Tidak Harus PNS
Menjadi PNS sepertinya merupakan impian dan cita-cita sebagian besar orang. Betapa tidak, masa depan yang menjanjikan, status sosial yang mapan, gaji tiap bulan selalu dibayarkan, berbagai tunjangan didapatkan, memperoleh pensiun di hari tua dan adanya kepastian bahwa Negara dalam hal ini pemerintah tidak akan mengalami kebangkrutan seperti halnya jika mereka bekerja di perusahaan swasta. Bahkan tak perlu takut dipecat dari pekerjaan bila tidak ada kesalahan fatal yang dilakukan.
Inilah mengapa profesi PNS selalu jadi incaran, berbagai usahapun dilakukan. Bisa kita lihat bagaimana antusiasme masyarakat ketika ada Pendaftaran Seleksi CPNS di suatu daerah.
Baca juga: Mudahnya Proses Perpanjangan SIM C di Satlantas Polres Pemalang
Ribuan orang berbondong-bondong untuk mendaftar dengan harapan bisa lolos seleksi tersebut. Padahal formasi lowongan yang tersedia hanya sepersekian ribu dari jumlah pendaftar.
Belum lagi tenaga dan biaya terkuras untuk mengurus administrasi persyaratannya. Ada pula yang menggunakan jalan pintas, dirinya rela mengeluarkan biaya puluhan juta rupiah agar dapat lolos seleksi dan mendapatkan pekerjaan sebagai PNS.
Di sisi lain, banyak orang berharap dengan menjadi Tenaga Wiyata Bhakti di sebuah instansi kedinasan dirinya bisa lolos verifikasi dan segera diangkat menjadi PNS.
Itulah beberapa potret betapa PNS masih menjadi status profesi terbaik pilihan masyarakat.
Karena memang berbagai kenyamanan seakan ditawarkan di dalamnya.
Namun sesungguhnya kita sedang terjebak dalam pola pemikiran sempit ala pragmatis.
Hanya memikirkan tentang kepentingan kita sendiri per hari ini, tanpa memprediksi dampak apa yang akan terjadi di esok hari.
Misalnya saja seperti APBD yang sebagian besar dihabiskan untuk Belanja Gaji Pegawai. Banyaknya jumlah tenaga kerja di lingkungan kedinasan, menjadikan pengeluaran yang overload terhadap pembayaran gaji dan tunjangan PNS.
Sehingga mengakibatkan anggaran-anggaran yang semestinya bisa digunakan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat, menjadi berkurang atau sangat sedikit. Itu mungkin contoh kecil dari dampak yang akan terjadi, tapi kita sepertinya tidak begitu peduli.
PNS Pekerjaan Mulia, Tapi Bukanlah Harga Mati
Profesi apapun jika diperoleh dengan jalur yang benar dan bermanfaat bagi sesama merupakan pekerjaan yang mulia.
PNS itu pekerjaan mulia, karena PNS adalah abdi Negara yang dituntut untuk mencurahkan segenap waktu, tenaga dan pemikiran sepenuhnya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Melihat beban kerja dan tanggung jawab yang diembannya, sangatlah terasa berat jika tidak disertai dengan keikhlasan dan niat tulus karena Allah SWT.
Tapi tidak ada salahnya kita melirik profesi lain yang mungkin bisa dijadikan alternatif selain PNS, karena PNS bukanlah harga mati.
Masih banyak profesi lain yang bisa memberi penghidupan layak dan kecerahan masa depan. Wirausaha misalnya, usaha apapun asalkan kita punya kemauan, keberanian dan keuletan bisa menjadi modal utama dalam menentukan keberhasilan.
Ditambah lagi kejelian dalam melihat peluang sekecil apapun, bukan tidak mungkin suatu saat nanti kita bisa membangun sebuah bisnis raksasa dan terbebas dari problem financial.
