7 Hal Penting Yang Harus Dilakukan Dalam Mengelola Tenaga Kerja
Bagi seorang pebisnis atau pengusaha, manajemen tenaga kerja yang baik itu sangat penting untuk diketahui.
Tak jarang dan tak sedikit pebisnis yang mengalami kegagalan dikarenakan tidak dapat mengelola tenaga kerja atau karyawannya dengan baik, walaupun mungkin manajemen bisnis yang diterapkannya sudah sangat baik, tapi tanpa dukungan dan kerjasama yang baik dari para pekerja Anda tentu saja manajemen bisnis yang baik tersebut tidak akan berperan banyak pada keberlangsungan usaha Anda.
Persepsi yang salah adalah ketika Anda sebagai pengusaha menganggap bahwa staff itu layaknya seorang teman yang dapat diajak kerjasama tanpa perlu ada hierarki dan peraturan-peraturan yang jelas dan mengikat.
Baca juga: Mungkin Anda Bukan Orang yang Cocok Menjadi Pengusaha
Dengan alasan tidak ingin mengikuti cara-cara seperti yang biasa dilakukan perusahaan lain, asalkan tahu sama tahu pekerjaan dan bisa memberikan penghasilan yang lancar, di sinilah Anda telah salah besar.
Dan tidak perlu menunggu waktu lama untuk Anda mengalami kegagalan dalam usaha yang Anda geluti.
1. Jadikan Pegawai Baru Sebagai Karyawan Magang Terlebih Dulu
Pekerja baru di tempat Anda sebaiknya jangan langsung dijadikan sebagai karyawan tetap, berikan dulu kepadanya kesempatan magang selama 2 minggu, setelah itu baru ditingkatkan statusnya menjadi staff percobaan selama sebulan.
Anda pantau baik-baik bagaimana kinerja mereka selama 2 bulan bekerja. Berikan motivasi kepadanya agar memberikan kinerja terbaik sehingga bisa cepat diangkat menjadi karyawan tetap.
Bila karyawan bermasalah, Anda bisa memberikan peringatan kepadanya dan melakukan pemecatan apabila peringatan yang diberikan ternyata tidak dihiraukan oleh si pekerja dengan membuat masalah untuk kedua kalinya.
Selama 2 bulan ia bekerja, lakukan pemantauan terhadap sifatnya, kedisiplinannya dan juga hasil kerjanya.
Untuk lebih memastikan karakter si pekerja sejak awal, Anda bisa menggunakan metode atau system DISC dalam menyaring sifat calon tenaga kerja supaya lebih sesuai dengan tipe lowongan kerja yang tersedia.
2. Pastikan Ada SOP yang Berlaku di Perusahaan
Adanya SOP di dalam bisnis Anda akan lebih memudahkan dalam pekerjaan Anda ke depannya. Kecenderungan di zaman sekarang banyak karyawan yang gampang keluar masuk dalam suatu pekerjaan.
SOP yang Anda buat, sebaiknya di mulai pada saat karyawan memasuki masa trainning, kemudian buat juga SOP untuk job karyawan sehari-hari.
Serta SOP yang berkaitan dengan kedisiplinan dalam bekerja, seperti kapan batas waktu masuk kerja, kapan waktu istirahat, serta batas waktu untuk pulang kerja.
Setiap atasan menginginkan agar karyawan paham tentang apa yang harus dikerjakannya setiap hari, begitu juga dengan para karyawan, mereka mengharapkan hal yang sama pula.
Jika karyawan memahami apa yang seharunya dia kerjakan, maka mereka juga tidak akan bingung dan lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan juga penghasilan yang didapatkannya.
Dengan adanya SOP yang jelas, maka tak perlu lagi Anda khawatir untuk memantau karyawan setiap saat atau setiap waktu. Anda akan dapat fokus dalam mengerjakan hal-hal lainnya yang lebih penting demi kemajuan usaha Anda.
