Mengenal Lebih Dekat Osteoporosis Sekunder
Osteoporosis sering diidentikkan dengan penyakit yang berkaitan dengan tulang pada usia lanjut.
Namun, osteoporosis saat ini juga dapat dialami oleh anak – anak dan juga remaja. Osteoporosis disebabkan karena tulang mengalami kekurangan kalsium akibat usia yang semakin bertambah.
Osteoporosis yang semakin parah dapat menyebabkan penderitanya menjadi lumpuh. Sehingga, pencegahan sejak dini sangat lah penting untuk dilakukan mengingat saat ini telah ditemukan kasus osteoporosis yang terjadi pada usia muda.
Osteoporosis pada usia muda atau yang dikenal dengan osteoporosis primer ini terjadi pada usia kurang dari 30 tahun dan biasanya disebabkan karena gangguan medis maupun obat – obatan yang mampu mengikis kalsium di dalam tulang secara lebih cepat.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Penyakit Osteoporosis Pada Wanita
Penyakit osteoporosis pada usia remaja harus ditangani secara lebih serius karena dapat menimbulkan masalah bagi tubuh penderitanya.
Anak – anak yang mengalami juvenile rheumatoid arthritis akan mempunyai massa tulang pada bagian sendi yang lebih rendah karena dipengaruhi oleh radang atau obat – obatan.
Osteoporosis sekunder memerlukan identifikasi dan gangguan yang ditujukan untuk menemukan dosis yang efektif untuk membantu penyembuhan.
Jika dosis yang sesuai sudah ditemukan, maka dokter akan memberikan obat yang mampu menurunkan bahaya osteoporosis pada penderitanya dan harus disertai dengan pemenuhan kalsium, vitamin D, serta aktivitas fisik yang dapat membantu dalam menjaga kesehatan tulang.
Penderita penyakit osteoporosis sekunder umumnya diakibatkan oleh penyakit yang berkaitan dengan peradangan sendi yang disebabkan karena kekebalan tubuh, terjadinya penyakit hipertiroid, serta mengalami imperfekta atau penyakit ginjal.
Sejumlah obat – obatan seperti obat anti kejang atau obat yang dikonsumsi oleh pasien penderita asma, ginjal, dan rheumatoid arthritis juga mampu menyebabkan terjadinya penyakit osteoporosis sekunder.
Untuk dapat mencegah terjadinya penyakit osteoporosis sekunder, Anda dapat melakukan sejumlah tahapan pencegahan.
Salah satunya ialah meminimalisir faktor resiko seperti halnya minuman beralkohol, mencukupi kebutuhan gizi, mengurangi rokok, menghindari makanan dan minuman yang mampu mengurangi kadar kalsium, menjalani gaya hidup sehat, serta melakukan pemeriksaan menggunakan tes Bone Mineral Density (BMD).
Anda disarankan untuk melakukan rejimen secara teratur dengan cara latihan fisik seperti latihan beban, jogging, olahraga tim, dan berjalan.
Sementara penderita osteoporosis harus menggunakan pemeriksaan dokter dengan sejumlah gerakan fisik.
Hal tersebut dilakukan untuk membantu dalam menentukan gerakan yang memutar apakah akan berpengaruh kepada penderita osteoporosis atau tidak.
Pengobatan yang harus dijalani oleh para penderita osteoporosis ialah terapi yang digunakan untuk mencegah penurunan massa tulang sehingga dapat mengurangi resiko patah tulang.
Namun, osteoporosis saat ini juga dapat dialami oleh anak – anak dan juga remaja. Osteoporosis disebabkan karena tulang mengalami kekurangan kalsium akibat usia yang semakin bertambah.
Osteoporosis yang semakin parah dapat menyebabkan penderitanya menjadi lumpuh. Sehingga, pencegahan sejak dini sangat lah penting untuk dilakukan mengingat saat ini telah ditemukan kasus osteoporosis yang terjadi pada usia muda.
Osteoporosis pada usia muda atau yang dikenal dengan osteoporosis primer ini terjadi pada usia kurang dari 30 tahun dan biasanya disebabkan karena gangguan medis maupun obat – obatan yang mampu mengikis kalsium di dalam tulang secara lebih cepat.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Penyakit Osteoporosis Pada Wanita
Penyakit osteoporosis pada usia remaja harus ditangani secara lebih serius karena dapat menimbulkan masalah bagi tubuh penderitanya.
Anak – anak yang mengalami juvenile rheumatoid arthritis akan mempunyai massa tulang pada bagian sendi yang lebih rendah karena dipengaruhi oleh radang atau obat – obatan.
Osteoporosis sekunder memerlukan identifikasi dan gangguan yang ditujukan untuk menemukan dosis yang efektif untuk membantu penyembuhan.
Jika dosis yang sesuai sudah ditemukan, maka dokter akan memberikan obat yang mampu menurunkan bahaya osteoporosis pada penderitanya dan harus disertai dengan pemenuhan kalsium, vitamin D, serta aktivitas fisik yang dapat membantu dalam menjaga kesehatan tulang.
Penderita penyakit osteoporosis sekunder umumnya diakibatkan oleh penyakit yang berkaitan dengan peradangan sendi yang disebabkan karena kekebalan tubuh, terjadinya penyakit hipertiroid, serta mengalami imperfekta atau penyakit ginjal.
Sejumlah obat – obatan seperti obat anti kejang atau obat yang dikonsumsi oleh pasien penderita asma, ginjal, dan rheumatoid arthritis juga mampu menyebabkan terjadinya penyakit osteoporosis sekunder.
Untuk dapat mencegah terjadinya penyakit osteoporosis sekunder, Anda dapat melakukan sejumlah tahapan pencegahan.
Salah satunya ialah meminimalisir faktor resiko seperti halnya minuman beralkohol, mencukupi kebutuhan gizi, mengurangi rokok, menghindari makanan dan minuman yang mampu mengurangi kadar kalsium, menjalani gaya hidup sehat, serta melakukan pemeriksaan menggunakan tes Bone Mineral Density (BMD).
Anda disarankan untuk melakukan rejimen secara teratur dengan cara latihan fisik seperti latihan beban, jogging, olahraga tim, dan berjalan.
Sementara penderita osteoporosis harus menggunakan pemeriksaan dokter dengan sejumlah gerakan fisik.
Hal tersebut dilakukan untuk membantu dalam menentukan gerakan yang memutar apakah akan berpengaruh kepada penderita osteoporosis atau tidak.
Pengobatan yang harus dijalani oleh para penderita osteoporosis ialah terapi yang digunakan untuk mencegah penurunan massa tulang sehingga dapat mengurangi resiko patah tulang.
0 Response to "Mengenal Lebih Dekat Osteoporosis Sekunder"
Posting Komentar