Komponen Utama dalam Strategi Operasi

Strategi Operasi pada dasarnya adalah turunan dari strategi perusahaan yang menguraikan strategi secara keseluruhan perusahaan tersebut.

Jadi, strategi operasi bisa dikatakan bermula dari adanya sebuah visi dan misi dari perusahaan itu sendiri.

Hanya saja, anda perlu memahami tentang visi dan misi terlebih dahulu sebelum memahami tentang strategi operasi.

Oleh karena itu, penting untuk anda memahami tentang pengertian dari visi dan misi terlebih dahulu. Karena strategi operasi tentunya akan disusun dari adanya visi dan misi.

Secara sederhana, visi dapat diartikan sebagai cita-cita dari suatu organisasi atau perusahaan. Dalam menentukan visi tidak bisa sembarangan, harus sesuai dengan bidang yang digeluti oleh organisasi atau perusahaan itu sendiri.

Simak juga: Konsep 4P Pada Bauran Pemasaran

Ada dua aliran yang berpendapat bagaimana visi itu harus dibuat. Aliran yang pertama, yaitu visi ditentukan dari sebuah cita-cita yang ingin dicapai dan adanya waktu kapan cita-cita tersebut bisa dicapai serta visi yang dibuat harus lebih rasionalis.

Contoh dari visi aliran yang pertama, misalnya: “Menjadi Perusahaan Industri Otomotif Terbesar di Indonesia Di Tahun 2025”.

Nah, dari contoh visi tersebut dapat kita lihat bahwa menjadi perusahaan industri terbesar di Indonesia adalah cita-cita dari visi itu, sedangkan waktunya ditentukan pada tahun 2025. Masih sangat rasional bukan?

Kemudian aliran yang kedua adalah visi yang tidak ditentukan kapan cita-citanya tersebut akan dicapai serta visi yang dibuat terkadang kurang rasional, mustahil untuk dicapai, atau mungkin bisa tercapai tapi dalam waktu yang sangat lama, bahkan si pembuat visi tersebut mungkin sudah tidak ada lagi ketika visi itu telah tercapai.

Visi yang telah dibuat itu biasanya masih bersifat umum atau luas cakupannya. Untuk itulah visi tersebut harus dijabarkan dengan membuat Misi.

Namun, misi itu sendiri sebenarnya memiliki pengertian yang beragam, ada yang berpendapat bahwa misi adalah penjabaran dari visi, ada juga yang mengatakan bahwa misi itu merupakan tujuan dari dibentuknya suatu organisasi, selain itu ada juga yang mengartikan misi sebagai fungsi-fungsi pokok dari sebuah organisasi.

Walaupun kita telah membuat suatu visi dan misi, namun tidak kemudian kita bisa langsung membuat strategi operasi.

Sebab, operasi merupakan salah satu fungsi organisasi, dan di dalamnya terdapat beragam fungsi lainnya, seperti fungsi keuangan, pemasaran, SDM, dan lain sebagainya.

Jadi, untuk membuat strategi operasi, sebelumnya anda juga harus menentukan dulu beberapa strategi penting di bawah ini:

- Corporate Strategy; strategi untuk menentukan bisnis-bisnis yang akan dan sedang dijalankan perusahaan.

- Business Strategy; strategi yang menjelaskan cara bersaing pada bisnis yang akan digeluti sekarang dan pada bisnis yang akan datang.

Nah, setelah kedua strategi tersebut ditentukan, maka barulah kita menentukan Functional Strategy yang didalamnya merupakan penjabaran dari kedua strategi di atas serta mencakup beberapa fungsi strategi lainnya seperti strategi operasi, strategi pemasaran, strategi SDM, dan lain-lain.

Dalam penyusunan strategi operasi terdapat empat komponen utama yang penting untuk diperhatikan. Apa saja komponen utama dari strategi operasi? Berikut macam dan penjelasannya:

1. Operation Mission

Operation mission adalah fungsi pokok yang ada kaitannya dengan Business Strategy dan Functional Strategy.

Apabila misalkan business strategy-nya adalah product leadership, maka dalam operation mission juga harus bisa memberi dukungan pada business strategy tersebut seperti selalu berinovasi membuat produk baru, dan sebagainya. Sehingga satu strategi dengan strategi lainnya akan saling mendukung.

Oleh karena itu, jangan sampai ada ketidak cocokan antara strategi yang berkaitan, misalkan business strategy-nya product leadership namun operation mission-nya malah melakukan efisiensi dan melakukan penurunan harga pokok produksi.

Hal ini akan menyebabkan ketidaksesuaian antara satu dengan yang lain sehingga organisasi tidak bisa berjalan dengan sempurna.

2. Distinctive Competence

Distinctive Competence merupakan kemampuan operasi yang menjadi alat pembeda dengan strategy yang lain, sehingga operasi perusahaan atau organisasi bisa beroperasi lebih baik dibandingkan yang lain.

Distinctive Competence dapat berupa teknologi, atau hak paten, atau Sumber Daya Manusia, atau yang lainnya dan tidak dimiliki oleh perusahaan atau organisasi lain serta sukar untuk ditiru.

3. Operation Objective

Operation Objective merupakan turunan dari operation mission. Operation Objective ini meliputi biaya produksi atau operasi, biaya manufacturing, target kualitas yang ingin dicapai, target waktu pengiriman atau pelayanan, dan juga flexibility.

4. Operation Policy

Operation policy ini adalah kebijakan operasi yang menjelaskan bagaimana cara untuk pencapaian tujuan.

Operation Policy harus berhubungan dengan empat bidang keputusan, yaitu Process, Quality System, Capacity, dan Inventory.

Itulah ulasan tentang strategi operasi pada posting kami kali ini. Strategi operasi ini sangat penting untuk dibuat dan disusun oleh suatu organisasi atau perusahaan agar semua fungsi organisasi bisa berjalan dengan sinkron dan sinergis satu dengan yang lainnya.

Sumber:
http://e-je.blogspot.com/2012/01/strategi-operasi.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Komponen Utama dalam Strategi Operasi"

Posting Komentar