Tips Memulai Usaha Ternak Ayam Kampung (Part 2)

Lanjutan dari Tips Memulai Usaha Ternak Ayam Kampung (Part 1)


Tips Memulai Usaha Ternak Ayam Kampung
3. Perhatikan Manajemen Pemeliharaan dan Perlengkapan Ternak

Anda harus melakukan manajemen pemeliharaan dan memperhatikan kelengkapan peralatan ternak yang sesuai standar.

Pada umumnya peternakan yang sudah melakukan teknik pemeliharaan standar sudah memiliki perlengkapan yang memadai.

Pastikan berbagai kebutuhan beternak sudah mencukupi dalam hal jumlah serta kualitasnya.

Kebersihan kandang harus tetap terjaga, tempat pakan dan minum yang tersedia harus sesuai jumlah ayam yang tersedia. Bersihkan kandang beserta peralatan lainnya secara berkala.

Peralatan lain yang mesti dimiliki oleh peternak ayam kampung yakni perlengkapan pembibitan seperti genset.

Sebagai antisipasi pemadaman listrik oleh PLN digunakanlah genset ini, sebab jika listrik padam tentu akan mengganggu proses penetasan telur. Mesin tetas dalam proses penetasan telur juga ada yang dipakai secara manual ataupun otomatis.

Selain itu, perlengkapan yang tidak kalah penting yaitu cooling room yang dipakai dalam masa pembibitan. Cooling room merupakan ruang khusus tempat menyimpan telur yang memakai pendingin udara.

Berfungsi sebagai media penyimpan sementara telur tetas sebelum dijual atau sebelum dimasukkan ke dalam mesin penetasan. Dalam pemakaiannya, simpanlah telur tetas di cooling room dengan suhu dibawah suhu normal ruangan yaitu sekitar 25 derajat celcious.

Hal ini dilakukan untuk mencegah pertumbuhan embrio yang terlalu dini sebelum dimasukkan ke dalam mesin penetasan.


4. Perhatikan Waktu Memulai Beternak

Keadaan musim perlu menjadi pertimbangan dalam memulai beternak, karena dapat mempengaruhi hasil ternak. Disarankan untuk memulai beternak ayam kampung ketika awal musim kemarau atau sudah memasuki musim kemarau. Proses pemeliharaan akan lebih mudah pada musim tersebut.

Pada musim penghujan, pemeliharaan DOC akan lebih repot karena tingginya kelembaban udara dan cuaca yang dingin. Apalagi ketika memasuki pergantian musim, DOC akan lebih mudah terserang penyakit.

Jika anda memulai beternak ayam kampung tidak pada musim kemarau, sebaiknya anda menyediakan kandang yang memiliki pemanas agar DOC tidak gampang terserang penyakit dan meminimalisir kematiannya.

Sedangkan, pada musim pancaroba memang tidak disarankan untuk memulai beternak ayam kampung.

Beternak ayam kampung bisa dilakukan sepanjang tahun melihat permintaan akan ketersediaan ayam kampung yang cukup stabil. Begitu juga dengan harganya yang cenderung stabil dan makin merangkak naik.

Menjelang Hari Raya Idul Fitri biasanya terjadi lonjakan permintaan pasar dan harga jual ayam kampung ini. Jadi, produksinya bisa lebih di perbanyak ketika mendekati hari raya tersebut untuk memenuhi permintaan pasar.


5. Mulailah dari Tahapan Termudah dan Skala Kecil Bagi Pemula

Setelah anda mengetahui informasi dan berbagai persiapan yang harus dilakukan sebelum memulai bisnis ayam kampung ini. Sebaiknya lakukan tahapan termudah dalam memulai usahanya agar risiko kegagalan dalam segi investasi dan pendanaan dapat diminimalisir.

Arahkan bisnis ayam kampung anda untuk menghasilkan ayam pedaging karena cara pemeliharaannya lebih mudah dibandingkan ayam petelur. Waktu pembesaran ayam pedaging hingga siap panen cenderung lebih singkat yaitu sekitar 3 bulan.

Bila sudah melewati tahapan pembesaran, barulah anda mulai menambah segmen usaha seperti pembibitan ayam pedaging maupun ternak ayam petelur.

Bila anda memilih untuk memulai bisnis ayam kampung petelur, mulailah membeli dara ayam petelur berusia 4 hingga 5 bulan. Ayam kampung petelur biasanya siap untuk menghasilkan telur pada usia 6 bulan.

Pertimbangkan pula proses adaptasi ayam terhadao lingkungan baru sehingga lebih mudah dalam menghasilkan telur.

Bagi pemula, anda bisa memulai bisnis ayam kampung ini dengan skala kecil terlebih dahulu. Meskipun modal yang anda miliki mencukupi, namun tidak disarankan untuk serta merta melakukan investasi besar dalam beternak ayam kampung ini.

Dengan beberapa puluh ekor sebagai permulaan, di sini bisa anda jadikan sebagai media pembelajaran beternak sekaligus mengamati bagaimana perilaku ayam kampung serta pengembangan teknik pemeliharaannya.

Proses ini disebut juga dengan learning by doing. Jadikan pengetahuan dan pengalaman serta sisa investasi beternak selama periode pemeliharaan pertama sebagai modal anda dalam beternak ayam kampung di periode berikutnya.

Jadi, jikalau pada periode pertama belum berhasil, maka modal simpanan yang anda punyai masih bisa digunakan untuk beternak di periode selanjutnya.


Ada baiknya dalam memulai bisnis peternakan ayam kampung ini anda didampingi oleh orang yang sudah pengalaman di bidangnya sehingga memudahkan dalam berkonsultasi serta bisa memastikan bahwa usaha ternak yang kita rintis bisa berjalan dengan baik.

Hal lain yang patut dicatat adalah perhatikan manajemen pemeliharaan yang baik. Aturlah waktu dalam pemeliharaan ternak, mulai dari perawatan kandang, pemberian pakan ternak, pemberian vaksin dan penyemprotan disinfektan pada kandang.

Inventarisir setiap poin penting pada masing-masing periode beternak untuk digunakan sebagai bahan evaluasi beternak ke depannya.

Sumber: http://arifapriyatno.blogspot.com/2015/03/peluang-bisnis-ternak-ayam-kampung.html
Gambar: youngmuhajir.files.wordpress.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tips Memulai Usaha Ternak Ayam Kampung (Part 2)"

Posting Komentar