Rasionalisasi Anggaran Keuangan Rumah Tangga

Mau tidak mau, suka tidak suka, harga-harga yang kian melambung membuat anda harus berhadapan dengan suatu risiko yang cukup menakutkan yaitu “kemiskinan” atau mungkin akan lebih elegan bila kita menyebutnya sebagai “kesulitan hidup”.

Banyak pula ibu-ibu rumah tangga yang makin kelimpungan karena anggaran uang belanja yang biasanya untuk satu hari bisa mencukupi, kini sudah tidak lagi demikian. Bahkan kabarnya pun hanyalah cukup sampai makan siang saja.

Adanya kondisi seperti ini, setidaknya membuat perilaku konsumsi seseorang akan menjadi lebih rasional, sehingga kemudian menyusun langkah-langkah rasionalisasi untuk mensiasati dengan tepat agar terhindar dari risiko kesulitan hidup yang bisa dialami oleh siapa saja.

Baca juga: Aspek Penting dalam Mengatur Keuangan Rumah Tangga

Bila sudah begitu, lonjakan harga-harga yang tidak seimbang dengan peningkatan pendapatan, membuat anda harus menyesuaikan gaya hidup menjadi lebih hemat atau lebih rasional.

Terlalu banyak pengeluaran yang memangkas simpanan lalu membuat anda setiap kali hendak membeli suatu barang akan berpikir berkali-kali terlebih dulu.

Rasionalisasi = Memangkas Pengeluaran + Peningkatan Penghasilan

Anda akan memberi prioritas lebih kepada kebutuhan pokok, sementara anda akan meninjau ulang semua pembelanjaan yang bersifat spontan.

Di sinilah arti penghematan yang sesungguhnya, dan bisa anda lakukan dengan mengikuti beberapa saran berikut ini:


1. Bedakan Antara Keinginan dan Kebutuhan

Cobalah anda mengendalikan hasrat atau keinginan dalam membeli suatu barang yang sebenarnya tidak terlalu menjadi kebutuhan.

Perhitungkan dan belanjakan uang anda berdasarkan pilihan mana kebutuhan pokok yang mutlak dan mana kebutuhan realistis yang anggarannya masih dapat disesuaikan.

Keterbatasan anggaran harusnya membuat anda lebih memperhatikan perilaku dalam berbelanja. Jangan hanya karena gengsi lalu memaksa anda untuk membeli sesuatu.

Penghematan juga bisa dilakukan dengan merawat barang-barang yang sudah anda miliki agar lebih awet dan tahan lama.


2. Buat Daftar Kebutuhan Sebelum Berbelanja

Bepergian ke pusat perbelanjaan bisa anda kurangi frekuensinya. Sebelum berbelanja, sebaiknya anda membuat suatu daftar kebutuhan terlebih dahulu, dan komitmen untuk hanya membeli barang-barang yang terdapat dalam daftar belanja.

Usahakan agar langsung menuju rak atau counter yang sudah direncanakan dan jangan terlalu sering mengajak si kecil ikut anda berbelanja.


3. Hemat Energi

Hemat energi juga akan memberi dampak positif pada penghematan berbagai beban biaya seperti biaya listrik, telpon, air dan bahan bakar.

Misalnya dengan memilih alat elektronik maupun lampu dengan daya rendah dan lebih efisien dalam penggunaannya.

Selain itu, upayakan pula untuk lebih menghemat biaya telpon atau pulsa handphone. Bukan berarti anda tidak boleh berkomunikasi, hanya saja membatasi untuk menggunakannya ketika memang menyangkut hal penting.

Menghemat bahan bakar bisa juga dengan cara penggunaan sepeda motor saat bepergian, pergi ke kantor misalnya, penggunaan sepeda motor akan lebih irit dalam pemakaian bahan bakar ketimbang menggunakan mobil dan tentunya anda juga akan lebih terhindar dari macet.


4. Menjaga Kesehatan

Kesehatan mahal harganya, sebanyak apapun uang anda bila sakit menimpa, maka akan habis untuk biaya pengobatannya.

Oleh sebab itu, cobalah agar lebih memperhatikan cara-cara menjaga kesehatan seperti misalnya dengan menghindari stres, terapkan pola makan sehat, serta olahraga rutin agar tubuh anda tetap prima.


5. Rekreasi itu Penting Namun Tidak Harus Mahal

Pemangkasan biaya rekreasi tidak harus mengurangi makna dari rekreasi itu sendiri. Cobalah menggali hakikat rekreasi dari hal-hal yang sederhana.

Banyak cara untuk membuat anda dan keluarga refreshing namun tidak harus keluar banyak biaya. Seperti jalan-jalan ke taman kota, atau sekedar memancing di tempat yang asri dan dekat alam.


Sebenarnya, selain hal di atas juga masih banyak sekali gagasan tentang penghematan dalam mensiasati tingginya biaya kebutuhan ketika anda mungkin masih belum bisa meningkatkan penghasilan.

Dukungan dan kerjasama seluruh anggota keluarga juga sangat penting dan berpengaruh terhadap kelancaran upaya rasionalisasi anggaran keuangan rumah tangga anda. Di samping anda juga melakukan usaha-usaha untuk menambah penghasilan.

Seperti pada rumus yang telah disampaikan di atas, penghematan saja tidak cukup untuk melakukan rasionalisasi anggaran keuangan rumah tangga dan harus disertai dengan usaha untuk meningkatkan penghasilan.

Sebab, inflasi sudah merupakan hal yang mau tidak mau akan terjadi dan harus terjadi. Jika tidak ada peningkatan penghasilan, maka anda akan semakin dekat dengan kemiskinan.


Multi Karir Sebagai Upaya Meningkatkan Penghasilan

Multi karir di sini ialah memiliki dan menjalankan beberapa jenis pekerjaan sekaligus. Berusaha mencari penghasilan di bidang lainnya tanpa harus mengorbankan pekerjaan formal anda saat ini.

Sebagai contoh, seseorang biasa bekerja sebagai seorang staff IT di sebuah perusahaan, kemudian seminggu tiga kali di sore hari dia menjadi guru les privat komputer, dan pada akhir pekan dia berjualan batik melalui bazar-bazar keliling.

Pada contoh di atas, orang tersebut mempunyai pekerjaan resmi, melakukan kerja paruh waktu dan berwirausaha.

Berarti dia memiliki dan menjalankan tiga jenis karir yang berbeda sekaligus. Anda juga bisa melakukannya, dengan menggali kompetensi diri anda di perusahaan untuk diubah menjadi profesi lain yang bersifat temporer, di samping juga mencari potensi lain yang bisa dilakukan dalam wirausaha.

Walau belum sepenuhnya diterima, namun konsep kerja paruh waktu makin banyak diminati. Hanya saja yang harus anda catat adalah dalam menjalankan multi karir ini anggaplah sebagai sebuah proses perkembangan diri tanpa harus kehilangan kepercayaan diri atas keahlian anda.


Sumber:
http://kemandirianfinansial.blogspot.com/2015/01/berhemat-atau-meningkatkan-penghasilan.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rasionalisasi Anggaran Keuangan Rumah Tangga"

Posting Komentar