Pengertian dan Jenis-jenis Inflasi

Secara umum, pengertian inflasi adalah kenaikan pada harga-harga umum yang berlangsung secara terus-menerus.

Kenaikan tersebut terjadi hampir di seluruh barang dan jasa dan berlangsung dalam waktu yang lama. Jadi, apabila kenaikan harga hanya terjadi selama satu atau dua hari dan terjadi hanya pada salah satu jenis barang saja, maka kejadian ini tidak termasuk dalam inflasi.

Sedangkan kebalikan dari inflasi adalah deflasi, deflasi artinya penurunan harga-harga umum yang terjadi secara terus-menerus.

Baca juga: Alat Ukur dalam Menghitung Perekonomian Suatu Negara

Pengertian Inflasi Menurut Para Ekonom

Menurut Rahardja dan Manurung:
Inflasi adalah kenaikan harga-harga barang bersifat umum dan terjadi secara terus-menerus.

Menurut Rimsky K. Judisseno:
Inflasi merupakan salah satu dari gejala moneter yang menunjukkan suatu kecenderungan akan naiknya harga barang-barang secara umum.

Menurut Weston dan Sopeland:
Inflasi adalah suatu keadaan ekonomi yang mengalami kenaikan tingkat harga tinggi dan tak bisa dicegah atau dikontrol lagi.

Menurut Sadano Sukirno:
Dalam bukunya makroekonomi, Sadono Sukirno mengatakan bahwa inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.

Menurut Eachern:
Inflasi adalah kenaikan terus menerus  dalam rata-rata tingkat harga, bila tingkat harga berfluktuasi, bulan ini naik dan bulan depan turun, setiap adanya kenaikan kerja maka bukan termasuk inflasi.


Penyebab Umum Terjadinya Inflasi

Inflasi disebabkan oleh berbagai faktor yang memiliki pengaruh dalam mekanisme pasar. Misalnya saja tingkat konsumsi masyarakat yang terus menerus mengalami peningkatan, sedangkan distribusi yang dilakukan kurang lancar, maka hal ini akan mengakibatkan kenaikan harga pada barang konsumsi.

Bila dilihat dari penyebabnya, inflasi dapat dibagi menjadi dua, antara lain inflasi tarikan permintaan dan inflasi desakan biaya.

Inflasi tarikan permintaan bisa terjadi dikarenakan permintaan agregat yang melebihi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa sehingga terjadi kekurangan stok barang dan harga barang maupun jasa untuk masyarakat mengalami kenaikan.

Sedangkan pada inflasi desakan biaya, terjadi karena terdapat kenaikan biaya pada proses produksi, seperti bahan baku, upah, dan lain-lain sehingga mendorong terjadinya kenaikan harga untuk menutup biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi.


Jenis-jenis Inflasi

Jenis Inflasi dapat dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain berdasarkan tingkat keparahannya, berdasarkan penyebabnya, berdasarkan sumbernya, dan berdasarkan pengaruhnya terhadap harga barang.

1. Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya

Inflasi bila dilihat dari tingkat keparahannya maka dapat dibagi jenisnya menjadi inflasi ringan, inflasi sedang, inflasi berat, dan inflasi sangat berat (hiperinflasi).

Inflasi ringan adalah inflasi yang tidak terlalu mempengaruhi keadaan ekonomi. Nilai inflasi ringan di bawah 10 persen per tahun, dan masih memungkinkan untuk dapat dikendalikan.

Inflasi sedang adalah inflasi yang dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat dengan penghasilan tetap, dengan tingkat laju inflasi sebesar 10 hingga 30 persen per tahun.

Sedangkan untuk inflasi berat adalah inflasi yang mampu mengacaukan perekonomian hingga berakibat pada kurangnya minat atau kemampuan masyarakat dalam menabung.

Sebab, bunga bank lebih rendah dari laju angkat inflasi yang sekitar 30 hingga 100 persen per tahun. Apalagi pada inflasi sangat berat atau hiperinflasi, tentu saja dapat memperburuk kondisi perekonomian dan sangat sulit untuk bisa dikendalikan walau dengan melakukan kebijakan moneter atau fiskal sekalipun. Tingkat laji inflasi yang terjadi pada hiperinflasi adalah di atas 100 persen per tahun.


2. Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bila dilihat dari penyebabnya, inflasi terbagi atas inflasi permintaan, dan inflasi biaya.

Inflasi permintaan (Demand Pull Inflation) adalah inflasi yang timbul disebabkan adanya kenaikan permintaan masyarakat.

Sedangkan inflasi biaya (Cost Push Inflation) dapat diartikan sebagai inflasi yang timbul disebabkan adanya kenaikan biaya pada produksi barang dan jasa.


3. Jenis Inflasi Berdasarkan Sumbernya

Inflasi jika dilihat dari sumbernya, maka dibagi menjadi inflasi dalam negeri dan inflasi luar negeri. Inflasi dalam negeri ialah inflasi yang terjadi disebabkan oleh defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sehingga gagalnya pasar dan pencetakan uang baru kemudian mengakibatkan tingginya harga barang.

Sedangkan inflasi luar negeri ialah inflasi yang terjadi karena naiknya harga barang impor yang asalnya dari meningkatnya biaya produksi barang di luar negeri atau naiknya tarif impor.


4. Jenis Inflasi Berdasarkan Pengaruh Terhadap Harga Barang

Jenis inflasi bila dilihat dari pengaruhnya terhadap harga barang dapat dibagi menjadi inflasi tertutup (closed inflation), dan inflasi terbuka (open inflation).

Pengertian inflasi tertutup yaitu inflasi yang berlangsung karena kenaikan harga antara satu atau dua barang tertentu. Sedangkan inflasi terbuka yaitu inflasi yang berlangsung karena kenaikan harga semua barang.

Sumber:
http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-inflasi-jenis-penyebab-dampak.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian dan Jenis-jenis Inflasi"

Posting Komentar