Dampak Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Ekspor – Impor
Nilai rupiah dapat berfluktuasi terhadap nilai mata uang asing, perbandingan nilai rupiah dengan nilai mata uang asing dikenal dengan istilah kurs atau nilai tukar (exchange rate).
Penyebab utama naik atau turunnya nilai mata uang asing di Indonesia karena besarnya permintaan dan penawaran mata uang asing tersebut.
Permintaan dan penawaran mata uang asing dibutuhkan oleh para pihak yang berkepentingan, antara lain pemerintah, dunia usaha, lembaga keuangan, individu, dan sebagainya.
Besarnya permintaan terhadap uang asing juga dipengaruhi oleh 3 hal, antara lain sebagai alat bertransaksi, sebagai aset cadangan atau hanya untuk berjaga-jaga, dan untuk spekulasi.
Baca juga: 6 Faktor Penyebab Berubahnya Nilai Tukar Mata Uang Antar Negara
Bila permintaan terhadap mata uang asing di Indonesia mengalami peningkatan (dengan asumsi jumlah penawaran tidak berubah) maka nilai mata uang asing tersebut akan meningkat atau menguat dibandingkan rupiah.
Begitu pula sebaliknya, bila permintaan terhadap mata uang asing mengalami penurunan (dengan asumsi penawaran tidak berubah) maka nilai mata uang asing tersebut cenderung melemah dibandingkan rupiah.
Sama halnya bila ditinjau dari sisi penawaran, hanya saja berbanding terbalik. Jika penawaran mata uang asing mengalami peningkatan dengan asumsi permintaan tidak berubah, maka nilainya akan menurun atau rupiah akan menguat.
Sedangkan bila penawaran mata uang asing mengalami penurunan dengan asumsi jumlah permintaan tidak berubah, maka nilainya akan meningkat atau rupiah cenderung melemah.
Hukum permintaan dan penawaran terhadap mata uang tentunya bisa saja terjadi setiap saat tergantung pada perilaku pengguna serta motif penggunaan mata uang asing tersebut.
Sementara itu, pengaruh nilai tukar rupiah dibandingkan mata uang asing terhadap ekspor impor ketika mengalami kenaikan dan penurunan adalah sebagai berikut:
Dampak Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Ekspor
Ekspor merupakan transaksi penjualan barang dan jasa dari Indonesia ke luar negeri yang menimbulkan pembayaran oleh pembeli dari luar negeri.
Transaksi ekspor berakibat pada adanya uang masuk ke Indonesia dalam mata uang asing. Ketika eksportir (penjual dari Indonesia) memperoleh pembayaran dari luar negeri, maka selanjutnya ia akan menukarkan uang asing tersebut menjadi rupiah agar bisa dipakai kembali menjadi modal dalam pembelian bahan baku, dan biaya operasional lain sehingga menghasilkan produk kembali.
Pada saat nilai tukar rupiah mengalami penurunan atau melemah, maka jumlah rupiah yang akan diperoleh eksportir menjadi lebih banyak dibandingkan nilai tukar sebelumnya.
Jadi, secara makro bisa dikatakan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah dapat menambah jumlah transaksi ekonomi dan menambah minat dunia usaha untuk meningkatkan ekspor ke luar negeri.
Namun, akan terjadi sebaliknya ketika nilai tukar rupiah menguat, maka bisa dikatakan minat ekspor dan perekonomian dalam negeri cenderung menurun.
Dampak Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Impor
Impor adalah transaksi pembelian barang dan jasa dari luar negeri yang menimbulkan pembayaran dengan mata uang asing ke luar negeri.
Adanya impor akan menimbulkan uang keluar dari Indonesia ke luar negeri. Agar dapat melakukan pembayaran dengan mata uang asing, maka individu maupun perusahaan di Indonesia harus menukarkan uang rupiah terlebih dulu menjadi mata uang asing.
Jika saat itu nilai tukar rupiah sedang melemah, maka akan diperlukan lebih banyak uang rupiah guna memperoleh sejumlah mata uang asing guna pembayaran ke luar negeri.
Hal ini tentu saja sebagai kerugian bagi para importir. Karena harga jual barang impor di dalam negeri juga akan meningkat atau semakin mahal, sehingga berakibat pada menurunnya daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa yang berasal dari luar negeri. Pada akhirnya kondisi tersebut akan mengurangi minat impor dari luar negeri.
Nah, itulah gambaran sederhana mengenai dampak dari fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap ekspor dan impor. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan pembaca.
