Thomas Mun (1571 – 1641): Perdagangan Luar Negeri ala Merkantilis
Thomas Mun merupakan anggota dari kelompok ekonomi pedagang Inggris yang muncul pada abad ke-17.
Kelompok ini mungkin lebih populer dengan sebutan kaum “Merkantilis”. Kaum merkantilis memberikan saran kepada Inggris agar menggunakan surplus dalam memakmurkan Negara secara ekonomi.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukan oleh Mun: “Cara-cara yang wajar... guna meningkatkan kemakmuran dan kekayaan kita yaitu dengan perdagangan luar negeri, dimana ada aturan yang harus diperhatikan, yaitu menjual lebih banyak kepada pihak asing daripada apa yang kita konsumsi terhadap barang mereka... Bagian dari persediaan kita yang tidak kembali ke gudang maka harus selalu dibawa pulang dalam bentuk kekayaan.”
Baca juga: David Hume dengan Teori Perdagangan Internasional
Kehidupan Mun memang tak banyak yang bisa diketahui. Selanjutnya, Mun terlibat dalam East India Company (Perusahaan Hindia Timur) yang merupakan perusahaan gabungan milik orang-orang Inggris yang berdagang di kawasan Hindia Timur.
Ia pun lalu terpilih sebagai Direktur dan menjabat hingga ia meninggal. Ada dua risalah ekonomi yang menjadi tulisan Mun.
A Discourse of Trade (Mun, 1621)
Orientasi dari karyanya yang pertama berjudul A Discourse of Trade ini tidaklah terlalu merkantilis. Mun mempertahankan Perusahaan Hindia Timur dari kritik yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut melakukan ekspor emas dan perak ke kawasan Timur untuk ditukar dengan rempah-rempah, dan sempat membuat perekonomian Inggris merosot karena hilangnya logam-logam mulia.
Menurut Mun, ketimbang mendukung surplus perdagangan dan akumulasi emas, Mun justru mengajukan semua argumen yang dipikirnya mampu mendukung perusahaan tersebut.
Mun menyatakan, bahwa sepanjang perusahaan Hindia Timur menghasilkan uang, tidak akan membuat Inggris bertambah miskin.
Mun berpendapat pula bahwa makanan, pakaian dan mesiu merupakan kebutuhan pokok, sehingga mengimpor barang-barang ini justru akan membuat kemakmuran Inggris meningkat.
Di pihak lain, mengimpor barang-barang mewah akan membahayakan Negara. Kecuali, beberapa barang impor yang diolah dan dikembangkan kembali oleh Inggris untuk kemudian diekspor kembali sehingga akan menghasilkan pemasukan logam mulia ke Inggris.
England’s Treasure by Foreign Trade (1664)
Bila risalah Discourse adalah pembelaannya terhadap Perusahaan Hindia Timur, maka buku keduanya yang diterbitkan sesudah ia meninggal (1664) adalah karya yang membuat Mun menjadi pemikir ekonomi awal yang penting.
Hal paling berharga dari karyanya yang berjudul England’s Treasure by Foreign Trade ini ialah perspektifnya yang lebih luas tentang perdagangan luar negeri.
Dalam karya ini, Mun lebih banyak mengadopsi sudut pandang bangsa secara keseluruhan. Dirinya menyatakan bahwa bila perdagangan luar negeri menghasilkan surplus, maka akan semakin memperkaya Negara.
Mun juga meneliti faktor-faktor yang menjadi sebab suatu Negara memperoleh surplus perdagangan. Terakhir, Mun mengajukan serangkaian proposal yang bisa diimplementasikan oleh para pemimpin Inggris bila ingin mengingatkan posisi perdagangan nasional.
Selain menjelaskan dampak positif dari adanya surplus perdagangan, Mun menjelaskan pula langkah apa saja yang bisa dilakukan guna mendorong surplus tersebut.
1. Kebijakan Harga
Ekspor dijual pada tingkat “harga yang terbaik”, ialah harga yang menghasilkan pendapatan dan kekayaan paling banyak.
Ketika Negara mempunyai monopoli atau mendekati monopoli terhadap dunia perdagangan luar negeri, maka barang-barang ekspornya harus dijual dengan harga tinggi.
Namun, di saat persaingan luar negeri sangat besar, maka harga barang ekspor harus ditekan agar bisa bertahan di tengah persaingan tersebut.
2. Kualitas Barang
Kualitas barang yang lebih baik akan membuat permintaan ekspor lebih besar bagi Inggris. Mun meminta pemerintah Inggris untuk membentuk dewan perdagangan dan membuat peraturan-peraturan yang akan mengatur para pengusaha pabrik agar dapat memproduksi barang dengan kualitas tinggi.
3. Kebijakan Pajak Nasional
Mun menjelaskan bagaimana kebijakan pajak nasional bisa membantu menghasilkan surplus dalam perdagangan.