Butuh proses panjang memang, tapi tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Karena kesuksesan berawal dari sebuah mimpi, tapi mimpi tersebut tidak akan pernah terwujud jika kita tidak mau berusaha dan memperjuangkannya.
Gambar:
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-tengah-diy-nasional/13/09/02/mshtfu-pendaftaran-online-cpns-yogyakarta-mulai-5-september
Inilah mengapa profesi PNS selalu jadi incaran, berbagai usahapun dilakukan. Bisa kita lihat bagaimana antusiasme masyarakat ketika ada Pendaftaran Seleksi CPNS di suatu daerah.
Baca juga: Mudahnya Proses Perpanjangan SIM C di Satlantas Polres Pemalang
Ribuan orang berbondong-bondong untuk mendaftar dengan harapan bisa lolos seleksi tersebut. Padahal formasi lowongan yang tersedia hanya sepersekian ribu dari jumlah pendaftar.
Belum lagi tenaga dan biaya terkuras untuk mengurus administrasi persyaratannya. Ada pula yang menggunakan jalan pintas, dirinya rela mengeluarkan biaya puluhan juta rupiah agar dapat lolos seleksi dan mendapatkan pekerjaan sebagai PNS.
Di sisi lain, banyak orang berharap dengan menjadi Tenaga Wiyata Bhakti di sebuah instansi kedinasan dirinya bisa lolos verifikasi dan segera diangkat menjadi PNS.
Itulah beberapa potret betapa PNS masih menjadi status profesi terbaik pilihan masyarakat.
Karena memang berbagai kenyamanan seakan ditawarkan di dalamnya.
Namun sesungguhnya kita sedang terjebak dalam pola pemikiran sempit ala pragmatis.
Hanya memikirkan tentang kepentingan kita sendiri per hari ini, tanpa memprediksi dampak apa yang akan terjadi di esok hari.
Misalnya saja seperti APBD yang sebagian besar dihabiskan untuk Belanja Gaji Pegawai. Banyaknya jumlah tenaga kerja di lingkungan kedinasan, menjadikan pengeluaran yang overload terhadap pembayaran gaji dan tunjangan PNS.
Sehingga mengakibatkan anggaran-anggaran yang semestinya bisa digunakan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat, menjadi berkurang atau sangat sedikit. Itu mungkin contoh kecil dari dampak yang akan terjadi, tapi kita sepertinya tidak begitu peduli.
PNS Pekerjaan Mulia, Tapi Bukanlah Harga Mati
Profesi apapun jika diperoleh dengan jalur yang benar dan bermanfaat bagi sesama merupakan pekerjaan yang mulia.
PNS itu pekerjaan mulia, karena PNS adalah abdi Negara yang dituntut untuk mencurahkan segenap waktu, tenaga dan pemikiran sepenuhnya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Melihat beban kerja dan tanggung jawab yang diembannya, sangatlah terasa berat jika tidak disertai dengan keikhlasan dan niat tulus karena Allah SWT.
Tapi tidak ada salahnya kita melirik profesi lain yang mungkin bisa dijadikan alternatif selain PNS, karena PNS bukanlah harga mati.
Masih banyak profesi lain yang bisa memberi penghidupan layak dan kecerahan masa depan. Wirausaha misalnya, usaha apapun asalkan kita punya kemauan, keberanian dan keuletan bisa menjadi modal utama dalam menentukan keberhasilan.
Ditambah lagi kejelian dalam melihat peluang sekecil apapun, bukan tidak mungkin suatu saat nanti kita bisa membangun sebuah bisnis raksasa dan terbebas dari problem financial.
Butuh proses panjang memang, tapi tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Karena kesuksesan berawal dari sebuah mimpi, tapi mimpi tersebut tidak akan pernah terwujud jika kita tidak mau berusaha dan memperjuangkannya.
Gambar:
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-tengah-diy-nasional/13/09/02/mshtfu-pendaftaran-online-cpns-yogyakarta-mulai-5-september
0 Response to "Tidak Harus PNS"
Posting Komentar