zimmerer (1996:5)
Pendapat mereka mengatakan bahwa wirausaha adalah orang yang membangun sebuah bisnis baru untuk menghadapi risiko dan ketidakpastian yang bertujuan untuk menerima keuntungan dan pertumbuhan usaha dengan mengidentifikasi kesempatan serta merakit sumber-sumber penting guna dijadikan model pada kesempatan tersebut.
Meredith (2000:5)
Para wirausaha ialah orang-orang yang memiliki kesanggupan untuk melihat dan menilai peluang-peluang bisnis.
Mereka mengumpulkan sumber daya yang diperlukan guna memperoleh keuntungan dan melakukan tindakan yang tepat untuk sukses.
Sri Edi Swasono (1978:38)
Pada konteks bisnis, wirausaha adalah seorang pengusaha, namun tak semua pengusaha merupakan wirausaha.
Wirausaha mampu menjadi pioneer dalam bisnis, inovator, dan penganggung risiko yang memiliki visi masa depan, serta mempunyai keunggulan dalam berprestasi di bidang bisnis.
Tarsis Tarmudji (1996:4)
Menurut Tarsis Tarmudji, wirausaha adalah orang yang berkemauan keras dalam melakukan tindakan yang bermanfaat dan patut menjadi teladan hidup.
Seorang wirausaha yang berhasil harus memiliki tekad dan kemauan yang keras untuk mencapai tujuan usahanya.
Siagian (1996:4)
Wirausaha adalah pejuang dalam bidang usaha yang memiliki keberanian dalam mengambil risiko, keutamaan, kretivitas, serta keteladanan usaha dengan berpegang pada kemauan dan kemampuan sendiri.
Marzuki Usman (1997:3)
Dalam konteks manajemen, Marzuki Usman mengatakan pengertian entrepreneur adalah seorang yang mempunyai kemampuan dalam memanfaatkan sumber daya seperti finansial (money), bahan mentah (materials), dan tenaga kerja (labors) untuk menghasilkan suatu produk, atau bisnis baru, maupun pengembangan organisasi usaha.
Entrepreneur harus memiliki kombinasi dari motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat, dan juga kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha.
Prawirokusumo (1997:5)
Wirausaha adalah orang-orang yang melakukan berbagai upaya kreatif dan inovatif dengan cara mengembangkan ide, serta memformulasikan sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup.
Yuyun Wirasasmita (2000:1)
Kegiatan wirausaha adalah menghasilkan barang/jasa baru, proses produksi baru, organisasi (manajemen) baru, bahan baku, dan pasar baru untuk menciptakan nilai atau kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan.
Sumber:
http://groupof3.blogspot.com/2013/12/2-definisi-entrepreneur_11.html
Siapapun yang hendak menggeluti dunia wirausaha harus menyadari potensi maupun kelemahan yang ia miliki, untuk dapat menemukan peluang dan memperoleh keuntungan dengan kreativitas dan inovasi yang digunakan.
Para pebisnis mempercayai jika mereka berusaha lebih keras, uang yang banyak dapat mereka hasilkan, sehingga mereka akan lebih bahagia ketimbang bekerja pada perusahaan besar.
Baca juga: 6 Cara Ini Bisa Buat Anda Kaya Tanpa Kerja Keras
Kemajemukan adalah karakteristik dasar para entrepreneur. Oleh sebab itu, dalam memahami pengertian entrepreneur yang utuh, maka diperlukan pendapat dari berbagai ahli tentang pengertian kewirausahaan dan karakteristik-karakteristik yang harus dimiliki oleh wirausahawan.
Kata “entrepreneur” berasal dari bahasa Perancis, jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris berarti “go-between” atau “between taker”.
Berikut ini merupakan beberapa pengertian “entrepreneur menurut para ahli, silahkan simak ulasannya di bawah ini!
17th Century
Pada abad ke-17, entrepreneur diartikan sebagai orang yang berani menempuh suatu risiko untuk memperoleh keuntungan (atau kerugian) dengan suatu harga tertentu yang tetap. Namun, interaksi yang dilakukan pada saat itu cenderung kepada pemerintah.
Richard Cantillon (1725)
Menurut Richard Cantillon, Entrepreneur ialah orang yang berani mengambil suatu risiko dengan kemungkinan memperoleh beberapa hasil yang berlainan jika yang bersangkutan melakukan suatu investasi.
Beaudau (1797)
Entrepreneur adalah orang yang berani mengambil risiko dengan melakukan suatu perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, dan mengkaitkan dirinya sebagai pemilik.
Joshep Schumpeter (1934)
Entrepreneur berarti orang yang inovatif dan mengembangkan sebuah teknologi yang pada masa itu belum banyak diterima secara umum.
