7 Penyebab Mahasiswa Mengalami Kegagalan Dalam Kuliahnya
Banyak orang menganggap bahwa Perguruan Tinggi tetaplah menjadi pencetak lulusan terbaik untuk menjadi pekerja.
Anggapan ini kemudian menjadikan keharusan untuk seseorang menimba ilmu lebih dalam di perguruan tinggi supaya bisa mendapat posisi yang baik dalam pekerjaan.
Kendati demikian, iklim perkuliahan itu sangat berbeda jauh dengan sewaktu kita masih duduk di bangku sekolah menengah.
Seorang mahasiswa tentunya akan menghadapi banyak sekali kendala dalam mencapai tujuannya untuk menyelesaikan kuliah dan menjadi sarjana.
Tidak sedikit pula dari mereka yang memutuskan mundur dan tak menyelesaikan kuliahnya.
Baca juga: 5 Bidang Profesi Berikut Ini Masih Sangat Dibutuhkan di Indonesia
Sehingga gelar sarjana pun tak mampu diraih, dan biasanya hal ini akan menimbulkan suatu keputusasaan yang amat sangat.
Berikut ini kami akan berbagi beberapa penyebab yang membuat seseorang mengalami kegagalan dalam menyelesaikan kuliahnya.
1. Salah Masuk Jurusan
Ternyata cukup banyak orang yang memilih jurusan kuliah dikarenakan trend profesi semata. Bahkan ada juga yang sewaktu mengisi formulir Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri hanya “ikut-ikutan” temannya dalam memilih jurusan.
Tanpa disadari, ternyata kamu telah salah masuk jurusan, terjebak pada jurusan kuliah yang sama sekali tidak kamu minati.
Kemudian kamu jadi malas dan tak serius menjalani kuliah, bahkan setelah bertahun-tahun kamu kuliah tak kunjung ada kemauan untuk menyelesaikannya.
2. Terbuai Kebebasan Karena Jauh Dari Orangtua
Hidup dengan bebas melakukan apa pun yang kita suka tanpa ada yang selalu mengomeli adalah salah satu yang kita dapatkan ketika hidup jauh dari orangtua.
Tak ada lagi yang bawel membangunkanmu di pagi hari, tak ada lagi yang merepotkanmu dengan berbagai pekerjaan rumah.
Tapi sebenarnya ini bukanlah keuntungan, tapi merupakan suatu kerugian. Setiap orang butuh kontrol dalam menjalani hidup, apalagi di usiamu yang masih tergolong muda, peran orangtua masih cukup besar untuk membentuk karakter dan kepribadianmu.
Rendahnya pengawasan orangtua saat kamu kuliah di luar kota terkadang membikin kita lalai dan memanfaatkan secara berlebihan kebebasan yang kita dapatkan tersebut.
Nongkrong tiap hari bersama teman-teman, begadang tiap malam, malas bangun pagi, dan lain-lain. Biasanya yang terjadi, kuliahmu pun berantakan dan yang seharusnya dapat diselesaikan tepat waktu, jadi molor sampai batas waktu yang belum bisa kamu tentukan.
3. Tidak Adanya Jaminan Kerja Setelah Lulus Nanti
Mungkin, tidak sedikit anak muda yang terinspirasi dari kisah-kisah sukses para miliarder yang justru sukses ketika mereka memilih untuk berhenti kuliah.
Tapi kebanyakan dari anak muda ini hanyalah melihat bagaimana saat miliarder kaya tersebut telah sukses, tanpa melihat bagaimana mereka berjuang keras bahkan “berdarah-darah” dalam meraih kesuksesan tersebut.
Sehingga kemudian kamu berpikir bahwa kuliah bukan lagi menjadi penentu seseorang dapat sukses nantinya, atau kuliah tidak lagi menentukan seseorang bisa memperoleh pekerjaan nantinya. Tak mengherankan, hal ini kemudian dijadikan alasan mereka untuk enggan berkuliah dengan serius.
4. Kuliah Karena Dipaksa Orangtua
Masa depan anak memang menjadi tanggung jawab orangtua, akan tetapi alangkah baiknya seusai lulus sekolah menengah orangtua memberi anaknya kesempatan untuk menentukan apakah mereka ingin langsung bekerja, atau melanjutkan kuliah.
Dan bila anak memang ingin melanjutkan kuliah, biarkan mereka memilih jurusan yang benar-benar menjadi minat mereka.
Ketika orangtua terlalu memaksakan anaknya untuk kuliah di jurusan yang tidak mereka minati, justru nantinya hanya akan membebani anak.
Jangan salahkan anak ketika di tengah perjalanan kuliah mereka menjadi malas dan tak kunjung menyelesaikan kuliahnya.
5. Kesibukan Dalam Organisasi
Dalam perkuliahan memang tidak pernah diajarkan bagaimana mahasiswa untuk bisa beradaptasi, menjadi seorang pemimpin, dan mengembangkan relasi.