Selain itu, sertakan pula dalam SOP mengenai sanksi apa yang akan mereka alami bila melanggar dan melakukan kesalahan terhadap SOP yang berlaku di perusahaan Anda.
Paling tidak ada efek psikologis terhadap kedisiplinan mereka dalam mematuhi segala peraturan yang ada.
3. Selalu Melatih dan Memotivasi Karyawan
Ketika merekrut karyawan, baik untuk yang baru lulus SMA atau SMP, biasanya mereka belum mengenal betul dunia kerja dengan baik.
Oleh karena itu, sebagai seorang atasan, Anda memiliki kewajiban untuk melatih mereka. Ajarkan kepada mereka ilmu-ilmu maupun teknik yang berkaitan dengan pekerjaan mereka, termasuk juga ajarkan kepada mereka masukan-masukan yang bermanfaat dalam pengembangan karakter diri mereka.
Tanamkan pula mindset dalam pikiran Anda bahwa mereka masih muda, dan masih bisa untuk ditingkatkan lagi kemampuannya.
Jadi ketekunan dan kesabaran memiliki peranan sangat penting dalam melatih dan mendidik karyawan.
Dengan melatih karyawan, maka secara tidak langsung juga akan melatih sikap kepemimpinan, manajerial, dan mematangkan skill-skill yang telah Anda kuasai sebelumnya.
Di samping itu, bila sumber daya manusia yang mumpuni dapat dimiliki oleh perusahaan Anda, maka juga secara otomatis akan semakin meningkatkan profitable bisnis Anda, serta mengembangkan bisnis ke jenjang berikutnya.
4. Berikan Gaji Secukupnya, Perbanyak Bonusnya
Besarnya gaji yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan serta taraf pendidikan karyawan. Sedangkan bonus harus Anda berikan lebih banyak kepada karyawan yang memberikan kinerja maksimal untuk perusahaan Anda.
Seseorang bisa saja memiliki kemampuan atau pendidikan yang sama, namun dengan etos kerja yang berbeda, hasil kinerja yang diberikan pun juga akan berbeda.
Nah, dari perbedaan etos kerja itulah yang akan membedakan besarnya bonus yang bisa Anda berikan.
Misalnya, untuk bidang pekerjaan sales, berikan bonus di sesuaikan dengan besarnya omset yang dihasilkan karyawan tersebut untuk perusahaan.
Jadi, ketika omset sedang turun, maka Anda takkan dibebani dengan besarnya biaya gaji karyawan yang tidak sebanding dengan penurunan omset tersebut.
Namun, untuk para pekerja pada bidang administrasi memang agak sulit dalam menentukan besarnya bonus kepada mereka, untuk itu cara paling tepat ialah dengan menggunakan jam lembur, jadi bonus dari pekerjaan mereka adalah dari jam kerja lembur yang mereka lakukan.
5. Buat Semacam Tabungan Perusahaan untuk Karyawan Lama
Tabungan semacam ini Anda berikan kepada karyawan yang telah bekerja cukup lama kepada Anda (misalnya 6 bulan atau 1 tahun).
Jadi, ketika dia resign karena alasan menikah atau pindah kerja, ada uang pesangon sekadarnya untuk diberikan perusahaan kepadanya.
Untuk penerapan uang tabungan pesangon ini, Anda bisa menerapkan dengan perbandingan 50:50. Jadi 50 persen diambil dari gaji karyawan, dan 50% lagi dari subsidi perusahaan Anda.
Lalu, tabungan tersebut hanya akan diberikan kepada mereka yang keluar dari pekerjaan saja. Lebih baik lagi jika Anda mendaftarkan para pegawai Anda dalam program BPJS untuk asuransi kalau-kalau ada karyawan dan membutuhkan banyak biaya.
6. Biasakan Double Cek dalam Memeriksa Kerjaan
Jadi ketika ada kegiatan bisnis yang membutuhkan persetujuan, harus melalui persetujuaan Anda juga sebagai atasan.
