Hindari 6 Hal Berikut Dalam Mendesain Web E-Commerce Responsif
Di era smartphone sekarang ini, hampir semua web ecommerce dituntut untuk mendukung tampilan mobile agar memudahkan pengunjung dalam mengakses web via smartphone maupun tablet.
Solusinya ialah dengan memakai desain website yang responsif sehingga tampilan website dapat berubah sesuai dengan perangkat mobile yang digunakan.
Sayangnya tidak sedikit orang yang menerapkan cara tersebut dengan salah. Berikut ini kami akan mengulas apa saja kesalahan yang sering terjadi ketika mendesain web ecommerce menjadi responsif.
Baca juga: Cara Mudah Menentukan Niche Toko Online Agar Lebih Fokus
1. Mengabaikan Analisis Perilaku Pengunjung
Analisis terhadap perilaku pengunjung merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Sebab, kita akan lebih mengetahui jenis perangkat mobile apa yang paling sering dipakai oleh pengunjung.
Namun, karena Anda terlalu semangat jadi terburu-buru dalam membuat tampilan mobile. Sehingga saat memulai proses desain, malah mengabaikan analisis terhadap perilaku pengunjung.
Beberapa hal yang juga penting untuk diperhatikan dalam perilaku pengunjung ini di antaranya yaitu sistem operasi dan jenis browser apa yang sering digunakan serta tingkat konversi dari perangkat mobile.
Faktor-faktor tersebut akan menjadi acuan Anda untuk membuat desain dengan pengalaman pengguna mobile yang lebih baik.
Analisis ini juga penting untuk dilakukan secara berkesinambungan sehingga tampilan website menjadi lebih baik dan optimal.
2. Memulai Desain Untuk Versi Desktop
Mayoritas merchants merancang situs ecommerce dimulai dari versi desktop. Padahal, bila memulainya dari layar ponsel yang lebih kecil dan kemudian membuatnya ke versi desktop prosesnya tentu akan lebih mudah.
Dengan berfokus pada layar ponsel yang lebih kecil diharapkan kita dapat merancang pengalaman pengguna mobile menjadi lebih baik sehingga rancangan untuk kedua channels, desktop dan mobile akan semakin mudah dilakukan.
3. Kurangnya Pengujian Untuk Semua Perangkat
Pengujian merupakan langkah wajib yang harus dilakukan sebelum web Anda diluncurkan ke publik. Namun, kebanyakan merchants memiliki sumber daya yang terbatas. Sehingga situs responsif yang dirilis tidak melalui tahap pengujian terlebih dulu.
Setidaknya, coba lakukan pengujian terhadap beberapa browser populer seperti chrome, firefox, IE, opera, Safari dan beberapa sistem operasi desktop maupun mobile seperti windows, macOS, android, dan iOS.
4. Terlalu Banyak Elemen yang Memberatkan Loading
Setiap pengunjung tentu mengharapkan situs yang dikunjunginya dapat ter-load dengan cepat. Kecepatan akses web merupakan hal yang penting.
Lakukan page speed test, bila masih dirasa lambat maka tinjau kembali semua elemen atau konten yang mempengaruhi loading web.
Dalam merangking web pada hasil pencarian, Google kabarnya juga memasukkan faktor kecepatan situs. Jadi, pastikan seb Anda ringan dan cepat di buka pada perangkat dan browser apapun.
5. Konten Terlalu Minim untuk Pengguna Mobile
Beberapa desain web ecommerce sering menyembunyikan konten bagi pengguna mobile dengan tujuan agar halaman lebih kecil dan cepat ketika diakses.
Dalam beberapa kasus, ada yang sebenarnya konten hanya tersembunyi saja, namun ukuran halaman tidak menjadi lebih kecil. Konten yang kurang memadai juga kurang bagus bagi pengalaman pengguna.
Membatasi pengalaman pengguna dalam desain web responsif merupakan suatu kesalahan karena menurut Google, 90% pembeli di internet menggunakan perangkat mobilenya karena pengalaman pengguna yang baik.
6. Mendukung Hanya Satu Macam Resolusi Gambar
Banyak merchants masih gagal untuk merancang dengan baik tampilan resolusi gambar berdasarkan perangkat pengguna.
Gambar dengan resolusi terlalu besar akan membuat waktu loading situs lebih lama pada perangkat mobile.
Nah, itulah beberapa kesalahan yang harus dihindari dalam mendesain web ecommerce responsif. Perhatikan semua faktor untuk mendapatkan pengalaman pengguna yang lebih baik, dan jangan setengah-setengah ya sob!
