Apakah Sehat, Makan Lalapan Mentah? (2)
Baca sebelumnya di sini:
Apakah Sehat, Makan Lalapan Mentah?
4. Kontaminasi Bakteri Berbahaya
Guna meningkatkan kesuburan tanah yang merupakan media tempat tumbuh sayuran, petani sering memakai pupuk organik yang berasal dari humus atau kotoran ternak.
Kondisi ini memungkinkan sayuran dapat terkontaminasi bakteri berbahaya.
Terutama sayuran atau umbi-umbian yang menjalar di permukaan tanah atau dengan ketinggian dekat dengan tanah.
5. Residu Pestisida
Masalah hama dan penyakit tanaman memang tidak pernah lepas dari budidaya tanaman. Digunakan berbagai merek pestisida oleh petani untuk menjaga kebunnya dari serangan hama.
Sayuran tidak boleh dipanen ketika baru disemprot pestisida, karena masih terdapat residu pestisida yang masih tertinggal pada sayuran hingga beberapa hari setelah penyemprotan, terutama di musim kemarau.
Menurut penelitian, masa tunggu untuk memanen sayuran maupun buah setelah di semprot pestisida ialah sekitar 1-5 minggu, tergantung dari jenis pestisida yang dipakai.
6. Senyawa Racun Alami
Kandungan senyawa beracun alami terkadang ada pada beberapa jenis bahan pangan, seperti saponin pada kedelai, kacang tanah, asparagus dan bayam.
Lalu goitrogen pada lobak dan kol, selanjutnya asam sianida pada daun singkong, solanin pada kentang, dan lain-lain.
Hanya melalui proses pencucian dan pemasakan dengan suhu yang tepat untuk menghilangkan senyawa beracun alami tersebut.
Tak Perlu Khawatir
Sayuran sebaiknya dimasak lebih dulu untuk membuat lalapan matang. Pemasakan sayuran harus dilakukan sedemikian rupa agar tekstur bahan-bahan pada lalapan tidak hancur.
Sebaiknya, pemasakan yang digunakan ialah dengan teknik blansir, yakni pelunakan tekstur bahan dengan cara dicelupkan beberapa saat (kira-kira 5 menit) pada air dengan suhu mendidih.
Kemudian sayuran segera disiram dengan air dingin yang matang supaya pemanasan yang terjadi tidak berlanjut.
Cara ini merupakan salah satu cara paling baik dalam memasak sayuran seperti sawi, kubis, bayam, kacang panjang, pare, labu siam, dan wortel.
Dikarenakan lama waktu blansir ditentukan oleh tekstur bahan segarnya, sebaiknya sayuran dipisahkan menjadi satu jenis ketika melakukan blansir, tidak dicampur dengan jenis sayuran yang lainnya.
Blansir juga sebaiknya dilakukan saat sayuran masih dalam keadaan utuh, dan setelah proses blansir selesai barulah sayuran dipotong-potong.
Mengkonsumsi lalapan matang jelas akan lebih aman daripada lalapan mentah. Kendati demikian, kita tak perlu terlalu cemas jika ingin mengkonsumsi lalapan mentah, selama bahan lalapan tersebut disajikan dengan cara yang higienis dan bebas dari kontaminan, maka tak menjadi masalah.
Sampai saat ini pun belum pernah ada kejadian orang keracunan atau hingga menyebabkan kematian diakibatkan mengkonsumsi lalapan mentah.
Sumber:
http://health.kompas.com/read/2012/04/11/1400399/mana.lebih.baik.lalapan.atau.sayuran.dimasak
Apakah Sehat, Makan Lalapan Mentah?
4. Kontaminasi Bakteri Berbahaya
Guna meningkatkan kesuburan tanah yang merupakan media tempat tumbuh sayuran, petani sering memakai pupuk organik yang berasal dari humus atau kotoran ternak.
Kondisi ini memungkinkan sayuran dapat terkontaminasi bakteri berbahaya.
Terutama sayuran atau umbi-umbian yang menjalar di permukaan tanah atau dengan ketinggian dekat dengan tanah.
5. Residu Pestisida
Masalah hama dan penyakit tanaman memang tidak pernah lepas dari budidaya tanaman. Digunakan berbagai merek pestisida oleh petani untuk menjaga kebunnya dari serangan hama.
Sayuran tidak boleh dipanen ketika baru disemprot pestisida, karena masih terdapat residu pestisida yang masih tertinggal pada sayuran hingga beberapa hari setelah penyemprotan, terutama di musim kemarau.
Menurut penelitian, masa tunggu untuk memanen sayuran maupun buah setelah di semprot pestisida ialah sekitar 1-5 minggu, tergantung dari jenis pestisida yang dipakai.
6. Senyawa Racun Alami
Kandungan senyawa beracun alami terkadang ada pada beberapa jenis bahan pangan, seperti saponin pada kedelai, kacang tanah, asparagus dan bayam.
Lalu goitrogen pada lobak dan kol, selanjutnya asam sianida pada daun singkong, solanin pada kentang, dan lain-lain.
Hanya melalui proses pencucian dan pemasakan dengan suhu yang tepat untuk menghilangkan senyawa beracun alami tersebut.
Tak Perlu Khawatir
Sayuran sebaiknya dimasak lebih dulu untuk membuat lalapan matang. Pemasakan sayuran harus dilakukan sedemikian rupa agar tekstur bahan-bahan pada lalapan tidak hancur.
Sebaiknya, pemasakan yang digunakan ialah dengan teknik blansir, yakni pelunakan tekstur bahan dengan cara dicelupkan beberapa saat (kira-kira 5 menit) pada air dengan suhu mendidih.
Kemudian sayuran segera disiram dengan air dingin yang matang supaya pemanasan yang terjadi tidak berlanjut.
Cara ini merupakan salah satu cara paling baik dalam memasak sayuran seperti sawi, kubis, bayam, kacang panjang, pare, labu siam, dan wortel.
Dikarenakan lama waktu blansir ditentukan oleh tekstur bahan segarnya, sebaiknya sayuran dipisahkan menjadi satu jenis ketika melakukan blansir, tidak dicampur dengan jenis sayuran yang lainnya.
Blansir juga sebaiknya dilakukan saat sayuran masih dalam keadaan utuh, dan setelah proses blansir selesai barulah sayuran dipotong-potong.
Mengkonsumsi lalapan matang jelas akan lebih aman daripada lalapan mentah. Kendati demikian, kita tak perlu terlalu cemas jika ingin mengkonsumsi lalapan mentah, selama bahan lalapan tersebut disajikan dengan cara yang higienis dan bebas dari kontaminan, maka tak menjadi masalah.
Sampai saat ini pun belum pernah ada kejadian orang keracunan atau hingga menyebabkan kematian diakibatkan mengkonsumsi lalapan mentah.
Sumber:
http://health.kompas.com/read/2012/04/11/1400399/mana.lebih.baik.lalapan.atau.sayuran.dimasak
0 Response to "Apakah Sehat, Makan Lalapan Mentah? (2)"
Posting Komentar