Amelia "Atta" Natasyah: Bisa membedakan enak-tidaknya Es Krim dari teksturnya



Rasanya hampir semua kalangan gemar makan es krim, tak terkecuali Atta, yang namanya tenar sebagai presenter di ajang Indoneian Idol. Aneka ragam rasa dan bentuk es krim mampu membuatnya sangat menyukai jajanan yang berbau es krim. Sehingga kapanpun dan dimanapun, ia seringkali meluangkan waktu merasakan nikmatnya makan es krim bertekstur lembut, manis dan dingin itu. saking "gilanya" ibu satu anak ini dengan es krim, sampai-sampai teksturnya pun bisa ia bedakan. lalu apa alasannya sampai ia tergila-gila dengan kudapan ringan ini?

Memiliki wajah yang imut serta style yang fungky membuat presenter yang pernah berpasangan dengan Irgi Fahrezi dalam memandu acara ajang pencarian bakat ini, pernah diidolakan para remaja. Bahkan penampilannya pun menjadi acuan bagi mereka. Ditambah sososknya yang mudah akrab dengan siapapun, sehingga kehadirannya diacara Indonesia Idol selalu dinanti. Inilah yang membuat namanya semakin melambung.

Amelia natasyah yang akrab disapa Atta saat ini sudah tidak asing lagi di telinga penikmat televisi di Indonesia. Kesibukannya sebagai presenter dan bintang iklan pun membuat jadwal kerjnya semakin padat. Seiring banyaknya tawaran yang datang untuk memandu acara baik untuk on air ataupun off air otomatis hari-harinya banyak dihabiskan diluar rumah. Jarang berada dirumah, memberikannya satu keuntungan untuk menyalurkan hobi , mencari dan menikmati tempat-tempat es krim baru.

Fanatik Es Krim Gelato

Namun setiap menemukan penjual es krim di lokasi baru Atta tidak sembarangan memilihnya. Ia tetap mengutamakan rasa, kelembutan dan tekstur es krim yang ingin dibelinya. Dari berbagai es krim yang telah dicoba, Atta lebih memilih es krim yang berasal dari Italy, gelato.
Nikmatnya es krim Italy ini bagi Atta jauh berbeda dengan es krim yang lainnya. Menurutnya, ini dapat dibuktikan dari tekstur dan bahan bakunya yang berbeda, dimana es krim Italy dari susu murni sedangkan es krim yang lainnya itu biasanya pakai cream.

"Aku lebih suka es krim gelato dibanding es krim biasa, kalau es krim biasa itu terbuat dari krim jadi lemaknya banyak sedangkan gelato terbuat dari susu maka teksturnya lebih light, halus dan rasanya juga beda bangat. otomatis lemaknya jauh lebih berkurang . Sementara es krim yang cream lemaknya banyak," ucapnya tanpa bermaksud promosi.

Tapi mengapa Atta begitu enjoy makan es krim? Wanita kelahiran 29 mei 1979 ini mengaku sejak kecil ia tidak terbiasa suka minum susu karena rasa dan baunya, maka sang ibu mensiasati dengan memberikan es krim dan berlanjut sampai sekarang, bahkan sudah menjadi kebiasaan. "Dulu aku ketagihan makan es krim sampai sekarang, nyokap juga gak pernah ngelarang aku untuk berhenti makan es krim," kenang Atta tersenyum.

Selain Gelato, Atta sudah mencoba beraneka macam es krim, dan berbagai bentuk, rasa dan merek. Mulai dari Walls, Campina, Diamond sampai es krim rumahan. Dengan merasakan semua jenis es krim itu, ia dapat membedakan secara detail antara es krim satu dnegan lainnya. Caranya? cukup satu sendok es krim Atta sudah dapat membedakan perbedaan rasa, tekstur dan kepuasan dari setiap es krim.

Atta juga tahu bagaimana menikmati es krim. Setiap sendok menurutnya memiliki sensasi yang tinggi dimulut serta kelembutannya. Kalau ditnaya soal rasa, ia menyukai rasa apa saja terutama cokelat, strawberry, kacang dan blue berry. Sedangkan untuk bentuk lebih menyukai yang memakai wadah dibanding cup, alasannya kalau pakai cup itu rasanya manis sehingga dapat merusak khas es krimnya.

Atta mengakui es krim itu baik untuk dikonsumsi kapan saja. Tidak hanya itu setiap orang bisa menikmati es krim dari anak kecil sampai orangtua. "Sebenarnya es krim makanan yang membuat ornag nyaman apalagi saat lelah atau capekyang pasti enaknya makan es krimbila didukung cuaca yang panas," cetus Atta.

DARI PAGI SAMPAI MALAM ES KRIM

Atta juga ternyata punya kebiasaan makan es krim dari pagi sampai malam yang selalu disediakannya dalam kulkas sehingga kapanpun ia bisa memakannya. "Meskipun cuma satu sendok yang penting aku makan bahkan sduah kebiasaan aku setelah makan lalu makan es krim lagi," jelasnya.

Saing hobinya mengkonsusi es krim, dimana saja ada garai es krim baru, pasti akan dikunjunginya. Bahkan ketika ia berkunjung kedaerah lain atau luar negeri seperti Singaura, hal paling pertama dicarinya adalah garai es krim dan makanan. Karena itu ia selalu menyempatkan diri mengunjungi toko es krim atau lokasi es krim di mal-mal. Menurutnya tiap negara punya jenis es krim berbeda-beda. Kalau didaerah kurang bervariatif dan yang ditemui paling banyak yang berupa es krim tradisional atau es puter saja.

Apalagi teman-temanya termasuk penyuka es krim meskipun tidak sefantik Atta. Biasanya kalau tempat yang baru ia langsung mengunjunginya. "Aku pernah trauma, saat teman-teman bilang es krimnya enak dan aku langsung percaya saja, makanya aku beli padahal jarak rumah dan toko es krim itu jauh banget. Setelah ampai disana ternyata es krimnya nggak enak. sementara aku udah bela-belain dari Cilandak ke Pluit hanya untuk beli es krim. Pokonya aku nyesal bangat," tukas Atta yang tidak pernah mengeluarkan budget khusus untuk membeli es krim.

Untuk membeli es krim Atta tidak ada anggaran khusus, yang terpenting ia dapat menikmati es krim yang belum pernah dicobanya. Menurutnya es krim itu harganya standar saja. Meskipun ia pernah membeli es krim yang terbuat dari susu kedelai yang harganya terbilang cukup mahal sekitar Rp 60.000 dengan ukuran kecil, tetapi itu tidak menjadi masalah yang ia sudah pernah mencobanya.

Dengan kegilaannya pada es krim, apakah Atta memiliki keinginan untuk membuka toko es krim? mendengar pertanyaan itu, Atta langsung menggelengkan kepala, dengan alasan lebih enak menikmati daripada membuatnya. "nggak mungkin aku buka toko es krim, karena waktu itu aku pernah mecoba buat es krim dan hasilnya gagal lalu aku putuskan nggak mau lagi buat es krim, wah kayaknya nggak mungkin. Lebih baik aku beli, walaupun harus ada uang ekstra tapi nggak jadi masalah. aku mau jadi penikmat aja, nggak mau berbisnis," gelaknya. (*Lia)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Amelia "Atta" Natasyah: Bisa membedakan enak-tidaknya Es Krim dari teksturnya"

Posting Komentar