Beberapa Tips Agar Efektivitas Kerja Tim Bisa Berjalan Dengan Baik
Baik itu saat dulu masih jaman sekolah yang biasa dinamakan kerja kelompok untuk mengerjakan tugas, atau ketika sudah bekerja anda melakukan kerja bareng bersama rekan di kantor.
Seperti kita ketahui, kerja dalam tim bukanlah hal mudah, apalagi bila anda adalah tipe orang yang suka bekerja sendirian.
Sebenarnya, ada banyak juga hal yang menjadi alasan kenapa orang lebih suka bekerja sendirian, dan biasanya orang seperti ini adalah orang-orang yang merasa lebih pintar.
Baca juga: 9 Cara Ampuh Untuk Mengusir Kantuk di Kantor
Sebab, orang yang pintar punya kecepatan mengerjakan tugas yang berbeda dengan kebanyakan orang lain, selain itu orang yang pintar juga biasanya rajin dan menjadi pekerja keras.
Ketika bekerja dalam tim, pastinya setiap anggota perlu menyesuaikan diri satu sama lain sehingga kekompakan tim bisa terjalin.
Kekompakan tim merupakan suatu hal mendasar yang mempengaruhi hasil kerja dari tim itu sendiri. Berikut ini kami akan berbagi beberapa tips yang dapat membuat kerja tim menjadi lebih efektif.
1. Tujuan yang Jelas dan Ekspektasi Perusahaan Terhadap Tim
Pertama dan terpenting adalah sebuah tim harus punya tujuan yang jelas dan masing-masing anggota juga harus tahu tujuan dibentuknya tim tersebut.
Komitmen terhadap tujuan tersebut juga harus dibangun dalam tim. Tujuan yang jelas diperlukan agar masing-masing anggota juga tahu seperti apa peranannya dalam tim tersebut.
Bila perlu, tulis tujuan tim di atas kertas dan pasang pada tempat yang mudah dibaca oleh anggota tim sehingga mereka akan selalu ingat.
Dengan adanya tujuan yang jelas, diharapkan para anggota juga bisa lebih paham ekspektasi perusahaan terhadap mereka sehingga tim jadi lebih efektif dan produktif.
2. Berusaha Lebih Mengenal Masing-masing Anggota
Ibarat pepatah lama, “tak kenal maka tak sayang”. Hubungan yang baik dengan sesama anggota tim lain sangatlah penting.
Untuk itulah, anda harus saling mengenal satu sama lain dengan baik agar kekompakkan tim bisa tercapai.
Mulailah dengan kenalan biasa untuk selanjutnya sebisa mungkin akrab dengan lainnya sehingga kekompakan bisa tercipta dan kerja bareng juga menjadi lebih terbiasa.
3. Saling Respek, Jujur dan Terbuka dalam Berkomunikasi
Apabila ada uneg-uneg yang hendak disampaikan, baik kaitannya dengan sikap anggota tim maupun gagasan yang menurut anda bagus, sebaiknya disampaikan.
Berkomunikasilah dengan terbuka, jujur, dan harus saling menghargai satu sama lain. Hindari perkataan yang berkesan saling menjatuhkan sesama anggota.
Sebisa mungkin sampaikan komunikasi dengan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, agar tidak ada kesalahpahaman persepsi dan memicu konflik antar anggota di dalam tim.
Kita juga harus mempunyai inisiatif sesuai peran dan tanggung jawab yang dimiliki dalam bekerja secara tim. Artinya kita harus lebih proaktif.
Bila memang punya usul, sampaikan saja dan jangan takut dianggap bahwa itu adalah usul yang bodoh.
Tim yang baik adalah tim yang dapat menampung semua usul anggotanya, bahkan bila usul tersebut mungkin terdengar aneh, tapi tidak jarang juga usul yang aneh dan terdengar tak biasa justru malah menjadi penyelamat tim.
4. Memahami Peran Masing-masing Anggota
Dalam sebuah tim tentu ada yang namanya ketua (leader), tugasnya adalah sebagai penanggung jawab tim tersebut.
Hendaknya ketua atau leader mendapat dukungan oleh seluruh anggota tim. Dan ketua atau leader tersebut juga harus bisa mengkoordinir anggota agar bekerja sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya.
5. Kesepakatan yang Jelas tentang Aturan Main dalam Tim
Maksudnya adalah harus ada kesepakatan dan berkomitmen dalam melakukan pekerjaan sesuai peranan masing-masing anggota.
Di samping itu, punishment juga diperlukan sebagai antisipasi dari hal-hal yang tidak sesuai dengan komitmen bersama.