Misalkan dalam suatu perusahaan online shop, ketika ada pesanan lalu barang siap untuk dipacking dan dikirimkan, harus ada tanda tangan si penerima pesanan dan juga tanda tangan Anda sebagai atasan.
Jadi, kesalahan-kesalahan dalam proses pembayaran, maupun pengiriman dapat terkendali serta bila terjadi permasalahan dapat diketahui dengan cepat sumber masalahnya.
7. Berikan Karyawan Pekerjaan yang Anda Telah Kuasai
Anda sebagai atasan harus benar-benar menguasai pekerjaan-pekerjaan yang Anda berikan kepada pegawai Anda.
Dengan demikian, ketika terjadi kesalahan, Anda akan mudah untuk mendeteksi atau mengkoreksi letak kesalahan dari pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai Anda.
Hindari memberi pekerjaan kepada karyawan yang Anda sendiri tidak menguasai apalagi memahami jenis pekerjaan tersebut.
Karena biasanya akan ada kesalahan-kesalahan yang bisa terjadi di luar prediksi, ketika nanti ada kesalahan, akan sulit bagi Anda untuk memperbaiki dan mengkoreksi kesalahan tersebut.
Banyak lagi sebenarnya yang perlu Anda ketahui kaitannya dengan manajemen tenaga kerja, baik posisi Anda sebagai pemilik usaha, maupun sebagai pengelola.
Apalagi jika Anda adalah seorang entrepreneur, maka sudah menjadi kewajiban Anda untuk terus belajar, belajar, dan belajar terus.
Sekian posting kami tentang 7 hal penting yang harus dilakukan dalam mengelola tenaga kerja. Semoga bermanfaat dan dapat meningkatkan profit dalam bisnis Anda.
Sumber:
http://ads.id/forums/showthread.php/210842-SHARE-Andai-Saya-Tahu-10-Point-Penting-Ini-Ketika-Dulu-Mau-Buka-Usaha!
Tak jarang dan tak sedikit pebisnis yang mengalami kegagalan dikarenakan tidak dapat mengelola tenaga kerja atau karyawannya dengan baik, walaupun mungkin manajemen bisnis yang diterapkannya sudah sangat baik, tapi tanpa dukungan dan kerjasama yang baik dari para pekerja Anda tentu saja manajemen bisnis yang baik tersebut tidak akan berperan banyak pada keberlangsungan usaha Anda.
Persepsi yang salah adalah ketika Anda sebagai pengusaha menganggap bahwa staff itu layaknya seorang teman yang dapat diajak kerjasama tanpa perlu ada hierarki dan peraturan-peraturan yang jelas dan mengikat.
Baca juga: Mungkin Anda Bukan Orang yang Cocok Menjadi Pengusaha
Dengan alasan tidak ingin mengikuti cara-cara seperti yang biasa dilakukan perusahaan lain, asalkan tahu sama tahu pekerjaan dan bisa memberikan penghasilan yang lancar, di sinilah Anda telah salah besar.
Dan tidak perlu menunggu waktu lama untuk Anda mengalami kegagalan dalam usaha yang Anda geluti.
1. Jadikan Pegawai Baru Sebagai Karyawan Magang Terlebih Dulu
Pekerja baru di tempat Anda sebaiknya jangan langsung dijadikan sebagai karyawan tetap, berikan dulu kepadanya kesempatan magang selama 2 minggu, setelah itu baru ditingkatkan statusnya menjadi staff percobaan selama sebulan.
Anda pantau baik-baik bagaimana kinerja mereka selama 2 bulan bekerja. Berikan motivasi kepadanya agar memberikan kinerja terbaik sehingga bisa cepat diangkat menjadi karyawan tetap.
Bila karyawan bermasalah, Anda bisa memberikan peringatan kepadanya dan melakukan pemecatan apabila peringatan yang diberikan ternyata tidak dihiraukan oleh si pekerja dengan membuat masalah untuk kedua kalinya.