Schumpeter berpendapat, fungsi pengusaha bukanlah menciptakan atau menemukan kombinasi-kombinasi baru (kecuali bila kebetulan), namun lebih kepada pelaksana dari kombinasi-kombinasi kreatif.
Biasanya, pengusaha tersebut mempunyai sikap khusus dalam dirinya seperti sikap pedagang, sikap pemilik industri ataupun bentuk-bentuk usaha lainnya yang sejenis.
David McClleland (1961)
Entrepreneur adalah orang yang banyak mengambil risiko yang sebelumnya telah diperhitungkan (bukan spekulatif).
Peter Drucker (1964)
Entrepreneur diartikan orang yang memaksimalkan peluang yang ada atau yang didapat.
Albert Saphero (1975)
Pengertian entrepreneur menurut Albert Saphero ialah orang yang mengambil inisiatif, dan mengorganisasikan dalam suatu kegiatan sosial ekonomi, serta berani menerima suatu risiko yang mungkin terjadi.
Karl Vesper (1980)
Menurut Karl Vesper, Entrepreneur memiliki perbedaan dari yang lain, yaitu dari caranya memandang secara ekonomi, psikologi, usaha yang dijalankan dan dari cara mengambil keputusan.
Robert Hisrich (1985)
Entrepreneur merupakan suatu proses penciptaan dari suatu yang berbeda terkait waktu dan usaha untuk menciptakannya, aspek psikologi, biaya, risiko sosial, serta penerimaan hasil dari keuangan dan kepuasan pribadi.
Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:5)
Dan Steinhoff dan John F. Burgess berpendapat bahwa entrepreneur adalah orang yang mengorganisir, mengelola, dan berani mengambil risiko dalam menciptakan peluang dan usaha baru.
Mereka memandang kewirausahaan sebagai orang yang mengelola dan menjalankan perusahaan kecil.
Scarborough dan Zimmerer (1996:5)
Pendapat mereka mengatakan bahwa wirausaha adalah orang yang membangun sebuah bisnis baru untuk menghadapi risiko dan ketidakpastian yang bertujuan untuk menerima keuntungan dan pertumbuhan usaha dengan mengidentifikasi kesempatan serta merakit sumber-sumber penting guna dijadikan model pada kesempatan tersebut.
Meredith (2000:5)
Para wirausaha ialah orang-orang yang memiliki kesanggupan untuk melihat dan menilai peluang-peluang bisnis.
Mereka mengumpulkan sumber daya yang diperlukan guna memperoleh keuntungan dan melakukan tindakan yang tepat untuk sukses.
Sri Edi Swasono (1978:38)
Pada konteks bisnis, wirausaha adalah seorang pengusaha, namun tak semua pengusaha merupakan wirausaha.
Wirausaha mampu menjadi pioneer dalam bisnis, inovator, dan penganggung risiko yang memiliki visi masa depan, serta mempunyai keunggulan dalam berprestasi di bidang bisnis.
Tarsis Tarmudji (1996:4)
Menurut Tarsis Tarmudji, wirausaha adalah orang yang berkemauan keras dalam melakukan tindakan yang bermanfaat dan patut menjadi teladan hidup.
Seorang wirausaha yang berhasil harus memiliki tekad dan kemauan yang keras untuk mencapai tujuan usahanya.
Siagian (1996:4)
Wirausaha adalah pejuang dalam bidang usaha yang memiliki keberanian dalam mengambil risiko, keutamaan, kretivitas, serta keteladanan usaha dengan berpegang pada kemauan dan kemampuan sendiri.
Marzuki Usman (1997:3)
Dalam konteks manajemen, Marzuki Usman mengatakan pengertian entrepreneur adalah seorang yang mempunyai kemampuan dalam memanfaatkan sumber daya seperti finansial (money), bahan mentah (materials), dan tenaga kerja (labors) untuk menghasilkan suatu produk, atau bisnis baru, maupun pengembangan organisasi usaha.
Entrepreneur harus memiliki kombinasi dari motivasi, visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat, dan juga kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha.
Prawirokusumo (1997:5)
Wirausaha adalah orang-orang yang melakukan berbagai upaya kreatif dan inovatif dengan cara mengembangkan ide, serta memformulasikan sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup.
Yuyun Wirasasmita (2000:1)
Kegiatan wirausaha adalah menghasilkan barang/jasa baru, proses produksi baru, organisasi (manajemen) baru, bahan baku, dan pasar baru untuk menciptakan nilai atau kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan.
Sumber:
http://groupof3.blogspot.com/2013/12/2-definisi-entrepreneur_11.html
Ternyata arti entrepreneur bagi setiap orang hebat berbeda ya, mungkin karena setiap manusia memiliki interpretasi sendiri. Sehingga saat mengeksekusi akan terlihat juga perbedaannya masing-masing.
BalasHapusThanks artikelnya, terima kasih juga sudah berkomentar di blog kami sebelumnya :)