4 Tips Mengelola Keuangan Toko Kelontong yang Efektif
Sehingga ketika Anda hendak melakukan pembelanjaan justru mengalami kesulitan karena isi kas yang terlalu sedikit.
Hal ini biasanya disebabkan karena pengelolaan keuangan toko kelontong yang kurang efektif.
Aliran uang kas (cashflow) toko kelontong Anda bisa dibilang “tidak sehat”.
Kelancaran cashflow suatu usaha akan berpengaruh besar pada kelangsungan usaha tersebut.
Baca juga: Pengelolaan Keuangan Usaha Kecil Secara Sederhana
Semakin lancar cashflownya, semakin jelas pula keuntungan maupun kerugian yang diperoleh suatu usaha.
Mayoritas toko kelontong masih menggunakan cara sederhana dalam mengelola aliran kas mereka. Ketika ada barang kosong, atau jika ada sales yang datang, langsung belanja.
Walaupun cara tersebut sah-sah saja, akan tetapi sebenarnya kurang efektif dalam pengelolaan aliran kas toko kelontong Anda.
Ada beberapa elemen lain yang perlu diperhatikan, antara lain jumlah stok barang, perputaran modal, utang-piutang, biaya operasional, dan kebutuhan pribadi lainnya.
Pengelolaan keuangan toko kelontong yang efektif akan membuat usaha Anda berjalan lancar dan lebih mudah untuk dikembangkan. Tips berikut ini bisa Anda simak dan coba terapkan pada pengelolaan keuangan toko kelontong Anda.
1. Minimalkan Stok Barang yang Kurang Laku
Persediaan atau stok barang dapat diibaratkan berhentinya perputaran uang Anda. Menyetok barang yang belum diketahui laku atau tidaknya barang tersebut akan berisiko pada perputaran modal yang tersendat. Sehingga keuntungan yang didapat pun menjadi berkurang.
Hal ini tentu saja sebagai suatu kerugian, modal yang telah dikeluarkan untuk pembelanjaan tidak dapat segera menghasilkan keuntungan.
Usahakan untuk melakukan riset dulu sebelum melakukan stok barang dalam jumlah besar. Lakukan riset dengan belanja dalam jumlah kecil dulu, lalu amati berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga barang tersebut habis terjual.
Lakukan pembelanjaan untuk stok maksimal 3 hari pada barang yang lakunya cepat, dan kurangi pembelanjaan untuk barang yang lakunya agak lama.
2. Utamakan Penjualan Secara Tunai
Tidak dapat dipungkiri, toko kelontong memang tidak pernah lepas dari para konsumen yang belanja dengan sistem hutang.
Terkadang para penjual toko kelontong jadi serba salah, tidak diberi hutangan, toko jadi sepi. Tapi jika diberi hutang terus menerus, maka dapat mengganggu jalannya perputaran modal pada usaha Anda.
Anda perlu mensiasatinya, misalnya dengan memberikan batas waktu maksimal pembayaran bagi pelanggan yang berhutang, atau dengan tidak memberikan hutang sebelum hutang yang lama dilunasi, dan lain-lain.
Pembayaran secara tunai oleh para pelanggan akan membuat modal Anda lebih cepat berputar, sehingga potensi keuntungan pun akan lebih besar ketimbang penjualan yang terjadi secara kredit atau sistem hutang.
3. Lakukan Pencatatan Setiap Hari
Melakukan pencatatan terhadap uang masuk dan keluar pada aliran kas Anda akan mencegah dari risiko kerugian yang mungkin terjadi pada toko kelontong Anda.
Pastikan uang masuk lebih besar daripada uang keluar, akan sangat tidak baik bagi kelangsungan usaha toko kelontong Anda bila pengeluaran yang terjadi ternyata lebih besar dari pemasukan yang ada.
4. Alokasikan Sebagian Keuntungan Untuk Pengembangan Modal Usaha
Anda harus merencanakan pengembangan toko kelontong Anda dengan matang. Alokasikan paling sedikit sekitar 20% dari keuntungan bersih (setelah dikurangi biaya operasional dan lain-lain) sebagai tabungan dalam pengembangan modal usaha toko kelontong Anda.
Itulah informasi yang dapat kami sampaikan tentang cara pengelolaan keuangan toko kelontong yang efektif. Semoga bermanfaat dan membuat toko kelontong Anda kian berkembang.
Sumber:
http://bisniswarung.blogspot.co.id/2014/10/cara-mengelola-keuangan-toko-kelontong.html
INFONYA SANGAT POSITIF DAN TERIMAKASIH
BalasHapusJANGAN LUPA MAPER YA
http://qolbaypay.blogspot.co.id/2016/02/qolby-reload-e-voucher-jember.html