Selama 2 bulan ia bekerja, lakukan pemantauan terhadap sifatnya, kedisiplinannya dan juga hasil kerjanya.
Untuk lebih memastikan karakter si pekerja sejak awal, Anda bisa menggunakan metode atau system DISC dalam menyaring sifat calon tenaga kerja supaya lebih sesuai dengan tipe lowongan kerja yang tersedia.
2. Pastikan Ada SOP yang Berlaku di Perusahaan
Adanya SOP di dalam bisnis Anda akan lebih memudahkan dalam pekerjaan Anda ke depannya. Kecenderungan di zaman sekarang banyak karyawan yang gampang keluar masuk dalam suatu pekerjaan.
SOP yang Anda buat, sebaiknya di mulai pada saat karyawan memasuki masa trainning, kemudian buat juga SOP untuk job karyawan sehari-hari.
Serta SOP yang berkaitan dengan kedisiplinan dalam bekerja, seperti kapan batas waktu masuk kerja, kapan waktu istirahat, serta batas waktu untuk pulang kerja.
Setiap atasan menginginkan agar karyawan paham tentang apa yang harus dikerjakannya setiap hari, begitu juga dengan para karyawan, mereka mengharapkan hal yang sama pula.
Jika karyawan memahami apa yang seharunya dia kerjakan, maka mereka juga tidak akan bingung dan lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan juga penghasilan yang didapatkannya.
Dengan adanya SOP yang jelas, maka tak perlu lagi Anda khawatir untuk memantau karyawan setiap saat atau setiap waktu. Anda akan dapat fokus dalam mengerjakan hal-hal lainnya yang lebih penting demi kemajuan usaha Anda.
Selain itu, sertakan pula dalam SOP mengenai sanksi apa yang akan mereka alami bila melanggar dan melakukan kesalahan terhadap SOP yang berlaku di perusahaan Anda.
Paling tidak ada efek psikologis terhadap kedisiplinan mereka dalam mematuhi segala peraturan yang ada.
3. Selalu Melatih dan Memotivasi Karyawan
Ketika merekrut karyawan, baik untuk yang baru lulus SMA atau SMP, biasanya mereka belum mengenal betul dunia kerja dengan baik.
Oleh karena itu, sebagai seorang atasan, Anda memiliki kewajiban untuk melatih mereka. Ajarkan kepada mereka ilmu-ilmu maupun teknik yang berkaitan dengan pekerjaan mereka, termasuk juga ajarkan kepada mereka masukan-masukan yang bermanfaat dalam pengembangan karakter diri mereka.
Tanamkan pula mindset dalam pikiran Anda bahwa mereka masih muda, dan masih bisa untuk ditingkatkan lagi kemampuannya.
Jadi ketekunan dan kesabaran memiliki peranan sangat penting dalam melatih dan mendidik karyawan.
Dengan melatih karyawan, maka secara tidak langsung juga akan melatih sikap kepemimpinan, manajerial, dan mematangkan skill-skill yang telah Anda kuasai sebelumnya.
Di samping itu, bila sumber daya manusia yang mumpuni dapat dimiliki oleh perusahaan Anda, maka juga secara otomatis akan semakin meningkatkan profitable bisnis Anda, serta mengembangkan bisnis ke jenjang berikutnya.
4. Berikan Gaji Secukupnya, Perbanyak Bonusnya
Besarnya gaji yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan serta taraf pendidikan karyawan. Sedangkan bonus harus Anda berikan lebih banyak kepada karyawan yang memberikan kinerja maksimal untuk perusahaan Anda.
Seseorang bisa saja memiliki kemampuan atau pendidikan yang sama, namun dengan etos kerja yang berbeda, hasil kinerja yang diberikan pun juga akan berbeda.
Nah, dari perbedaan etos kerja itulah yang akan membedakan besarnya bonus yang bisa Anda berikan.
