Pengertian Dasar Ilmu Ekonomi
Keterbatasan dalam setiap sendi kehidupan tersebutlah yang menyebabkan banyak hal terasa menjadi langka (scarce).
Kelangkaan yang dimaksud tentu saja mencakup kuantitas, kualitas, tempat dan waktu.
Bila sesuatu itu jumlahnya sesuai dengan kebutuhan, berkualitas baik, serta tersedia di mana saja dan kapan saja maka tidaklah bisa disebut langka.
Baca juga: Beberapa Manfaat Belajar Ilmu Ekonomi
Kebutuhan manusia selalu didapati dalam setiap masyarakat tidak terbatas jumlahnya. Ketidapuasan atas apa yang telah mereka peroleh menjadi sebabnya.
Keinginan-keinginan lain akan muncul seiring dengan satu keinginan yang telah terpenuhi. Keterbatasan sumber daya yang tersedia dibandingkan dengan jumlah kebutuhan/keinginan manusia, menyebabkan haruslah ada penentuan terhadap pilihan-pilihan yang bersifat individu maupun kolektif serta pilihan yang sifatnya kompleks.
Ilmu ekonomi memandang manusia sebagai mahluk rasional. Keputusan yang dibuat terhadap beberapa pilihan selalu didasari oleh pertimbangan untung-rugi.
Pertimbangan tersebut tentu dilakukan dengan membandingkan antara biaya yang harus dikeluarkan dengan hasil yang akan diperoleh.
Dalam ilmu ekonomi, biaya yang dimaksud (economic cost) tentu saja berbeda konsepnya dengan biaya dalam konsep akuntansi.
Sebab, bagi seorang akuntan, perhitungan biaya adalah total uang yang dikeluarkan guna menghasilkan sesuatu.
Sedangkan dalam konsep ilmu ekonomi, biaya dilihat dari sudut pandang yang lebih luas, yaitu altenatif pada penggunaan uang yang digunakan untuk membeli atau menyimpannya untuk sesuatu yang nantinya dapat lebih menghasilkan keuntungan.
Sehingga dalam ilmu ekonomi juga ada yang namanya Opportunity cost atau biaya kesempatan, yaitu kesempatan yang hilang untuk memperoleh sesuatu sebab hal kita memilih alternatif lain.
Nah, dari sinilah ilmu ekonomi bisa sedikit terdefinisikan, rumusan sederhananya yaitu sebagai ilmu dalam memilih (study of choice), dengan mempelajari perilaku manusia dalam menentukan pilihannya.
Sedangkan untuk definisi yang lebih rinci lagi, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku individu dan kelompok masyarakat dalam menentukan pilihan sebagai upaya mengatasi kelangkaan sumber daya yang terbatas guna meningkatkan kualitas hidupnya.
Berbagai Permasalahan yang Dibahas dalam Ilmu Ekonomi
Berdasarkan pengertian dari ilmu ekonomi, masalah yang terdapat dalam ilmu ekonomi adalah bagaimana membuat keputusan dalam mengalokasi sumber daya yang sifatnya terbatas.
Ilmu ekonomi akan selalu bermanfaat, selama masalah yang dihadapi yaitu alokasi sumber daya yang langka.
Sumber daya yang tidak terbatas atau bersifat melimpah tidak perlu dibicarakan dalam ilmu ekonomi. Seperti contohnya udara segar di pedesaan, ini tidak perlu dibicarakan dalam ilmu ekonomi, karena udara belum menjadi barang ekonomi (economic goods), untuk memperolehnya tidak diperlukan pengorbanan (biaya).
Udara merupakan barang bebas (free goods), akan menjadi relevan untuk dibicarakan dalam ilmu ekonomi ketika udara segar sudah semakin langka sehingga dibutuhkan pengorbanan untuk mendapatkannya. Berikut ini adalah masalah-masalah yang relevan dibahas dalam ilmu ekonomi:
1. Apa Barang yang Harus Diproduksi dan Berapa Banyak Jumlahnya
Berbagai faktor produksi bertransformasi dan menghasilkan produk berupa barang dan jasa. Kegunaan atau manfaat didapatkan konsumen dari adanya barang atau jasa tersebut.
Untuk itulah, permasalahan yang sering timbul dalam ilmu ekonomi adalah apa saja barang-barang yang harus disediakan dan berapa banyak jumlahnya untuk bisa memenuhi kebutuhan sehingga kesejahteraan masyarakat diharapkan bisa meningkat.
2. Bagaimana Cara Menghasilkan Suatu Produk
Setelah diputuskan barang dan jasa apa yang harus diproduksi, permasalahan berikutnya adalah bagaimana cara terbaik dalam memproduksi barang tersebut.
Metode dan teknologi apa yang cocok digunakan dalam proses produksinya. Ilmu ekonomi memandang teknologi sebagai unsur yang penting dalam proses produksi.
Manfaat teknologi sebagai faktor penting dalam proses produksi ini tidaklah ditentukan oleh tingkat kecanggihannya, namun lebih kepada bagaimana teknologi dapat lebih memudahkan dan membuat proses produksi lebih efektif serta efisien.
Disamping itu, ada juga faktor lainnya yang harus dipertimbangkan, seperti kemampuan manajemen, skala produksi, iklim, dan lain-lain.
3. Ditujukan untuk Siapa Barang dan Jasa yang Diproduksi
Dimensi dari permasalahan ini adalah tentang keadilan dan pemerataan. Karena akan sangat disayangkan apabila produksi melimpah, menggunakan teknologi tinggi, berskala besar dan efisien, namun hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang saja.
Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi, erat kaitannya dengan konsep keadilan masyarakat yang bersangkutan.
Misalnya saja bagi masyarakat egaliter, keadilan artinya jumlah yang sama harus diperoleh setiap individu. Sedangkan untuk kalangan utilitarian, keadilan bukanlah soal jumlah, tapi tentang proporsionalitas.
*) Dari berbagai sumber
0 Response to "Pengertian Dasar Ilmu Ekonomi"
Posting Komentar