Mahasiswa juga dituntut untuk bisa menghadapi kemajuan zaman dengan tak hanya cerdas secara IQ, namun juga cerdas secara EQ dan SQ.
Berbagai hal yang tidak diajarkan dalam perkuliahan membuat mahasiswa untuk ikut aktif dalam organisasi dan belajar langsung mengenai cara beradaptasi, menjadi seorang pemimpin, dan mengembangkan relasi.
Memang tak ada yang salah dengan aktif di organisasi dan mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut. Namun, penting juga untuk mahasiswa agar dapat mengatur waktunya agar aktivitas kuliahnya jadi tidak terbengkalai.
6. Berlebihan Dalam Menggeluti Hobi
Berbeda ketika masih di bangku sekolah, longgarnya jadwal kuliah membuat mahasiswa menjadi lebih bebas dalam menekuni hobi mereka.
Namun, terkadang karena terlalu asiknya menggeluti hobi mereka seperti Teater, mendaki gunung, main band, dan hobi olahraga lainnya, tidak sedikit yang menjadi lupa kewajiban utamanya, yaitu menyelesaikan kuliahnya tepat waktu.
7. Sudah Mampu Menghasilkan Uang Sendiri
Tidak sedikit mahasiswa yang lahir dari keluarga tidak mampu. Kenyataan ini membuat mereka untuk bisa mencari cara dalam bertahan hidup yaitu dengan cara bekerja sambil kuliah.
Sayangnya, keasikan dalam mencari uang membuat mereka lupa akan tujuannya mengejar cita-cita lewat pedidikan tinggi.
Mereka mungkin telah merasakan asiknya bisa memiliki penghasilan sendiri. Kemudian mulailah mereka beranggapan bahwa jika bisa bekerja tanpa harus bergelar sarjana, mengapa masih terus menjalankan kuliah.
Mendingan uang biaya kuliah ditabung buat kebutuhan hidup di masa depan. Sehingga mereka pun lalu memutuskan untuk berhenti dari kuliahnya.
Nah, itulah beberapa penyebab yang menyebabkan seseorang mengalami kegagalan dalam menyelesaikan kuliahnya.
Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua, dan mengantisipasi penyebab tersebut agar meraih gelar sarjana seperti mimpimu dan mimpi orangtuamu bisa cepat terwujud.
Sumber:
http://citizen6.liputan6.com/read/2183343/ini-sebab-sebab-seseorang-gagal-saat-kuliah?p=0
Anggapan ini kemudian menjadikan keharusan untuk seseorang menimba ilmu lebih dalam di perguruan tinggi supaya bisa mendapat posisi yang baik dalam pekerjaan.
Kendati demikian, iklim perkuliahan itu sangat berbeda jauh dengan sewaktu kita masih duduk di bangku sekolah menengah.
Seorang mahasiswa tentunya akan menghadapi banyak sekali kendala dalam mencapai tujuannya untuk menyelesaikan kuliah dan menjadi sarjana.
Tidak sedikit pula dari mereka yang memutuskan mundur dan tak menyelesaikan kuliahnya.
Baca juga: 5 Bidang Profesi Berikut Ini Masih Sangat Dibutuhkan di Indonesia
Sehingga gelar sarjana pun tak mampu diraih, dan biasanya hal ini akan menimbulkan suatu keputusasaan yang amat sangat.
Berikut ini kami akan berbagi beberapa penyebab yang membuat seseorang mengalami kegagalan dalam menyelesaikan kuliahnya.
1. Salah Masuk Jurusan
Ternyata cukup banyak orang yang memilih jurusan kuliah dikarenakan trend profesi semata. Bahkan ada juga yang sewaktu mengisi formulir Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri hanya “ikut-ikutan” temannya dalam memilih jurusan.
Tanpa disadari, ternyata kamu telah salah masuk jurusan, terjebak pada jurusan kuliah yang sama sekali tidak kamu minati.
Kemudian kamu jadi malas dan tak serius menjalani kuliah, bahkan setelah bertahun-tahun kamu kuliah tak kunjung ada kemauan untuk menyelesaikannya.
2. Terbuai Kebebasan Karena Jauh Dari Orangtua
Hidup dengan bebas melakukan apa pun yang kita suka tanpa ada yang selalu mengomeli adalah salah satu yang kita dapatkan ketika hidup jauh dari orangtua.
Tak ada lagi yang bawel membangunkanmu di pagi hari, tak ada lagi yang merepotkanmu dengan berbagai pekerjaan rumah.
Tapi sebenarnya ini bukanlah keuntungan, tapi merupakan suatu kerugian. Setiap orang butuh kontrol dalam menjalani hidup, apalagi di usiamu yang masih tergolong muda, peran orangtua masih cukup besar untuk membentuk karakter dan kepribadianmu.