Sumber:
http://blog.jejualan.com/
Solusinya ialah dengan memakai desain website yang responsif sehingga tampilan website dapat berubah sesuai dengan perangkat mobile yang digunakan.
Sayangnya tidak sedikit orang yang menerapkan cara tersebut dengan salah. Berikut ini kami akan mengulas apa saja kesalahan yang sering terjadi ketika mendesain web ecommerce menjadi responsif.
Baca juga: Cara Mudah Menentukan Niche Toko Online Agar Lebih Fokus
1. Mengabaikan Analisis Perilaku Pengunjung
Analisis terhadap perilaku pengunjung merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Sebab, kita akan lebih mengetahui jenis perangkat mobile apa yang paling sering dipakai oleh pengunjung.
Namun, karena Anda terlalu semangat jadi terburu-buru dalam membuat tampilan mobile. Sehingga saat memulai proses desain, malah mengabaikan analisis terhadap perilaku pengunjung.
Beberapa hal yang juga penting untuk diperhatikan dalam perilaku pengunjung ini di antaranya yaitu sistem operasi dan jenis browser apa yang sering digunakan serta tingkat konversi dari perangkat mobile.
Faktor-faktor tersebut akan menjadi acuan Anda untuk membuat desain dengan pengalaman pengguna mobile yang lebih baik.
Analisis ini juga penting untuk dilakukan secara berkesinambungan sehingga tampilan website menjadi lebih baik dan optimal.
2. Memulai Desain Untuk Versi Desktop
Mayoritas merchants merancang situs ecommerce dimulai dari versi desktop. Padahal, bila memulainya dari layar ponsel yang lebih kecil dan kemudian membuatnya ke versi desktop prosesnya tentu akan lebih mudah.
Dengan berfokus pada layar ponsel yang lebih kecil diharapkan kita dapat merancang pengalaman pengguna mobile menjadi lebih baik sehingga rancangan untuk kedua channels, desktop dan mobile akan semakin mudah dilakukan.
3. Kurangnya Pengujian Untuk Semua Perangkat
Pengujian merupakan langkah wajib yang harus dilakukan sebelum web Anda diluncurkan ke publik. Namun, kebanyakan merchants memiliki sumber daya yang terbatas. Sehingga situs responsif yang dirilis tidak melalui tahap pengujian terlebih dulu.
Setidaknya, coba lakukan pengujian terhadap beberapa browser populer seperti chrome, firefox, IE, opera, Safari dan beberapa sistem operasi desktop maupun mobile seperti windows, macOS, android, dan iOS.
4. Terlalu Banyak Elemen yang Memberatkan Loading
Setiap pengunjung tentu mengharapkan situs yang dikunjunginya dapat ter-load dengan cepat. Kecepatan akses web merupakan hal yang penting.
Lakukan page speed test, bila masih dirasa lambat maka tinjau kembali semua elemen atau konten yang mempengaruhi loading web.
Dalam merangking web pada hasil pencarian, Google kabarnya juga memasukkan faktor kecepatan situs. Jadi, pastikan seb Anda ringan dan cepat di buka pada perangkat dan browser apapun.
5. Konten Terlalu Minim untuk Pengguna Mobile
Beberapa desain web ecommerce sering menyembunyikan konten bagi pengguna mobile dengan tujuan agar halaman lebih kecil dan cepat ketika diakses.
Dalam beberapa kasus, ada yang sebenarnya konten hanya tersembunyi saja, namun ukuran halaman tidak menjadi lebih kecil. Konten yang kurang memadai juga kurang bagus bagi pengalaman pengguna.
Membatasi pengalaman pengguna dalam desain web responsif merupakan suatu kesalahan karena menurut Google, 90% pembeli di internet menggunakan perangkat mobilenya karena pengalaman pengguna yang baik.
6. Mendukung Hanya Satu Macam Resolusi Gambar
Banyak merchants masih gagal untuk merancang dengan baik tampilan resolusi gambar berdasarkan perangkat pengguna.
Gambar dengan resolusi terlalu besar akan membuat waktu loading situs lebih lama pada perangkat mobile.
Nah, itulah beberapa kesalahan yang harus dihindari dalam mendesain web ecommerce responsif. Perhatikan semua faktor untuk mendapatkan pengalaman pengguna yang lebih baik, dan jangan setengah-setengah ya sob!
Sumber:
http://blog.jejualan.com/
0 Response to "Hindari 6 Hal Berikut Dalam Mendesain Web E-Commerce Responsif"
Posting Komentar