Bea ekspor harus lebih kecil dari bea impor, bea ini akan dimasukkan dalam biaya penjualan di luar negeri.
Akan tetapi, bea impor untuk barang yang akan diekspor kembali jumlahnya harus rendah, sedangkan untuk barang-barang yang cenderung akan dikonsumsi oleh warga Inggris bea haruslah ditetapkan dengan jumlah yang tinggi.
Kritik Tajam Terhadap Merkantilisme
Kritik tajam terhadap Mun dan Merkantilisme datang dari ahli-ahli ekonomi pada abad ke-18. David Hume, menjelaskan bagaimana ketidakseimbangan perdagangan secara otomatis akan memperbaiki dirinya sendiri.
Francois Quesnay dan Adam Smith, keduanya berpendapat bahwa pembatasan peran pemerintah dalam bisnis akan memacu produksi domestik. Dan yang terakhir datang dari David Ricardo yang lebih mendukung konsep perdagangan bebas.
Semua pandangan para ahli ekonomi yang anti-merkantilis ini memang mendapat dukungan luas dengan cepat dari hampir semua ahli ekonomi modern.
Namun ajaran merkantilis kembali bangkit pada abad 20, pujian datang dari John Maynard Keynes, yang mengakui bahwa permintaan yang timbul dari surplus perdagangan akan membuat pertumbuhan ekonomi meningkat.
Contohnya seperti di Asia, Jepang sendiri mengangkat semangat merkantilis dalam meningkatkan perekonomiannya hingga bisa menjadi negara maju seperti sekarang ini.
Meskipun Mun tidak begitu disepakati oleh ekonom-ekonom masa kini, dan walaupun Mun tidak membuat sebuah penemuan di bidang ekonomi, namun ia telah meninggalkan tanda dalam sejarah perkembangan ekonomi dunia.
Gagasan-gagasannya seperti kebijakan ekonomi pemerintah seharusnya menciptakan surplus perdagangan, dan gagasan tentang cara untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah melalui pertumbuhan ekspor merupakan kontribusinya yang tetap abadi hingga sekarang.
Karya-karya Mun
A Discourse of Trade from England unto the East Indies (1621) dalam Early English Tracts on Commerce, John R. McCulloch, Cambridge, Cambridge University Press, 1954.
England’s Treasure by Foreign Trade (1664) dalam Early English Tracts on Commerce, John R. McCulloch, Cambridge, Cambridge University Press, 1954.
Sumber:
http://e-je.blogspot.com/2009/02/thomas-mun-1571-1641.html
Kelompok ini mungkin lebih populer dengan sebutan kaum “Merkantilis”. Kaum merkantilis memberikan saran kepada Inggris agar menggunakan surplus dalam memakmurkan Negara secara ekonomi.
Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukan oleh Mun: “Cara-cara yang wajar... guna meningkatkan kemakmuran dan kekayaan kita yaitu dengan perdagangan luar negeri, dimana ada aturan yang harus diperhatikan, yaitu menjual lebih banyak kepada pihak asing daripada apa yang kita konsumsi terhadap barang mereka... Bagian dari persediaan kita yang tidak kembali ke gudang maka harus selalu dibawa pulang dalam bentuk kekayaan.”
Baca juga: David Hume dengan Teori Perdagangan Internasional
Kehidupan Mun memang tak banyak yang bisa diketahui. Selanjutnya, Mun terlibat dalam East India Company (Perusahaan Hindia Timur) yang merupakan perusahaan gabungan milik orang-orang Inggris yang berdagang di kawasan Hindia Timur.
Ia pun lalu terpilih sebagai Direktur dan menjabat hingga ia meninggal. Ada dua risalah ekonomi yang menjadi tulisan Mun.
A Discourse of Trade (Mun, 1621)
Orientasi dari karyanya yang pertama berjudul A Discourse of Trade ini tidaklah terlalu merkantilis. Mun mempertahankan Perusahaan Hindia Timur dari kritik yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut melakukan ekspor emas dan perak ke kawasan Timur untuk ditukar dengan rempah-rempah, dan sempat membuat perekonomian Inggris merosot karena hilangnya logam-logam mulia.
Menurut Mun, ketimbang mendukung surplus perdagangan dan akumulasi emas, Mun justru mengajukan semua argumen yang dipikirnya mampu mendukung perusahaan tersebut.
Mun menyatakan, bahwa sepanjang perusahaan Hindia Timur menghasilkan uang, tidak akan membuat Inggris bertambah miskin.
Mun berpendapat pula bahwa makanan, pakaian dan mesiu merupakan kebutuhan pokok, sehingga mengimpor barang-barang ini justru akan membuat kemakmuran Inggris meningkat.
Di pihak lain, mengimpor barang-barang mewah akan membahayakan Negara. Kecuali, beberapa barang impor yang diolah dan dikembangkan kembali oleh Inggris untuk kemudian diekspor kembali sehingga akan menghasilkan pemasukan logam mulia ke Inggris.