Misalnya, untuk bidang pekerjaan sales, berikan bonus di sesuaikan dengan besarnya omset yang dihasilkan karyawan tersebut untuk perusahaan.
Jadi, ketika omset sedang turun, maka Anda takkan dibebani dengan besarnya biaya gaji karyawan yang tidak sebanding dengan penurunan omset tersebut.
Namun, untuk para pekerja pada bidang administrasi memang agak sulit dalam menentukan besarnya bonus kepada mereka, untuk itu cara paling tepat ialah dengan menggunakan jam lembur, jadi bonus dari pekerjaan mereka adalah dari jam kerja lembur yang mereka lakukan.
5. Buat Semacam Tabungan Perusahaan untuk Karyawan Lama
Tabungan semacam ini Anda berikan kepada karyawan yang telah bekerja cukup lama kepada Anda (misalnya 6 bulan atau 1 tahun).
Jadi, ketika dia resign karena alasan menikah atau pindah kerja, ada uang pesangon sekadarnya untuk diberikan perusahaan kepadanya.
Untuk penerapan uang tabungan pesangon ini, Anda bisa menerapkan dengan perbandingan 50:50. Jadi 50 persen diambil dari gaji karyawan, dan 50% lagi dari subsidi perusahaan Anda.
Lalu, tabungan tersebut hanya akan diberikan kepada mereka yang keluar dari pekerjaan saja. Lebih baik lagi jika Anda mendaftarkan para pegawai Anda dalam program BPJS untuk asuransi kalau-kalau ada karyawan dan membutuhkan banyak biaya.
6. Biasakan Double Cek dalam Memeriksa Kerjaan
Jadi ketika ada kegiatan bisnis yang membutuhkan persetujuan, harus melalui persetujuaan Anda juga sebagai atasan.
Misalkan dalam suatu perusahaan online shop, ketika ada pesanan lalu barang siap untuk dipacking dan dikirimkan, harus ada tanda tangan si penerima pesanan dan juga tanda tangan Anda sebagai atasan.
Jadi, kesalahan-kesalahan dalam proses pembayaran, maupun pengiriman dapat terkendali serta bila terjadi permasalahan dapat diketahui dengan cepat sumber masalahnya.
7. Berikan Karyawan Pekerjaan yang Anda Telah Kuasai
Anda sebagai atasan harus benar-benar menguasai pekerjaan-pekerjaan yang Anda berikan kepada pegawai Anda.
Dengan demikian, ketika terjadi kesalahan, Anda akan mudah untuk mendeteksi atau mengkoreksi letak kesalahan dari pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai Anda.
Hindari memberi pekerjaan kepada karyawan yang Anda sendiri tidak menguasai apalagi memahami jenis pekerjaan tersebut.
Karena biasanya akan ada kesalahan-kesalahan yang bisa terjadi di luar prediksi, ketika nanti ada kesalahan, akan sulit bagi Anda untuk memperbaiki dan mengkoreksi kesalahan tersebut.
Banyak lagi sebenarnya yang perlu Anda ketahui kaitannya dengan manajemen tenaga kerja, baik posisi Anda sebagai pemilik usaha, maupun sebagai pengelola.
Apalagi jika Anda adalah seorang entrepreneur, maka sudah menjadi kewajiban Anda untuk terus belajar, belajar, dan belajar terus.
Sekian posting kami tentang 7 hal penting yang harus dilakukan dalam mengelola tenaga kerja. Semoga bermanfaat dan dapat meningkatkan profit dalam bisnis Anda.
Sumber:
http://ads.id/forums/showthread.php/210842-SHARE-Andai-Saya-Tahu-10-Point-Penting-Ini-Ketika-Dulu-Mau-Buka-Usaha!
0 Response to "7 Hal Penting Yang Harus Dilakukan Dalam Mengelola Tenaga Kerja"
Posting Komentar