Peluang Kerja Lulusan Studi Farmasi
Farmasi merupakan salah satu cabang dari ilmu kesehatan yang fokus dalam mempelajari obat-obatan, antara lain melakukan identifikasi, seleksi, preservasi, kombinasi, analisis, aksi farmakologi, dan standarisasi bahan-bahan obat.
Jurusan farmasi pada perguruan tinggi diharapkan akan melahirkan lulusan-lulusan terbaik yang memiliki peran dan kemampuan untuk mengabdi di masyarakat.
Memiliki sifat ketekunan, ketelitian, dan kesabaran merupakan hal yang sangat disarankan bagi penggiat dunia farmasi atau disebut juga farmasis.
Baca juga: Lulusan Sarjana Keperawatan Memiliki Peluang Kerja Yang Terbuka Luas
Akan ada banyak penelitian, hafalan, dan praktik kerja yang berhubungan dengan pembuatan serta pemahaman sekitar obat-obatan ketika seorang mahasiswa menempuh studi jurusan farmasi.
Bagi yang hendak menempuh studi dalam bidang farmasi, Anda tak perlu khawatir, sebab lulusan farmasi memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Peluang kerja lulusan farmasi sangat terbuka luas, di antaranya bisa bekerja pada:
- Dinas kesehatan atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
- Bagian administrasi pelayanan obat di institusi Polri, TNI maupun instansi pemerintahan lainnya.
- Perguruan tinggi sebagai praktisi atau akademisi dalam bidang farmasi.
Di samping itu, lapangan kerja bagi lulusan farmasi juga terbuka lebar dalam bidang perindustrian maupun pemasaran obat-obatan.
Tidak sedikit perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam bidang kesehatan dan produksi obat-obatan.
Apoteker merupakan orang yang mempunyai dasar pendidikan maupun keterampilan dalam bidang farmasi. Bahkan ia diberi wewenang serta tanggung jawab untuk melaksanakan aktivitas kefarmasian.
Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009, tugas utama seorang apoteker antara lain meliputi:
- Pembuatan dan juga pengendalian mutu sediaan farmasi.
- Pengadaan, penyimpanan, pengamanan, dan pendistribusian obat.
- Pelayanan obat atas resep dokter.
- Pelayanan informasi obat.
- Pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional.
Tenaga apoteker di Indonesia sendiri masih baru ada sekitar 30 ribu orang, yang berarti jumlahnya masih jauh dari ‘ideal’, sebab rasionya hanya 1 berbanding 8000 pasien.
Contohnya bisa kita lihat di rumah-rumah sakit, rata-rata hanya tersedia satu atau dua orang tenaga apoteker saja.
Instalasi farmasi merupakan tempat apoteker bekerja di rumah sakit. Idealnya, apoteker juga memiliki peran sebagai konsultan obat, namun pada kenyataannya hanyalah sebatas pengadaan kebutuhan obat saja.
Karena dalam hal ini peran apoteker sebagai konsultan obat sudah banyak dilakukan oleh dokter.
Sumber:
http://maupendidikan.blogspot.com/2015/05/prospek-lulusan-kuliah-di-farmasi.html
Jurusan farmasi pada perguruan tinggi diharapkan akan melahirkan lulusan-lulusan terbaik yang memiliki peran dan kemampuan untuk mengabdi di masyarakat.
Memiliki sifat ketekunan, ketelitian, dan kesabaran merupakan hal yang sangat disarankan bagi penggiat dunia farmasi atau disebut juga farmasis.
Baca juga: Lulusan Sarjana Keperawatan Memiliki Peluang Kerja Yang Terbuka Luas
Akan ada banyak penelitian, hafalan, dan praktik kerja yang berhubungan dengan pembuatan serta pemahaman sekitar obat-obatan ketika seorang mahasiswa menempuh studi jurusan farmasi.
Bagi yang hendak menempuh studi dalam bidang farmasi, Anda tak perlu khawatir, sebab lulusan farmasi memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Peluang kerja lulusan farmasi sangat terbuka luas, di antaranya bisa bekerja pada:
- Dinas kesehatan atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
- Bagian administrasi pelayanan obat di institusi Polri, TNI maupun instansi pemerintahan lainnya.
- Perguruan tinggi sebagai praktisi atau akademisi dalam bidang farmasi.
Di samping itu, lapangan kerja bagi lulusan farmasi juga terbuka lebar dalam bidang perindustrian maupun pemasaran obat-obatan.
Tidak sedikit perusahaan di Indonesia yang bergerak dalam bidang kesehatan dan produksi obat-obatan.
Apoteker merupakan orang yang mempunyai dasar pendidikan maupun keterampilan dalam bidang farmasi. Bahkan ia diberi wewenang serta tanggung jawab untuk melaksanakan aktivitas kefarmasian.
Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009, tugas utama seorang apoteker antara lain meliputi:
- Pembuatan dan juga pengendalian mutu sediaan farmasi.
- Pengadaan, penyimpanan, pengamanan, dan pendistribusian obat.
- Pelayanan obat atas resep dokter.
- Pelayanan informasi obat.
- Pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional.
Tenaga apoteker di Indonesia sendiri masih baru ada sekitar 30 ribu orang, yang berarti jumlahnya masih jauh dari ‘ideal’, sebab rasionya hanya 1 berbanding 8000 pasien.
Contohnya bisa kita lihat di rumah-rumah sakit, rata-rata hanya tersedia satu atau dua orang tenaga apoteker saja.
Instalasi farmasi merupakan tempat apoteker bekerja di rumah sakit. Idealnya, apoteker juga memiliki peran sebagai konsultan obat, namun pada kenyataannya hanyalah sebatas pengadaan kebutuhan obat saja.
Karena dalam hal ini peran apoteker sebagai konsultan obat sudah banyak dilakukan oleh dokter.
Sumber:
http://maupendidikan.blogspot.com/2015/05/prospek-lulusan-kuliah-di-farmasi.html
0 Response to "Peluang Kerja Lulusan Studi Farmasi"
Posting Komentar