Kelebihan dan Kekurangan Bata Ringan Untuk Bangun Rumah

Bagi Anda yang hendak membangun atau merenovasi rumah, tentunya menginginkan dapat merealisasikan hal tersebut dengan biaya yang murah dan waktu penyelesaian yang cepat.

Proses bangun rumah huni selama ini cenderung identik dengan biaya yang mahal dan waktu penyelesaian yang lama.

Namun seiring perkembangan teknologi terutama pada bidang konstruksi, hal itu sudah bukan lagi menjadi masalah yang perlu dikhawatirkan.

Kelebihan dan Kekurangan Bata Ringan Untuk Bangun Rumah
Salah satu solusi untuk membangun rumah dengan cepat dan murah adalah dengan penggunaan bata ringan.

Cara ini akan dapat mereduksi waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk Anda membangun sebuah hunian.

Jenis dari bata ringan ini misalnya hebel, dan celcon, digunakan sebagai pengganti bata merah konvensional yang biasa digunakan dalam pembuatan dinding atau lantai.

Jika kita membandingkan antara penggunaan bata merah konvensional dengan bata ringan, maka ada beberapa kelebihan yang bisa kita dapatkan dari penggunaan bata ringan tersebut, di antaranya:
  • Bata ringan bersifat tahan api, dan tahan terhadap kondisi cuaca yang ekstrim.
  • Bebas lumut, jamur, ngengat, dan tidak mudah keropos, karena bahan dasarnya yang terbuat dari semen, bukan seperti bata merah konvensional yang terbuat dari tanah liat.
  • Dinding yang terbuat dari bata ringan juga lebih kedap suara, sehingga bagi Anda yang tinggal di daerah perkotaan dapat meminimalisir kebisingan.
  • Bata ringan memiliki dimensi yang lebih besar dari bata merah konvensional, sehingga lebih hemat dan waktu penyelesaian pun juga lebih cepat.

Namun sebagai pembanding, bata ringan juga mempunyai beberapa kekurangan bila dibandingkan dengan bata merah konvensional.

Baca juga: Tiga Prinsip Dasar Mendesain Dapur Di Rumah Anda

Kadang kala, adukan semen plesteran pada media bata ringan agak susah menempel sempurna. Sebab, permukaan bata ringan lebih halus ketimbang bata merah konvensional, sehingga dibutuhkan trik khusus supaya adukan plesteran bisa menempel dengan baik.

Di samping itu, kekurangan bata ringan lainnya adalah masih ada keraguan tentang ketahanan material ini sebagai dinding rumah dengan kondisi bagian atas yang memiliki bobot berat.

Apalagi, produk bata ringan penggunaannya baru mulai berkembang di akhir dekade ini, jadi belum ada bangunan yang terbukti kokoh menggunanan bata ringan hingga usia puluhan tahun. Hal ini tentu menimbulkan keraguan bagi sebagian kalangan pelaku konstruksi.

Penggunaan bata ringan pada bangunan rumah biasanya juga disertai dengan material pendukung lainnya, seperti penggunaan semen instan yang mempunyai kualitas lebih baik dibandingkan adukan semen secara manual, sebab semen instan mempunyai campuran yang lebih akurat, dan daya rekatnya pun lebih baik sehingga lebih mudah dan cepat bila digunakan, karena cukup hanya dicampur saja dengan air.

Terdapat 2 jenis bata ringan yang tersedia di pasaran, yaitu Type AAC, dan Type CLC. Type AAC (Autoclaved Aerated Concrete) berbahan dasar pasir silika, semen kapur dan air, proses pembuatannya dilakukan dengan tekanan uap tinggi.

Sedangkan Type CLC (Cellular Lightweight Concrete), berbahan dasar pasir, semen, foam (busa senyawa), dan air, proses pembuatannya dilakukan dengan metode curing (proses jadi) yang alami.

Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada penggunaan bata ringan dalam konstruksi bangun rumah, penjelasan mengenai jenis-jenis bata ringan yang lebih rinci akan kami bahas pada posting selanjutnya.

Sumber:
http://mitrarenovasirumah.com/bangun-rumah-cepat-dan-murah-dengan-bata-ringan/

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kelebihan dan Kekurangan Bata Ringan Untuk Bangun Rumah"

Posting Komentar