Sumber:
http://eko.tj.nscpolteksby.ac.id/2015/03/03/pengaruh-fluktuasi-nilai-tukar-terhadap-ekspor-dan-impor/
Penyebab utama naik atau turunnya nilai mata uang asing di Indonesia karena besarnya permintaan dan penawaran mata uang asing tersebut.
Permintaan dan penawaran mata uang asing dibutuhkan oleh para pihak yang berkepentingan, antara lain pemerintah, dunia usaha, lembaga keuangan, individu, dan sebagainya.
Besarnya permintaan terhadap uang asing juga dipengaruhi oleh 3 hal, antara lain sebagai alat bertransaksi, sebagai aset cadangan atau hanya untuk berjaga-jaga, dan untuk spekulasi.
Baca juga: 6 Faktor Penyebab Berubahnya Nilai Tukar Mata Uang Antar Negara
Bila permintaan terhadap mata uang asing di Indonesia mengalami peningkatan (dengan asumsi jumlah penawaran tidak berubah) maka nilai mata uang asing tersebut akan meningkat atau menguat dibandingkan rupiah.
Begitu pula sebaliknya, bila permintaan terhadap mata uang asing mengalami penurunan (dengan asumsi penawaran tidak berubah) maka nilai mata uang asing tersebut cenderung melemah dibandingkan rupiah.
Sama halnya bila ditinjau dari sisi penawaran, hanya saja berbanding terbalik. Jika penawaran mata uang asing mengalami peningkatan dengan asumsi permintaan tidak berubah, maka nilainya akan menurun atau rupiah akan menguat.
Sedangkan bila penawaran mata uang asing mengalami penurunan dengan asumsi jumlah permintaan tidak berubah, maka nilainya akan meningkat atau rupiah cenderung melemah.
Hukum permintaan dan penawaran terhadap mata uang tentunya bisa saja terjadi setiap saat tergantung pada perilaku pengguna serta motif penggunaan mata uang asing tersebut.
Sementara itu, pengaruh nilai tukar rupiah dibandingkan mata uang asing terhadap ekspor impor ketika mengalami kenaikan dan penurunan adalah sebagai berikut:
Dampak Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Ekspor
Ekspor merupakan transaksi penjualan barang dan jasa dari Indonesia ke luar negeri yang menimbulkan pembayaran oleh pembeli dari luar negeri.
Transaksi ekspor berakibat pada adanya uang masuk ke Indonesia dalam mata uang asing. Ketika eksportir (penjual dari Indonesia) memperoleh pembayaran dari luar negeri, maka selanjutnya ia akan menukarkan uang asing tersebut menjadi rupiah agar bisa dipakai kembali menjadi modal dalam pembelian bahan baku, dan biaya operasional lain sehingga menghasilkan produk kembali.
Pada saat nilai tukar rupiah mengalami penurunan atau melemah, maka jumlah rupiah yang akan diperoleh eksportir menjadi lebih banyak dibandingkan nilai tukar sebelumnya.
Jadi, secara makro bisa dikatakan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah dapat menambah jumlah transaksi ekonomi dan menambah minat dunia usaha untuk meningkatkan ekspor ke luar negeri.
Namun, akan terjadi sebaliknya ketika nilai tukar rupiah menguat, maka bisa dikatakan minat ekspor dan perekonomian dalam negeri cenderung menurun.
Dampak Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Impor
Impor adalah transaksi pembelian barang dan jasa dari luar negeri yang menimbulkan pembayaran dengan mata uang asing ke luar negeri.
Adanya impor akan menimbulkan uang keluar dari Indonesia ke luar negeri. Agar dapat melakukan pembayaran dengan mata uang asing, maka individu maupun perusahaan di Indonesia harus menukarkan uang rupiah terlebih dulu menjadi mata uang asing.
Jika saat itu nilai tukar rupiah sedang melemah, maka akan diperlukan lebih banyak uang rupiah guna memperoleh sejumlah mata uang asing guna pembayaran ke luar negeri.
Hal ini tentu saja sebagai kerugian bagi para importir. Karena harga jual barang impor di dalam negeri juga akan meningkat atau semakin mahal, sehingga berakibat pada menurunnya daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa yang berasal dari luar negeri. Pada akhirnya kondisi tersebut akan mengurangi minat impor dari luar negeri.
Nah, itulah gambaran sederhana mengenai dampak dari fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap ekspor dan impor. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan pembaca.
Sumber:
http://eko.tj.nscpolteksby.ac.id/2015/03/03/pengaruh-fluktuasi-nilai-tukar-terhadap-ekspor-dan-impor/
0 Response to "Dampak Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Terhadap Ekspor – Impor"
Posting Komentar