William Petty dengan Aritmatika Politik

William Petty dengan Aritmatika Politik
William Petty merupakan tokoh ekonom yang memberikan sumbangsih kepada dunia ekonomi cukup besar.

Seorang yang memikirkan dan menulis secara sistematis tentang ekonomi untuk pertama kali, dan menerapkan prinsip-prinsip ilmu eknomi ke dunia nyata.

Pencerahan mengenai sewa (rent) dan pajak diberikan melalui karyanya.

Namun, ia memang lebih terkenal dengan apa yang dinamakan “aritmatika politik”, sebuah usaha yang menjadikan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang kuantitatif dan statistikal.

Di kota Hampshire, dekat sungai Test, bagian selatan Inggris, William Petty dilahirkan. Saat itu tahun 1623, dia dilahirkan dari keluarga pedagang pakaian miskin di pasar yang sepi di kota Hampshire.

Baca juga: Thomas Mun (1571 – 1641): Perdagangan Luar Negeri ala Merkantilis

Setelah 3 tahun di Angkatan Laut dan tinggal di Perancis, kemudian ia belajar anatomi dan kedokteran di Belanda. Ia pun kembali ke Inggris pada tahun 1646, untuk belajar kedokteran di Oxford.

Ia ditunjuk sebagai profesor anatomi di Oxford setelah merampungkan studi dan menerima gelar di bidang kedokteran. Petty membantu mendirikan The Royal Society of London for The Improving of Natural Knowledge pada tahun 1660-an.

Lembaga ini didirikannya untuk meneliti alam dan masyarakat dengan menggunakan observasi dan eksperimentasi.

Pada intinya metode aritmatika politik yaitu “mengekspresikan diri menurut angka, timbangan dan ukuran, hanya menggunakan argumen akal sehat; dan hanya mempertimbangkan kasus-kasus yang fondasinya di alam semesta dapat terlihat; meninggalkan hal-hal yang bergantung pada pikiran yang dapat berubah, pendapat, hasrat, dan keinginan dari orang-orang tertentu.” (Hull 1899, hlm. 244).

Aritmatika politik hasil pemikirannya ini dikembangkan lagi dalam penerapan program penelitian untuk gejala ekonomi di Royal Society tersebut.

Dalam menganalisa fenomena ekonomi dan sosial, aritmatika politik menggunakan metode kuantitatif. Penggunaan angka dan ukuran merupakan salah satu aspek dari pandangan ini untuk menggambarkan realitas.

Aspek lainnya ialah menggunakan angka-angka tersebut untuk menarik kesimpulan tentang cara dunia ini bekerja.

Eksperimen yang terkendali haruslah dimulai dengan dua perekonomian yang identik atau dua golongan orang yang identik, yang ditempatkan dalam dua situasi yang sama persis.

Lalu, dari salah satu kelompok ini, kita ubah kondisinya. Setelah itu, perubahan dari tiap-tiap kelompok ini kita amati.

Sulitnya, tidak mungkin menciptakan atau menemukan lingkungan seperti itu di dunia nyata. Dengan analisa statistik, aritmatika politik berusaha mengganti eksperimen ini, yang diyakini sebagai upaya terbaik untuk dilakukan dalam ilmu ekonomi.

Metode statistik ini hingga sekarang masih digunakan dalam ilmu ekonomi, meskipun baru-baru ini ada usaha lebih “ilmiah dengan mencari cara bagaimana cara melakukan eksperimen yang terkendali.

Selain itu, Petty membuktikan bahwa London benar-benar makmur dan berkembang secara ekonomi dan memiliki lebih banyak penduduk serta rumah-rumah dibandingkan dengan Paris.

Petty tetap yakin kalau kemakmuran suatu negara benar-benar akan mempercepat pertumbuhan penduduk, walaupun pada masa sekarang analisa ini mungkin bisa terbantahkan bila kita melihat bagaimana negara-negara maju sudah dapat menekan angka kelahiran sehingga meminimalisir pertumbuhan penduduk di negaranya.

Petty mempunyai pandangan yang berbeda dengan kaum merkantilis terhadap surplus perdagangan yang kurang mendukung dalam peningkatan pekerjaan. Menurut Petty, perdagangan internasional yang bebas memberikan sejumlah manfaat.

Ia tidak memandang perdagangan internasional sebagai cara meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Inggris tetapi ia berpendapat kalau keuangan publik (public finance) dan pengeluaran pemerintah serta kebijakan pajak merupakan determinan yang lebih penting dari kemakmuran ekonomi daripada akumulasi surplus perdagangan atau kebijakan perdagangan.

Sumbangannya untuk studi keuangan publik hanyalah salah satu dari karyanya, ada pula karyanya yang menerangkan dan mendefinisikan gagasan surplus.

Penekanannya pada penggunaan angka atau data menjadikannya tokoh penting terutama dalam memahami dan menjelaskan bagaimana dunia ekonomi yang nyata bekerja.

Meskipun ia mengembangkan statistik ekonomi yang lebih baik dan lebih teratur untuk membantunya dalam upaya ini, Petty sudah berusaha membuat alat ukur tersebut dan ia menggunakannya untuk coba memahami ekonomi Inggris.

Hal inilah yang membuatnya menjadi tokoh ekonomi terpenting abad ke-17 dan merupakan kontribusi terbesarnya di masa itu.

Hingga saat ini, peranan statistik dalam bidang ilmu ekonomi sangatlah penting. Dengan bantuan statistik, banyak sekali hal atau kasus perekonomian yang dapat diselesaikan.

Namun, asumsi Petty yang menyatakan bahwa kemakmuran negara bisa di lihat dari jumlah penduduknya tidak selamanya benar, terutama untuk masa sekarang ini.

Karya-karya Petty:
  • The Economic Writings of Sir William Petty, Cambridge, Cambridge University Press, 1899.
  • Hutchinson, Terence, Before Adam Smith: The Emergence of Political Economy, 1662 – 1776, Oxford, Basil Blackwell, 1988.
  • Letwin, William, The Origin of Scientific Economics: English Economic Trought, 1660 – 1776, London, Methuen & Co, 1963.
  • Roncaglia, Allesandro, Petty, Armonk, New York, M.E. Sharpe, 1985.
  • Strauss, Erich, Sir William Petty: Portrait of a Genius, London, Bodley Head, 1954.


Sumber: http://e-je.blogspot.com/2009/03/william-petty-1623-1687.html
Gambar: en.wikipedia.org

Referensi Lain:
Burtless, Garry, “The Case of Randomized Field Trials in Economics and Policy Research,” Journal Economics Perspectives, 9,2 (Spring, 1995), hlm. 63-84.
Smith, Vernon L., “Experimental Method in Economics,” dalam The New Palgrave: A Dictionary of Economics, ed., John Eatwell, Murray Milgate dan Peter K. Newman, N.Y., Stockon Press, 1987, 2, hlm. 241 – 9.
Smith, Vernon L (ed.), Experimental Economics, Aldershot, Edward Elgar, 1990.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "William Petty dengan Aritmatika Politik"

Posting Komentar