England’s Treasure by Foreign Trade (1664)
Bila risalah Discourse adalah pembelaannya terhadap Perusahaan Hindia Timur, maka buku keduanya yang diterbitkan sesudah ia meninggal (1664) adalah karya yang membuat Mun menjadi pemikir ekonomi awal yang penting.
Hal paling berharga dari karyanya yang berjudul England’s Treasure by Foreign Trade ini ialah perspektifnya yang lebih luas tentang perdagangan luar negeri.
Dalam karya ini, Mun lebih banyak mengadopsi sudut pandang bangsa secara keseluruhan. Dirinya menyatakan bahwa bila perdagangan luar negeri menghasilkan surplus, maka akan semakin memperkaya Negara.
Mun juga meneliti faktor-faktor yang menjadi sebab suatu Negara memperoleh surplus perdagangan. Terakhir, Mun mengajukan serangkaian proposal yang bisa diimplementasikan oleh para pemimpin Inggris bila ingin mengingatkan posisi perdagangan nasional.
Selain menjelaskan dampak positif dari adanya surplus perdagangan, Mun menjelaskan pula langkah apa saja yang bisa dilakukan guna mendorong surplus tersebut.
1. Kebijakan Harga
Ekspor dijual pada tingkat “harga yang terbaik”, ialah harga yang menghasilkan pendapatan dan kekayaan paling banyak.
Ketika Negara mempunyai monopoli atau mendekati monopoli terhadap dunia perdagangan luar negeri, maka barang-barang ekspornya harus dijual dengan harga tinggi.
Namun, di saat persaingan luar negeri sangat besar, maka harga barang ekspor harus ditekan agar bisa bertahan di tengah persaingan tersebut.
2. Kualitas Barang
Kualitas barang yang lebih baik akan membuat permintaan ekspor lebih besar bagi Inggris. Mun meminta pemerintah Inggris untuk membentuk dewan perdagangan dan membuat peraturan-peraturan yang akan mengatur para pengusaha pabrik agar dapat memproduksi barang dengan kualitas tinggi.
3. Kebijakan Pajak Nasional
Mun menjelaskan bagaimana kebijakan pajak nasional bisa membantu menghasilkan surplus dalam perdagangan.
Bea ekspor harus lebih kecil dari bea impor, bea ini akan dimasukkan dalam biaya penjualan di luar negeri.
Akan tetapi, bea impor untuk barang yang akan diekspor kembali jumlahnya harus rendah, sedangkan untuk barang-barang yang cenderung akan dikonsumsi oleh warga Inggris bea haruslah ditetapkan dengan jumlah yang tinggi.
Kritik Tajam Terhadap Merkantilisme
Kritik tajam terhadap Mun dan Merkantilisme datang dari ahli-ahli ekonomi pada abad ke-18. David Hume, menjelaskan bagaimana ketidakseimbangan perdagangan secara otomatis akan memperbaiki dirinya sendiri.
Francois Quesnay dan Adam Smith, keduanya berpendapat bahwa pembatasan peran pemerintah dalam bisnis akan memacu produksi domestik. Dan yang terakhir datang dari David Ricardo yang lebih mendukung konsep perdagangan bebas.
Semua pandangan para ahli ekonomi yang anti-merkantilis ini memang mendapat dukungan luas dengan cepat dari hampir semua ahli ekonomi modern.
Namun ajaran merkantilis kembali bangkit pada abad 20, pujian datang dari John Maynard Keynes, yang mengakui bahwa permintaan yang timbul dari surplus perdagangan akan membuat pertumbuhan ekonomi meningkat.
Contohnya seperti di Asia, Jepang sendiri mengangkat semangat merkantilis dalam meningkatkan perekonomiannya hingga bisa menjadi negara maju seperti sekarang ini.
Meskipun Mun tidak begitu disepakati oleh ekonom-ekonom masa kini, dan walaupun Mun tidak membuat sebuah penemuan di bidang ekonomi, namun ia telah meninggalkan tanda dalam sejarah perkembangan ekonomi dunia.
Gagasan-gagasannya seperti kebijakan ekonomi pemerintah seharusnya menciptakan surplus perdagangan, dan gagasan tentang cara untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah melalui pertumbuhan ekspor merupakan kontribusinya yang tetap abadi hingga sekarang.
Karya-karya Mun
A Discourse of Trade from England unto the East Indies (1621) dalam Early English Tracts on Commerce, John R. McCulloch, Cambridge, Cambridge University Press, 1954.
England’s Treasure by Foreign Trade (1664) dalam Early English Tracts on Commerce, John R. McCulloch, Cambridge, Cambridge University Press, 1954.
Sumber:
http://e-je.blogspot.com/2009/02/thomas-mun-1571-1641.html
0 Response to "Thomas Mun (1571 – 1641): Perdagangan Luar Negeri ala Merkantilis"
Posting Komentar