Rendahnya pengawasan orangtua saat kamu kuliah di luar kota terkadang membikin kita lalai dan memanfaatkan secara berlebihan kebebasan yang kita dapatkan tersebut.
Nongkrong tiap hari bersama teman-teman, begadang tiap malam, malas bangun pagi, dan lain-lain. Biasanya yang terjadi, kuliahmu pun berantakan dan yang seharusnya dapat diselesaikan tepat waktu, jadi molor sampai batas waktu yang belum bisa kamu tentukan.
3. Tidak Adanya Jaminan Kerja Setelah Lulus Nanti
Mungkin, tidak sedikit anak muda yang terinspirasi dari kisah-kisah sukses para miliarder yang justru sukses ketika mereka memilih untuk berhenti kuliah.
Tapi kebanyakan dari anak muda ini hanyalah melihat bagaimana saat miliarder kaya tersebut telah sukses, tanpa melihat bagaimana mereka berjuang keras bahkan “berdarah-darah” dalam meraih kesuksesan tersebut.
Sehingga kemudian kamu berpikir bahwa kuliah bukan lagi menjadi penentu seseorang dapat sukses nantinya, atau kuliah tidak lagi menentukan seseorang bisa memperoleh pekerjaan nantinya. Tak mengherankan, hal ini kemudian dijadikan alasan mereka untuk enggan berkuliah dengan serius.
4. Kuliah Karena Dipaksa Orangtua
Masa depan anak memang menjadi tanggung jawab orangtua, akan tetapi alangkah baiknya seusai lulus sekolah menengah orangtua memberi anaknya kesempatan untuk menentukan apakah mereka ingin langsung bekerja, atau melanjutkan kuliah.
Dan bila anak memang ingin melanjutkan kuliah, biarkan mereka memilih jurusan yang benar-benar menjadi minat mereka.
Ketika orangtua terlalu memaksakan anaknya untuk kuliah di jurusan yang tidak mereka minati, justru nantinya hanya akan membebani anak.
Jangan salahkan anak ketika di tengah perjalanan kuliah mereka menjadi malas dan tak kunjung menyelesaikan kuliahnya.
5. Kesibukan Dalam Organisasi
Dalam perkuliahan memang tidak pernah diajarkan bagaimana mahasiswa untuk bisa beradaptasi, menjadi seorang pemimpin, dan mengembangkan relasi.
Mahasiswa juga dituntut untuk bisa menghadapi kemajuan zaman dengan tak hanya cerdas secara IQ, namun juga cerdas secara EQ dan SQ.
Berbagai hal yang tidak diajarkan dalam perkuliahan membuat mahasiswa untuk ikut aktif dalam organisasi dan belajar langsung mengenai cara beradaptasi, menjadi seorang pemimpin, dan mengembangkan relasi.
Memang tak ada yang salah dengan aktif di organisasi dan mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut. Namun, penting juga untuk mahasiswa agar dapat mengatur waktunya agar aktivitas kuliahnya jadi tidak terbengkalai.
6. Berlebihan Dalam Menggeluti Hobi
Berbeda ketika masih di bangku sekolah, longgarnya jadwal kuliah membuat mahasiswa menjadi lebih bebas dalam menekuni hobi mereka.
Namun, terkadang karena terlalu asiknya menggeluti hobi mereka seperti Teater, mendaki gunung, main band, dan hobi olahraga lainnya, tidak sedikit yang menjadi lupa kewajiban utamanya, yaitu menyelesaikan kuliahnya tepat waktu.
7. Sudah Mampu Menghasilkan Uang Sendiri
Tidak sedikit mahasiswa yang lahir dari keluarga tidak mampu. Kenyataan ini membuat mereka untuk bisa mencari cara dalam bertahan hidup yaitu dengan cara bekerja sambil kuliah.
Sayangnya, keasikan dalam mencari uang membuat mereka lupa akan tujuannya mengejar cita-cita lewat pedidikan tinggi.
Mereka mungkin telah merasakan asiknya bisa memiliki penghasilan sendiri. Kemudian mulailah mereka beranggapan bahwa jika bisa bekerja tanpa harus bergelar sarjana, mengapa masih terus menjalankan kuliah.
Mendingan uang biaya kuliah ditabung buat kebutuhan hidup di masa depan. Sehingga mereka pun lalu memutuskan untuk berhenti dari kuliahnya.
Nah, itulah beberapa penyebab yang menyebabkan seseorang mengalami kegagalan dalam menyelesaikan kuliahnya.
Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua, dan mengantisipasi penyebab tersebut agar meraih gelar sarjana seperti mimpimu dan mimpi orangtuamu bisa cepat terwujud.
Sumber:
http://citizen6.liputan6.com/read/2183343/ini-sebab-sebab-seseorang-gagal-saat-kuliah?p=0
0 Response to "7 Penyebab Mahasiswa Mengalami Kegagalan Dalam Kuliahnya"
Posting Komentar