6. Bikin Pertemuan Secara Rutin baik Formal maupun Informal
Meeting sangatlah penting untuk koordinasi masing-masing anggota dalam tim, baik sifatnya formal maupun informal.
Selain itu juga dengan adanya meeting maka anggota dapat me-review apakah selama ini mereka sudah bekerja dengan baik atau belum.
Melalui pertemuan formal, maka progress dari masing-masing anggota tim juga bisa diketahui sehingga apabila ada salah satu anggota yang mengalami kesulitan atau kendala dalam bekerja bisa dibantu untuk menemukan solusinya.
Di samping pertemuan rutin yang sifatnya formal, perlu juga diadakan pertemuan yang sifatnya informal.
Ini merupakan langkah yang efektif dalam mendekatkan para anggota tim. Bahkan, pertemuan informal terkadang bisa lebih efektif karena lebih santai dan bisa lebih terbuka dalam menyampaikan ide dalam suatu obrolan.
Dengan begitu anggota tim juga bisa lebih cepat belajar tentang sifat masing-masing anggota, sehingga tim bisa menjadi lebih kompak dan solid.
7. Mediasi yang Responsibel Bila Terjadi Perdebatan Atau Konflik
Hal yang wajar di saat bekerja dalam tim kemudian timbul pembahasan yang berujung pada perdebatan atau adu argumentasi.
Biasanya dari sinilah konflik juga akan bermula. Sebenarnya, perdebatan adalah hal yang sehat dan wajar terjadi karena setiap anggota tentu memiliki ide yang bagus dan penting untuk disampaikan.
Namun, ketika perdebatan tersebut malah menjadi konflik, di sinilah peran ketua atau leader diharapkan. Ketua tim harus menjadi mediator yang objektif bila adu argumen terjadi.
Ketua tim juga bisa menanyakan pendapat dari masing-masing anggota yang lain mengenai opsi-opsi yang ada.
Dari diskusi yang terjadi, secara ringkas ketua tim menuliskan masing-masing kelebihan dan kelemahan dari opsi yang ada.
Nah, barulah proses pengambilan keputusan dapat dilakukan ketika para anggota sudah memahami bagaimana kelebihan dan kelemahan dari ide atau argumen yang telah disampaikan.
Harus dicatat, bahwa setiap pengambilan keputusan sebaiknya digunakan cara musyawarah untuk mufakat agar tidak ada anggota yang merasa kecewa karena pendapatnya tidak didengarkan.
Dan ketika musyawarah sudah tidak memperoleh titik temu, maka voting barulah bisa dilakukan bilamana waktu yang tersedia juga tidak mencukupi.
8. Apresiasi terhadap Anggota yang Berprestasi
Bila target pekerjaan sudah tercapai, maka ketua tim dan juga anggota tim lain selayaknya memberikan pujian atau apresiasi kepada anggota tim lain yang dinilai berprestasi.
Dalam hal ini, prestasi tidaklah harus selalu mencapai sesuatu hal yang besar namun bisa juga dimulai dari sesuatu yang simpel.
Misalnya saja anggota yang selalu datang pada acara meeting tepat waktu, anggota yang selalu memberikan ide-ide cemerlang dan banyak dipakai dalam kerja tim, atau anggota yang selalu memberikan motivasi maupun solusi kepada anggota lain saat menemukan kendala dalam bekerja.
Terkadang, walau hanya sekedar ucapan terima kasih, seseorang bisa merasa lebih dihargai atas kinerja yang diberikannya selama ini.
Dan juga ucapan terima kasih oleh leader kepada anggota lain yang memang sudah bekerja dengan maksimal.
Diharapkan dari sesuatu yang sederhana tersebut bisa memberikan harapan dan energi positif kepada semua anggota dalam tim.
9. Tetap Fokus untuk Mencapai Tujuan Bersama
Sebaiknya jangan terlalu kebanyakan teori, tidak usah terlalu banyak mikir ini-itu saat bekerja dalam tim.
Just do it, dan tumbuhkan niat yang baik dalam bekerja bersama anggota tim yang lain. Fokus terhadap tujuan dan kepentingan bersama. Saling membantu dan saling terbuka demi terciptanya kerja sama tim yang efektif.
Nah, semoga tips-tips di atas dapat membantu dan lebih mengoptimalkan kerja sama tim yang sedang anda lakukan.
Sumber:
http://www.kaskus.co.id/thread/553cbaa29a0951c44f8b4568/?ref=homelanding&med=hot_thread
0 Response to "Beberapa Tips Agar Efektivitas Kerja Tim Bisa Berjalan Dengan Baik"
Posting Komentar